1: Heyy there!

1.8K 85 6
                                    

Happy reading guyss!!








Dua bulan yang lalu...

Sungguh siang yang terik hari ini. Sang surya memamerkan sinarnya yang menyengat sehingga membuat manusia dibawahnya beberapa kali harus mengelap peluh keringat yang bercucuran sambil bekerja.

Pemandangan ibu kota hari ini masih sama seperti biasanya, padat dan ramai. Semua orang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Berlalu lalang disepanjang trotoar, hentakan sepatu, klakson mobil dan motor, polusi yang tidak terhitung berapa banyaknya, tidak berhenti sepanjang hari. Sudah seperti makanan sehari-hari.

Namun begitu beberapa orang masih bersemangat menjalani hari mereka.

Disebuah kedai kopi pengunjung berlomba-lomba masuk karena sekarang sudah waktunya istirahat makan siang. Beberapa remaja, orang kantoran, bersama dengan teman-teman mereka menikmati hidangan dan minuman cafein sambil bercengkrama dengan riang. Aroma kopi yang semerbak menyebar ke seluruh ruangan, memberikan sensasi ketenangan yang membuat suasana sungguh nyaman.

"Woii... Rajin amat." seorang pria jakung bertubuh atletis berjalan menghampiri meja seseorang. Gadis itu menoleh sebentar sebelum akhirnya pria tersebut duduk didepannya. "Gue kalah."

Gadis tersebut mengangkat sebelah alisnya tidak percaya dengan ucapan laki-laki didepannya. "Sejak kapan ada sejarahnya seorang Galen Darendra Hartigan kalah tanding?"

Laki-laki bernama Galen tersebut kemudian hanya cengengesan. "Hampir, skak di lap 3 tapi bukan Galen namanya kalau gak punya tak tik." Ia mengeluarkan kedipan mautnya yang bisa membuat para gadis-gadis menjerit.

"Well, gue akhirnya bisa bikin bungkam si Edgar itu. Lo gak tau gimana dia nahan malu didepan komunitas tadi, padahal gue sangat berharap lo ada disana."

"Sorry, gue tiba-tiba ada panggilan rapat kepanitiaan tadi."

Galen memutar matanya. "Zey mana? Lagi jaga?"

Gadis itu mengangguk, ia menunjuk meja kasir dengan dagunya. Disana terlihat seorang gadis lainnya tengah melayani beberapa pelanggan yang hendak memesan ataupun membayar.

Satu jam berlalu kedai kopi tersebut mulai sunyi sebab semua orang sudah selesai dengan istirahat makan siang mereka. Saatnya kembali ke realita, bekerja dan juga belajar.

Seorang gadis datang menghampiri salah satu meja yang masih terisi oleh pria dan gadis. Ia membawa segelas matcha latte ditangannya.

"Buset Zey, tenggorokan gue udah dehidrasi dari sejam yang lalu." Protes Galen dan langsung meminum minumannya yang sudah dia tunggu sejak tadi.

Zey duduk dikursi sebelah Galen, "Shift gue udah selesai, sore ini jadi kan?" Tanya nya.

"Mau ngapain?"

"Ya ampun, Kumari Esha Hartigan, lu nimbrung di grup chat gak sih?"

Esha menggeleng. "Gue baru nyalain handphone kelar rapat tadi, btw nama belakang gue Cahyadi bukan Hartigan."

Galen hanya cengengesan menanggapi balasan dari Esha.

"Gak ada yang tau masa depan, Ca. Kali aja lo nikahnya nanti ama gue kan."

Break Up? || gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang