Sirkuit mulai dipenuhi banyak orang, mereka datang untuk menonton pertandingan. Termasuk anak-anak Salora karena team mereka juga ikut bertanding malam ini.
Esha turun dari motor miliknya kemudian menghampiri teman-temannya yang sudah berkumpul.
"Haii..." Sapa Bima saat dia melihat gadis itu menghampiri. Esha membalas dengan senyuman.
"Joanna mana?" Tanyanya mencari keberadaan Joanna.
"Lagi ke belakang sebentar."
Semua orang sudah datang untuk mendukung Adrian yang akan bermain malam ini. Semua team dari beberapa komunitas juga hadir pada malam ini, termasuk team Vagos.
"Kalo Ecep menang malam ini," Galen bersuara mengalihkan atensi semua orang padanya. Laki-laki itu menatap teman-temannya, mereka semua sedang menunggu apa yang akan dia katakan selanjutnya. "Gue ucapin selamat, hehe..."
Semua orang memutar mata. Terutama Adrian yang menghela nafas kecewa. "Kirain bakal makan besar lagi malam ini."
Ketika Galen ingin berbicara lagi Esha disebelahnya menutup mulut laki-laki itu dengan tangannya. Seorang panitia datang dan memanggil para pemain untuk segera bersiap.
Semua orang pun bubar dan pergi mengambil tempat duduk ditribun penonton.
"Panggilan terakhir untuk tiga pemain round 1, Team Falesto Naufal, Team Salora Adrian, dan Team Vagos Raya. Mohon untuk bersiap di lintasan, terima kasih."
Esha mengernyitkan dahinya saat mendengar nama Raya disebutkan. Apakah dia tidak salah mendengar? Gadis itu balapan lagi bahkan masa pemulihannya belum selesai.
Lalu dari kursi penonton semua orang saling bersorak saat para pemain muncul dilintasan. Esha bisa melihat kini Raya juga bersama 2 lawannya mulai mengambil posisi dan bersiap diatas motor. Ia menggelengkan kepalanya melihat gadis tersebut.
Aba-aba diberikan dan pertandingan pun dimulai. Ketiga pemain melaju dengan lihai diatas lintasan, mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk merebut posisi pertama. Lima menit kemudian dua putaran sudah dilalui dengan Adrian yang memimpin paling depan kemudian ada Raya diposisi kedua.
Esha hanya memperhatikan pertandingan itu dan entah apa yang dipikirkannya. Raya nampak baik-baik saja, tidak seperti tempo hari.
Suara deru motor dan riuh sorakan penonton memenuhi sirkuit, semua orang tengah fokus mendukung andalan mereka.
Hingga pada putaran terakhir setiap pemain bersiap untuk mengerahkan tenaga ekstra mereka dan mencapai garis finish pertama. Team Falesto berhasil melambung Raya pada tikungan pertama sehingga kini dia berada dibarisan paling akhir.
Raya berdecak kesal, gadis itu mengabaikan rasa nyeri yang sejak tadi dia tahan lalu dengan kecepatan penuh berusaha melambung dua lawannya didepan. Sudah dua tikungan namun Raya masih belum bisa merebut posisinya kembali, hingga mereka mencapai tikungan terakhir sebelum mencapai garis finish.
Raya menggenggam erat kedua stir motornya, melewati tikungan terakhir sebelum akhirnya menarik penuh gasnya membuat motornya melaju dengan sangat cepat.
Semua orang tercengang melihat aksi gila gadis itu, beberapa khawatir karena takut Raya tidak bisa mengendalikan kecepatannya. Garis finisih sudah didepan dan ketiga pemain sudah mengerahkan semua kemampuan mereka, Raya tetap fokus dan terus menambah kecepatannya sampai akhirnya dia berhasil mendahului kedua lawannya sebelum mencapai garis finish.
Bel dibunyikan tanda ronde pertama selesai dengan tim Vagos yang memimpin.
Mereka diberi waktu break sebentar sebelum masuk ke ronde dua. Beberapa penonton pergi membeli jajanan-jajanan yang sudah disiapkan lalu kembali ke tempat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break Up? || gxg
Teen Fiction"So, we end up here?" "Terima kasih atas waktu kamu. Meski aku tahu waktu kita telah banyak terbuang sia-sia, tapi aku senang kita pernah punya waktu bersama yang indah. Dengan kamu aku bahagia." "Lantas kenapa kita harus berakhir?" "Aku gak akan...