BAGIAN 18

30K 1.9K 162
                                    

HAPPY READING!

Jangan lupa vote dan komen ya bestiee,

Selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BAD LUCK [ for Luina ]
[ Bagian 18 | Gym Date ]

Luina berdecak kesal.

"Lo bisa diem gak sih? Sakit tau!" Desis Luina pada Zirga yang terkekeh.

Dari tadi, sejak dimulainya pelajaran, laki-laki itu tidak berhenti menarik-narik satu helai rambut Luina yang selembut sutra, sampai kepalanya cekit-cekit.

"Zirga!"

"Apa, L?"

"Lo gak takut tangan lo kotor ya? Gue belum keramas loh." Ucap Luina bermaksud membuat kegiatan absurd Zirga berhenti.

"Gak keramas kok halus gini?"

"Ohh," gumam Luina menyeringai. "Lo suka rambut gue ya?"

Dan yang Luina dapat, adalah kekehan, sebelum satu helai rambutnya ditarik lagi sampai putus.

"Aw, Zirga!"

Dengan alis menukik tajam, Luina langsung memukul punggung tangan Zirga yang berada di atas meja. Memukul dengan kencang menggunakan kepalan tangannya yang keras.

"Argh! ANJING!"

"ZIRGA!"

Semua mata tertuju ke arah Zirga yang mengaduh di bangku belakang.

"Rasain."

Pelototan kesal pemuda itu layangkan pada Luina.

"Sialan lo," desisnya yang hanya didengar oleh Luina.

Luina hanya terkikik geli di kursinya. Perempuan itu kembali menghadap depan untuk mengikuti pelajaran yang kembali dilanjutkan.

Melihat Luina yang menikmati kesenangan diatas penderitaannya, langsung saja Zirga menendang keras kursi Luina.

Duk! Luina menoleh sambil melotot.

"Diem."

Zirga terkekeh mendengar desisan peringatan Luina yang lucu.

Getaran singkat dari ponselnya berhasil mengalihkan fokusnya pada Luina yang sudah kembali menghadap depan. Zirga membuka kunci layar ponselnya untuk membuka chat dari salah satu petugas kebersihan yang bertugas di sirkuit miliknya.

Sebuah foto cone es krim yang sudah hancur, becek, kotor, dan terlihat bekas injakan.

Sepertinya itu adalah cone milik es krim yang sama yang ia temukan semalam bersama Alex di daerah tangga.

Hanya orang-orang yang diundang dan diberi akses yang bisa masuk ke dalam sirkuit selain dirinya dan ketiga temannya.

Jadi, mungkinkah semalam sebenarnya Regaska membawa Luina ke sirkuit yang seharusnya pemuda itu hadiri sendiri bersama Javas?

"Lo semalam darimana?"

"..."

"L?"

Zirga berdecak. Entah Luina yang pura-pura tuli atau memang tidak dengar,— maka untuk kedua kalinya Zirga menendang kursi perempuan itu untuk mendapat perhatian.

Dan benar, Luina langsung menoleh dengan kesal. "Apasih lo?"

"Lo semalam dari mana?"

Luina mengerjap untuk sesaat. "Gak kemana-mana. Gue di rumah kok."

BAD LUCK [ for Luina ] || OPEN PO🚩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang