🍁Zayvar 34

13 1 0
                                    

𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀

"Mommy.. "

"Iya sayang? "

Angkasa mengeluarkan kertas dari balik bantal miliknya.

"For you mom. Jangan lupa dibaca pada saat Asa bobo nanti." ucap Angkasa sembari menyodorkan kertas yang ia genggam.

Athalacia dengan senyum indah yang ia perlihatkan, mengambil kertas tersebut.

"Kok pas Asa bobo? Kan bisa sekarang nak." tanya Athalacia sembari mengelus kepala putra bungsunya itu.

"No mom!" jawab Angkasa sambil menggeleng kepalanya untuk menegaskan perkataanya.

"Mom, semisal asa bobo terus ga bangun lagi, nangis aja. Tapi jangan sering. Asa love you mom. " sambungnya, tak luput ia mencium pipi mommynya.

                        ****

Pada ruangan yang penuh dengan alat medis, ada satu keluarga yang rupanya mengisi ruangan itu dengan suasana ikhlas. Bahkan, saat putra keluarga itu belum benar-benar pergi.

"Angkasa Alvarez Lorenzo, prgilah dengan tenang nak. Kita semua sudah mengikhlaskanmu. Disana nanti, jadilah pendoa bagi kami disini." ucap seorang ayah yang tak lain adalah Zaybar Alvarez Lorenzo, tengah mentangisi putra bungsunya yang masih terbaring penuh perjuangan di ranjangnya.

Angkasa perlahan menutup matanya. Sesaat matanya tertutup, bunyi monitorpun berhenti.

tuttttttttt...

Perjuangannya sudah selesai.
Bunyi yang memberi trauma pada sejuta umat adalah penanda akhir dari kehidupan putra bungsu Zayvar. Bohong jika tidak ada yang menangis. Kata ikhlas tidak akan sempurna tanpa diiringi tangisan.

Kini, di ruang rawat Athalacia, keheningan begitu berteman dengan suasana. Semua terasa hampa.

"Cia, jangan sembunyikan semuanya lebih lama lagi. Saya tau, kamu menderita sayang. Jaga Angkasa, putra bungsu kita. Cintai saya kembali sebagai suami dan kekasih hidupmu. Kembalilah pada sang empunya kehidupan ini. "

"S-saya, t-tidak penah berhenti, u- untuk mencintaimu Zayvar Alvarez Lorenzo. Tak ada kata mencintaimu kembali. Melainkan terus mencintaimu. M-memilihmu sebagai pasangan hidupku adalah pilihan ku. Dan s-saya mencintai pilihan saya. "

"S-saya, bangga punya dua buah hati sebagai lambang cinta kita."

"Saya bahagia telah mengucap janji nikah sekali seumur hidup itu bersama denganmu. Kamu lah cinta sejatiku. Kekasih hidupku. Saya selaku manusia paling beruntung, kembali bersyukur karna sayalah lelaki yang kau cintai hingga akhir hayatmu Cia."

Athalacia mengambil kertas yang ia simpan di meja, dan memberikannya pada Bagaskara. Bagaskara mengambil kertas tersebut lalu memeluk Athalacia.

"Momy jangan tinggalin Kara. Kara sayang mommy.. "
Bagaskara terbangun dari mimpinya. Tak sadar, ia telah menjatuhkan air matanya. Suasana hatinya sangat kacau. Matahari menyengat terasa diwajahnya. Ia segera berlari ke arah jendela besar tak jauh dari tempat tidurnya. Membuka gorden adalah hal yang pertama ia lakukan.

"Love you mommy, dede Asa.. "

"Kara, sepertinya kamu mimpi buruk lagi, daddy dengar kamu berteriak. Bersiaplah nak, hari ini kita akan pergi ke pernikahan om Keyro dan tanta Athalacia. " pintah Zayvar, sekilas memberi senyum pada putranya. Zayvar mengelus kepala Bagaskara dan mencium kepalanya.

𝙎𝙪𝙧𝙖𝙩 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝘼𝙩𝙝𝙖𝙡𝙖𝙘𝙞𝙖..

"Keluarga yang utuh adalah hal yang biasa ditemukan. Tapi suasana cemaranya yang jarang ditemukan. 𝙈𝙖𝙖𝙛𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙤𝙢𝙢𝙮, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙚𝙜𝙤𝙞𝙨 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙤𝙧𝙗𝙖𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙝𝙖𝙜𝙞𝙖𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣. 𝙈𝙤𝙢𝙢𝙮 𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣. 𝙅𝙖𝙜𝙖 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙙𝙞𝙧𝙞𝙢𝙪 𝙣𝙖𝙠, 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙜𝙖 𝙙𝙖𝙙𝙙𝙮 𝙢𝙪. 𝘿𝙤𝙖 𝙢𝙤𝙢𝙢𝙮 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣...
𝒁𝒂𝒚, 𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒑𝒖𝒕𝒓𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓 𝒊𝒏𝒊. 𝑩𝒂𝒘𝒂 𝒅𝒊𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒊𝒓𝒖𝒑 𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂 𝒃𝒂𝒓𝒖. 𝑴𝒖𝒍𝒂𝒊𝒍𝒂𝒉 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑩𝒂𝒈𝒂𝒔𝒌𝒂𝒓𝒂. 𝑳𝒆𝒑𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒖𝒓𝒖𝒌 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒅𝒊𝒔𝒊𝒏𝒊. 𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒋𝒊𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒖 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒋𝒊𝒘𝒂𝒎𝒖 𝒊𝒏𝒊. 𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒊𝒂𝒅𝒂, 𝒃𝒊𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒎 𝒅𝒊𝒔𝒊𝒏𝒊, 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒕𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂. 𝑴𝒂𝒌𝒂𝒎𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒊𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕 𝑨𝒏𝒈𝒌𝒂𝒔𝒂. 𝑻𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉, 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒌𝒆𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒎𝒖. 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈. "

𝙎𝙪𝙧𝙖𝙩 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝘼𝙣𝙜𝙠𝙖𝙨𝙖

"𝑫𝒂𝒅𝒅𝒚, 𝒌𝒂𝒌𝒂, 𝑨𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒆𝒏𝒈 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝑨𝒔𝒂. 𝑨𝒔𝒂 𝒕𝒂𝒖, 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒖𝒎𝒑𝒖𝒍 𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕. 𝑫𝒆𝒅𝒆 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒖 𝒑𝒆𝒓𝒑𝒊𝒔𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒅𝒂. 𝑴𝒂𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒅𝒆 𝒔𝒆𝒏𝒆𝒏𝒈 𝒋𝒊𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑻𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒑𝒊𝒔𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂. 𝑩𝒊𝒂𝒓 𝒈𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒑𝒊𝒔𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖. 𝑫𝒆𝒅𝒆 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂. "




Hingga pada akhirnya, perpisahan itu datang juga. Kepergian Angkasa dan Athalacia adalah akhir dari kisah kelam keluarga kecil Zayvar dan Athalacia. Kini, Zayvar dan Bagaskara memutuskan untuk pergi ke Amerika dan menetap di sana. Esthevania menikah dengan Keyro dan hidup berdampingan dengan Zayvar. Tak lama dari kepergian Angkasa, King sakit berat dan meninggal. Sedangkan Velia hilang kabar.

Tak ada yang mengetahui akhir dari sebuah cerita. Pastinya perjuangan itu nyata, hasil tidak selalu indah sesuai harapan. Tapi, tak banyak yang sadari yang indah terkadang prosesnya, dan bukan hasilnya.

𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓.

𝐓𝐄𝐑𝐈𝐌𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐈𝐇 𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈!

𝐓𝐄𝐑𝐈𝐌𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐈𝐇 𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZAYVAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang