Freen mencari Becky ketika dirinya sudah tenang. Wanita itu sudah berganti pakaian dengan pakaian santai. Dia menemukan gadis kecilnya meringkuk di kamar tamu.
"Becky," Freen menyentuh lengan sepupunya tapi gadis itu menghiraukannya.
Dia menangis terisak-isak."Bangunlah, biar aku obati lukanya," ucap Freen sambil meletakkan kotak obat yang dia bawa.
"Jangan membangunkan iblis dalam diriku Becky, aku tidak memiliki banyak kesabaran," ucap Freen tegas ketika Becky tidak kunjung bergerak.
Becky berhenti menangis, membalik tubuhnya lalu menatap Freen.
"Ada apa denganmu, Freen. Belum ada satu hari kamu sudah membentakku beberapa kali. Kamu tahu kan. Aku paling tidak suka dibentak," protes Becky."Aku sudah memberimu peringatan."
"Kamu dulu tidak seperti ini."
"Karena sekarang aku sudah memilikimu."
"Bukankah kamu mencintaiku? Seharusnya kamu bersikap baik."
"Kamu menolak aku cintai tapi kamu malah menawarkan diri menjadi peliharaan."
"Apa maksudmu?" Kening Becky berkerut bingung.
Freen tidak menjawab, dia malah membuka simpul jubah yang Becky kenakan. Freen langsung bisa melihat memar tak beraturan berwarna merah di kulit putih Becky, di dada, di perut, lebih banyak lagi di punggung.
Becky meringis ketika Freen menyentuh salah satunya yang berada di punggung.
Wanita itu kemudian memutar tubuh Becky menjadi membelakanginya.
Freen mulai mengolesi luka-luka itu dengan salep. Dia mengatupkan rahangnya rapat-rapat saat mendengar Becky yang merintih kesakitan."Arrghhh..." Becky meringis, merasakan lengannya dicengkram dengan sangat kuat. Melarikan tatapannya ke tangan Freen, dia bisa melihat otot-otot di punggung tangan Freen menonjol keluar.
"Freen sakit," keluhnya.
Cengkraman itu melonggar sebelum Freen melepaskannya. Ada bekas cetakan jari-jari Freen di sana, Becky mengusapnya untuk meredakan sensasi panas yang timbul.
"Sshhh." Becky menggigit bibir.
Punggungnya terasa sangat perih, bekas cambukan tadi pasti sangat parah. Bagaimana bisa Freen yang lembut, yang tidak membiarkan siapa pun menyakitinya, bisa melakukan semua ini kepadanya.
Becky pikir Freen tidak seserius ini. Dia mendadak berubah menjadi iblis yang tidak Becky kenali lagi.Gadis itu tiba-tiba membalikkan tubuhnya. Menatap Freen dengan lekat, dia tidak menemukan iblis di wajah cantik itu. Hanya ada tatapan sayu yang memikat. Bola hitam yang selalu menatapnya penuh pemujaan. Rasanya Becky masih tidak percaya, sosok di hadapannya ini baru saja memukulinya tanpa belas kasihan.
"Ada apa?"
Pertanyaan Freen mengembalikan kesadaran Becky. Dia melihat Freen memasang ekpresi bingung.
Dia lalu mengambil salep di tangan Freen, meletakkannya. Kemudian dia mengambil kedua tangan itu erat-erat.
"Aku tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Ini seperti mimpi," ucap Becky setengah berbisik. Dia tetap menjaga pandangannya terfokus ke netra milik Freen.
"Meski aku bingung dengan semua yang terjadi barusan, aku akan mencoba memahaminya. Aku mencintaimu melebihi diriku sendiri."
Becky memajukan wajahnya, menempelkan bibirnya ke milik Freen. Ketika tidak ada perlawanan, dia mencoba melumat bibir bawah Freen kemudian menghisapnya.
Freen melenguh oleh gairah yang mendadak naik. Dia melarikan tangannya ke tengkuk Becky untuk memperdalam ciumannya. Dia mengambil alih ciuman itu. Tangannya yang lain mengusap-usap lembut pipi Becky.
Freen mendorong tubuh sepupunya agar berbaring kemudian merangkak naik ke atasnya.
Melepas tautan lidah mereka, Freen melarikan bibirnya di leher Becky yang terbuka. Menjilatnya ke bawah lalu ke atas sebelum menghisapnya untuk memberi tanda. Ciuman itu perlahan turun menuju dada sang sepupu yang sudah terbuka. Dia mendaratkan kecupannya di tonjolan pink yang sudah mengeras.
"Ahhhh."
Freen mendadak berhenti ketika mendengar desahan dari mulut Becky membuat sang gadis mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang terjadi.
Freen menggeleng seperti orang bingung. Tapi Becky langsung menarik tengkuk Freen agar kembali ke tubuhnya.
Freen mengumpulkan kembali konsenstrasinya. Dia menjulurkan lidahnya menggapai puting pink milik Becky. Dia melakukan gerakan memutar mengikuti areola milik sang sepupu sementara tangannya yang lain, menangkup satunya, memberinya remasan dan memijatnya dengan lembut.
Becky kembali mendesah dalam gairah. Dia tidak kuasa menahan perasaan penuh yang belum pernah dia alami tapi desahan itu berubah menjadi erangan kesakitan saat Freen meremas payudaranya seolah dia seperti ingin memecahkannya.
Kedua tangannya reflek mencengkram tangan Freen, berusaha untuk menyingkirkan tangan itu dari tubuhnya.
"Hentikan, sakit," ringisnya dengan air mata yang sudah meleleh.
Wajahnya Freen sudah berubah, tidak ada tatapan sayu yang lembut, selain tatapan dingin penuh kemarahan.
"Freen, hentikan. Sakit." Becky membentak.
Mendengar bentakan sepupunya, Freen semakin menajankan tatapannya. Tangannya beralih ke leher sang sepupu lalu mencekiknya dengan kuat.
Bola mata Becky membeliak kaget. Dia megap-megap kehilangan oksigen. Dadanya sakit luar biasa. Dia berteriak memohon agar Freen berhenti mencekiknya sampai gadis itu kehilangan suaranya. Kedua kakinya menendang-nendang udara berharap dia bisa menyingkirkan Freen. Usahanya tidak membuahkan hasil. Freen seperti bukan Freen yang Becky kenal.
Setelah beberapa saat gadis itu sudah tidak memberikan perlawanan. Wajahnya memerah, cengkraman di tangan Freen melemah dan tidak ada suara apa pun yang keluar dari mulut gadis itu, barulah Freen sadar dari perbuatannya.
"Becky." Dia menggoyangkan tubuh sepupunya dengan panik. Tapi sang sepupu sudah tidak sadarkan diri.
"Becky bangun. Bec." Wanita cantik itu berteriak mencoba membangunkan sang sepupu.
******Alo ges, selamat malam?????
Baca part ini, ngilu enggak?
Kalo gak sanggup gausah di lanjutkan.
Sekali lagi aku bilang, bdsm itu gak melulu tentang sex dengan penyiksaan lalu pihak yang disiksa bakal senang. Nggak ya
Ada tingkatan penyimpangan sexual seperti ini. Dari yang soft sampe yang hard dan sadist yang menjurus ke masalah mental.Dan gak semua orang bisa menikmati. Hanya orang2 masokis yang mungkin bisa menikmati siksaan2 itu. Di cerita ini, tentu saja Freen sebagai sadistic sementara Bec bukan masokis.
Inget ya, kalo gak snaggup baca jgn di lanjut,.
Love you ayang2kuu. Mwaahhh***
KAMU SEDANG MEMBACA
PET ME
FanfictionLakukan apa pun yang ingin kamu lakukan terhadapku. Aku milikmu