9: Family issue

190 23 4
                                    

Sang surya menyapa para manusia yang tengah terlelap ditenda mereka masing-masing. Suara ombak menjadi alarm mereka pagi itu.

Satu-persatu mereka keluar dari tenda, saling menyapa dengan mentari pagi.

Esha sudah terbangun sejak beberapa menit yang lalu, kini dia tengah duduk sambil menikmati teh hangatnya dan ditemani embun pagi, gadis itu mengeratkan jaket ditubuhnya saat sejuknya angin pagi menerap kulit halusnya. Galen datang lalu duduk disebelah gadis itu dan bersandar dibahunya, mengganggu waktu bersantainya.

"Ngantuk banget."

"Galen lo berat, anjir."

"Sebentar aja, Ca. Gue juga begadang semalaman buat jagain lo semua ya."

Esha pun tidak menggubrisnya lagi, ia tetap menikmati suasana paginya meski dengan Galen yang sudah tertidur dipundaknya.

"Berat banget kayaknya beban lo, Ca." Kikik Zey yang tidak sengaja melihat pemandangan itu.

"Teman-teman, kalau semua udah pada kelar mandi nya kita langsung siap-siap pulang ya." Bima memberi arahan pada teman-temannya yang langsung diangguki oleh mereka tanpa protes.

"Ca, mau sarapan roti sama selai cokelat gak? Gue bikinin ya."

Esha mengangguk menanggapi pertanyaan Joanna, disebelahnya Galen juga yang sudah setengah sadar menyahuti. "Gue juga ya, Jo."

"Bikin sendiri kalo elo."

Galen mendengus malas kemudian bangkit, ia lebih baik segera mandi dan memutuskan akan tidur dimobil.

Setelah semuanya selesai membereskan barang-barang mereka, remaja-remaja itu naik ke mobil mereka masing-masing. Dimobil Joanna sendiri nampaknya sudah tidak ada suara, Azeya yang duduk dikursi belakang sudah terlelap, begitu juga dengan Esha yang duduk dikursi penumpang disebelah Joanna.

Esha bersandar pada pintu mobil mengakibatkan beberapa kali kepalanya terbentur ke kaca. Joanna memelankan laju mobilnya lalu menarik pelan tubuh gadis itu kearahnya sehingga Esha kini bersandar dibahunya dan tertidur. Joanna tersenyum tipis lalu kembali memfokuskan dirinya untuk menyetir.

Joanna membangunkan gadis itu ketika mereka sudah tiba didepan rumah Esha.

"Ca bangun, udah nyampe." Joanna menepuk lembut pipi gadis itu. Esha perlahan membuka matanya dan melihat bahwa mereka sudah sampai.

Ia menguap sebentar sebelum akhirnya bersiap untuk turun, Joanna membantunya mengeluarkan barang-barang milik Esha dari bagasi.

"Gue balik ya." Joanna kembali masuk kedalam mobilnya setelah berpamitan. Esha mengangguk dan melambaikan tangannya pada mobil Joanna yang perlahan mulai menjauh dari pandangannya.

Esha masuk kedalam rumah karena panas matahari yang begitu terik siang itu. Ia menghabiskan sisa harinya dengan bermalas-malasan dirumah.

••••

"Saya rasa cukup sampai disini, kita lanjutkan dipertemuan berikutnya. Selamat siang."

"Terima kasih, pak."

Semua orang bangkit dan saling bergantian keluar dari kelas tepat setelah pembelajaran selesai. Esha memasukkan kembali peralatannya kedalam tas lalu menyusul keluar.

"Ca, besok ikut rapat gak?"

"Dimana?"

"Labtek, sekalian ngebahas proker buat event bulan depan katanya."

Break Up? || gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang