Esha menyimpan kembali ponselnya setelah membalas pesan dari Joanna. Saat ini dia sedang berada di sirkuit bersama dengan teman-temannya yang lain setelah selesai dengan kelas terakhirnya.
Adrian, Galen, Bima dan yang lainnya sedang asik bermain kartu. Esha hanya duduk menonton sambil menunggu Joanna.
"Yang kalah bayarin trip ke Bali."
"Boleh, naik becak tapi."
"Lu yang ngayuh."
Tidak lama kemudian Joanna pun tiba. Ia membeli beberapa makanan ringan dan minuman untuk teman-temannya.
"Sering-sering ya, Na. Lain kali sushi atau gacoan gitu, hehe." Kekeh Adrian yang hanya dibalas putaran bola mata oleh Joanna.
Gadis itu mendekati Esha lalu memberikan jajanan yang ia sempatkan membeli untuk Esha tadi.
Esha tersenyum melihat lumpia kesukaannya. "Perasaan tadi gue bilang gak mau nitip apa-apa deh."
"Gue inisiatif." Balas Joanna.
Yaudah gak papa, rezeki haha. Esha mengedikkan bahunya kemudian menyuapkan lumpia kedalam mulutnya.
"Mau juga," Joanna membuka mulutnya dan meminta Esha untuk menyuapinya juga. Esha tanpa menolak melakukannya dengan senang hati.
Mereka memakanan jajanan berdua sambil mendengarkan cengkrama teman-teman mereka.
"Gue udah ngomong sama bokap ditelfon semalam." Ujar Joanna.
Esha menoleh kearah gadis itu. "Terus?"
"Mereka mau kesini besok lusa, ngobrol langsung sama gue."
Esha ikut senang mendengarnya, gadis itu tersenyum. "Kalau gitu gak usah galau lagi dong, gue yakin pasti mereka bakal ngerti."
"Siapa yang galau? Orang gue biasa aja." Joanna mendelik pada Esha.
Esha menyipitkan matanya sambil menahan tawa. "Ohh gitu? Terus kemarin yang nangis-nangis ke gue siapa ya? Kodok zuma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Break Up? || gxg
Teen Fiction"So, we end up here?" "Terima kasih atas waktu kamu. Meski aku tahu waktu kita telah banyak terbuang sia-sia, tapi aku senang kita pernah punya waktu bersama yang indah. Dengan kamu aku bahagia." "Lantas kenapa kita harus berakhir?" "Aku gak akan...