sanzu menatap takemichi dari atas hingga bawah, ia sedikit memerah di dalam maskernya. Tubuh mulus yang tertutup kaos putih dan boxernya tampak menggoda iman mungilnya di sana, di tambah lagi kaus putih itu mempertunjukan puting mungil di sana, sungguh ia terus membatin tak melihatnya, ia terus mendumal di dalam hatinya meski berusaha berpaling.
"Etto...ada apa ya kau kemari..." takemichi bingung dan berusaha memecah suasana di sana.
"Eh..i...itu...em..." sanzu kebingungan dan tersadar saat takemichi bertanya.
"Kau baik-baik saja ?" Ucap takemichi polos mendekati sanzu.
"Em...ya...baik...ah lupakan...ini..." sanzu memberikan sesuatu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
".....coklat ?" Takemichi sedikit bingung.
"Ku dengar... katanya coklat bagus meningkatkan mood seseorang.. apalagi tengah ada masalah..." sanzu menggaruk tengkuk lehernya.
"...kau tahu dari mana...kalau aku sedih .." takemichi.
"Lupakan saja.. nanti akan ku ceritakan tapi bukan sekarang... sebaiknya aku pergi dulu soal..." sanzu hendak membuka pintu.
Kini ia terdiam di saat hujan deras dan angin ribut di sana.
"Sebaiknya kau menginap di sini saja sanzu.. sepertinya hujan sangat deras di sana.." takemichi.
"Kau yakin apa tak mere..." sanzu agak bingung.
"Tidak kok.. masuklah.. kebetulan.. aku butuh teman.." ucapnya sedikit malu-malu.
Sanzu menghela nafas, ia mengangguk dan melepaskan sepatunya di sana.
"Maaf merepotkan takemichi.." ucapnya sembari berjalan menuju ruangan.
"Ti..tidak masalah kok.. untuk baju akan ku berikan nanti..." takemichi sedikit memerah.
Di sebuah bak mandi, sanzu sendiri menghela nafasnya di sana. Mengingat semua kejadian di mana perkataan mereka terus membayangi fikiran sanzu.
"Ku rasa takemichi tak cocok bersama mikey..."
"Harusnya takemichi tahu diri.. mikey saja sebenarnya ilfil padanya.."
"Tapi dia terus saja mengemis cinta ke mikey.."
Ia tak bisa menepis perkataan jahat mereka di sana, rasa geramnya sendiri tak bisa ia tutupi. Di tambah lagi fikiran nya berfokus pada penampilan takemichi... ia tampak mimisan memandangi paha takemichi.
"ARGH SIAL... KENAPA SIH GA BISA LUPA.." sanzu kesal sembari menyipratkan air di sana.
Wajahnya memerah, bukan karena air panas yang ia rasa, malah berbalik mengingat pikiran kotor dan fantasi liarnya, bagaimana aroma dan rasanya.