🍁ZAYVAR 24

28 2 0
                                    

         𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶,,,,
𝘋𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶.... 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘵𝘢𝘵𝘶𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘦𝘥𝘢???

𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀....

Zayvar, Bagaskara, dan Angkasa kini berdiri didepan gerbang sekolah baru Bagaskara dan Angkasa.

Yap. Benar sekali. Anda tidak salah lagi, karna keesokan harinya Angkasa tetep ikut juga.

"Nah, ga bertiga bukan family namanya." Bagaskara bergumam dalam hati dan tersenyum menatap daddynya.

Zayvar tersenyum. Ia pun melepaskan genggaman tangan Bagaskara dan membuka kacamatanya.

Angkasa dan Bagaskara juga ikut serta melepas kacamata mereka. Ketiganya segera masuk ke halaman sekolah tersebut. Sekolah itu letaknya tak jauh dari kantor Zayvar. Bukan tanpa alasan Zayvar memilih sekolah itu, agar ia lebih mudah mengontrol kedua putranya.

Zayvar menoleh kearah kedua putranya. Ia berlutut untuk menyamai tinggi badan mereka.

"Boys. Ini sekolah baru kalian. Saat memasuki semester baru, kalian bisa langsung masuk sekolah dan memulai pelajaran. Ingat, kalau ada apa-apa, langsung ke daddy, hm?" ucap Zayvar sambil menaikan alisnya dan memeluk kedua putranya.

"Selesai ini, kita akan pergi ke kantor daddy. Biar kalian tau dimana kantor daddy."

"Siap daddy tampan." jawab riang kedua putra Zayvar sambil memberi hormat pada Zayvar.

"Good boys." Zayvar mengelus kepala kedua putranya dan mencium kening Bagaskara dan Angkasa secara bergilir.

Ketiganya berkeliling sekolahan dan dituntun oleh salah satu ibu guru disana. Berkeliling sekolah sepertinya sudah selesai. Zayvar mengucapkan terima kasih dan berpamitan dengan guru yang sudah mengajak mereka berkeliling. Ketiganya pun pergi ke kantor baru milik Zayvar.

Mereka berjalan kaki, karna jarak kantor Zayvar sangatlah dekat.

"Dek, kejar kakak ya." ajak Bagaskara sambil berlari.

Angkasa tanpa basa-basi langsung mengejar Bagaskara. Zayvar hanya tersenyum melihat kedua putranya.

"Agas, Asa, hati-hati." teriak Zayvar sambil berjalan santai menuju kedua putranya.

Bagaskara tertawa sambil menoleh kebelakang melihat adiknya. Tanpa sadar, ia telah menabrak seorang wanita. Bagaskara terjatuh dan memegang kakinya.

"Tante maafin Kara. Kara ga liat."ringis Bagaskara sambil menunduk. Wanita dihadapanya tersenyum dan akan pergi. Bagaskara melihat kearahnya.

"Mommy?" Bagaskara sedikit tak percaya akan apa yang dilihatnya. Wanita itu tak memperdulikan Bagaskara dan segera pergi. Bagaskara yang tak mau melewatkan kesempatan inipun langsung memeluk wanita tersebut.

"Mommy, Kara kangen." rengek Bagaskara.

"Maaf, tapi saya bukan mommymu." ucap Athalacia sambil mendorong pelan badan Bagaskara. Namun Bagaskara tetap bersih keras memeluk Athalacia dengan sangat erat.

"Engga, kamu mommy Kara. Kara ga bakal lepasin mommy."

Athalacia pun keheranan dan melihat kearah Bagaskara. Melihat tanda lahir dilehernya, Athalacia tak kuasa menahan air matanya dan mendorong Bagaskara.
Zayvar melihat dari kejauhan dan menggendong Angkasa.

ZAYVAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang