🍁Zayvar 𝟏𝟒

43 5 0
                                    

𝙎𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖....

     Lily berjalan menuju dapur dan melewati ruang keluarga. Disana tampak terlihat seorang anak laki-laki sedang duduk di sofa rumah itu

"Loh bas, dah dari tadi?" sapa lily
"engga lama kok tan. Palingan dah berapa jam kara disini."

"itu namanya dari tadi, yaudah bentar ya tante ambilin kamu minum."

"eh ga usah repot repot tan, Bagaskara kesini cuma mau ketemu Qai doang. hari ini kami mau beli buku."

"udah gapapa bentar tante ambilin teh."

Lily berjalan kearah dapur dan berpapasan dengan Qai

"eh sayang kamu dicariin Bagaskara, samperin gih. katanya kalian mau beli buku bareng." Qai menatap Lily kebingungan

"loh perasaan Qai ga-.Ini pasti kerjaan bagaskara." Qai menghampiri Bagaskara yang sedang duduk

"Gas kita kan ga--" ucap Qai dengan nada marah dan terpotong

"shttttt diem dulu, hari ini Kara mau nraktirin Qai. Mau ga?"

"dikira bapak Qai miskin apa? ga bisa beliin Qai jajan. huh."

Kelvin datang dari anakan tangga. menghampiri Bagaskara dan Qai

"Om Bagaskara izin bawa Qai ke pelaminan ya. maksudnya bawa Qai beli buku bareng"

"Enak aja. Ntar lu nodain hati suci anak gua. Kaga!"

"Sayang izinkan aja. Lagian kita seharian ini kan mau kerumah bang Brian." teriak Lily

Kelvin berjalan menuju kulkas untuk mengambil minuman.

Sedangkan Lily datang dari dapur dan melihat Qai yang tertawa sambil digodain Bagaskara

"modus tuh anak. Tau gitu, mending dikasih racun cobra. aneh banget anak jaman sekarang masih kecil dah bisa gombal" Lily berbicara kecil sambil meliahat kearah Qai dan Bagaskara

"ya gimana lagi syg, bapaknya aja modelan kaya si Zay." Jawab Kelvin dari belakang, mengagetkan Lily

Lily kaget menarik nafas panjang sambil menutup matanya." heh kamu mau ngebunuh aku ya? hah?! ngagetin aja, lagian emang Zay orangnya buaya ya?"

"beh bukan buaya lagi sayang. anjing, setan, dugong, bunglon, dan segala jenisnya."

"kamu belum tau aja si Zay waktu SMP, SMA." sewot Kelvin

"Kuliah?"

"Engga, soalnya dah ketemu ma cia."

"Tapikan kamu juga dulu gitu."
"engga lah, cintakukan cuma kamu by."

"Eleh dulu juga kamu banyak mantannya."

"Hehe. tapikan bukan orang terdekat sayang. kalau si Zay, sahabat pacarnya. itu, dia pacarin juga. ck ck ck. Emang gila dulu, tuh orang. terus cewenya mau aja lagi jadi selingkuhanya" Kelvin menggeleng sambil mendecil

"ohhh. Terus dulu si aleta? eh inget ya! aku ga pernah lupa kalian pernah pacaran. Kamu sma Zay sama aja. nih minum tuh teh pahit." Lily mendengus kesal dan memberikan teh yang ada ditanganya kepada Kelvin.

Lily berjalan meninggalkan Kelvin

"Gini amat ya nasib. Coba aja gua ga jelekin si Zay, azab gua nih. au ah minum aja dah tehnya." Kelvin meminum tehnya sambil berjalan mengikuti lily

"Om kita pergi dulu yah" Bagaskara melambaikan tanganya dan Qai yang berada disampingnya.

"iya hati hati, jaga Qai, jangan sampai kenapa napa. lecet dikit rumah bapak lo gua bakar"

"hus kamu jangan ngomong gitu." Lily mencubit baju Kelvin

"Yee kasian bapak kara om, dah duda rumahnya kudu dibakar juga. ga sekalian dibuang ke panti jompo aja om?"

"ho'oh. udah sayang kamu ga usah belain dia. anak dajal emang."

Lily menggeleng
"tau gitu ga usah dibela tuh anak. Pantesan mau dibuang sama Zay ke got."

"Hati hati Qai. Ntar kalau gelandangan disampingmu ngapa ngapain biarin aja. Bapaknya kaya." Ucap Darvan

"Salim dulu." Kelvin memberi salim putrinya dan Bagaskara.

Qai dan Bagaskara Keluar dari pekarangan rumah Zee Lyn

BERSAMBUNG

ZAYVAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang