🐈04. Perintah Menyebalkan🐈

21 4 2
                                    

Now Playing: Nadine Amizah - Tawa

"Seandainya ada satu hari yang membuatmu menangis sekencang mungkin, percayalah bahwa ada seribu hari lainnya yang akan membuatmu tertawa sekeras yang kamu bisa."

Arutala Nindyaguna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arutala Nindyaguna

Kalau ada jam pelajaran yang paling disenangi oleh setiap siswa di sekolah, maka tentu jawabannya adalah jam pelajaran yang tidak belajar. Alias jam kosong saat guru berhalangan hadir dan hanya menitipkan tugas—yang seringnya dikerjakan kalau sudah mepet deadline.

Katakan saja bahwa jam kosong adalah surga dunia. Karena saat-saat seperti itu, siapa pun bebas melakukan apa pun, sesukanya. Apalagi kalau jam kosong itu berada di jam pelajaran ke tiga dan keempat, tepat sebelum istirahat. Akan lebih menyenangkan karena berarti selama kurang lebih dua jam ke depan semua murid bisa bersantai-santai.

Misalnya saja Abram yang sudah bersiap untuk tidur di pojok kelas, dengan menggelar karpet yang entah milik siapa karena tiba-tiba ada di area sekitar sana, tidak lupa tas punggung yang dijadikan bantalan untuk menopang kepalanya.

Lalu ada Anita dan segerombol temannya—berjumlah kurang lebih lima orang—yang bersiap merekam video tiktok, mengikuti trend yang sedang viral. Konon katanya, Anita pernah mendapat ratusan ribu penonton saat tidak sengaja mengunggah video dance cover dari salah satu girl group asal Korea Selatan.

Dan selanjutnya, yang tidak mau ketinggalan adalah aku—beserta tiga temanku yang duduk saling berhadapan dengan menggabungkan dua buah meja menjadi satu. Seperti susunan tempat makan di restoran. Bisa dibayangkan, bukan? Kami mengeluarkan bekal satu per satu dari dalam tas, mengeluarkan air minum dalam tumblr, dan bersiap makan sambil membicarakan apa saja yang bisa dibicarakan.

"Sebelum mulai sesi makan di jam kosong kali ini, ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa menurut kepercayaan masing-masing, dimulai."

Seperti seorang pemandu dalam sebuah acara formal, Fira membuka sesi makan bersama kali ini dengan berdoa. Kami mengikuti ucapannya dengan menundukkan kepala, lalu mulai membaca doa tanpa suara. Sampai suara Fira kembali terdengar dan berakhirlah sesi pembuka itu dengan kami yang menegakkan kepala.

"Karena kita semua sudah berdoa, alangkah baiknya langsung saja kita santap bekal hari ini yang telah dipersiapkan oleh para mami dengan sepenuh hati. Silakan teman-teman, dinikmati."

Mendengar celotehan Fira yang tidak biasa itu, kami yang mendengar sontak tertawa. Lucu sekali rasanya melihat anak itu tampak serius, padahal sudah bisa kuprediksi sebentar lagi akan ada sesi cerita yang sumbernya dari mana-mana.

"Eh, btw, kalian tahu nggak, sih?"

Nah, kan. Tepat seperti yang kubilang. Fira sudah memulai sesi ceritanya. Apa pun yang dia katakan selanjutnya sudah pasti berita terhangat. Entah bagaimana bisa anak itu selalu mendapat update terkini. Seperti wartawan dan penyiar berita di televisi.

NISCATALA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang