4. The Reason

238 35 8
                                    

Sambil menunggu menu yang dipesan datang, seorang waitress menuangkan air putih ke sebuah meja. Meja yang ditempati oleh Jisoo dan Jung Hoseok.

Jisoo masih terheran-heran kenapa manajernya ini mengajaknya makan malam di sebuah restoran mahal dan di ruang privat. Ia sempat berpikir apa naskahnya yang sudah mulai digarap menjadi sebuah film sukses. Tapi Jisoo tau betul bahwa filmnya belum dirilis.

"Ada acara apa kau mengajakku makan malam di tempat yang bagus seperti ini?" Akhirnya Jisoo bertanya. "Apa ini hari istimewa?"

Lalu Jisoo melirik kepada waitress yang kembali menuangkan air putih ke gelas lain seakan ada orang lain yang akan datang.

"Apa akan ada orang lain yang datang juga?" Tanya Jisoo lagi.

Hoseok terkekeh melihat Jisoo yang penasaran dan banyak tanya itu. "Aku mewakili Daepyonim," akhirnya Hoseok bersuara. "Dia memintaku untuk mengajakmu makan malam bersama dengan seseorang."

"Seseorang? Siapa?" Jisoo dibuat semakin penasaran.

"Sebenarnya dia menerima naskahmu," tutur Hoseok. "Dia telah menerimanya dan dia memutuskan untuk mengambil peran itu."

"Naskahku?" Sahut Jisoo. "Dia? Siapa maksudmu?"

Hoseok berdeham sambil memikirkan kalimat apa yang akan ia ucapkan agar tak membuat Jisoo marah.

"Sebenarnya Jimin salah mengirimkan naskah ke pihak manajemen Kim Seokjin," ucap Hoseok. "Alih-alih mengirim Love is a Lie, Jimin malah mengirimkan naskahmu yang berjudul You are My Home."

"APA??" Pekikan Jisoo itu berhasil membuat Hoseok menutup salah satu telinganya karena Jisoo memekik tepat di telinga kiri Hoseok. "Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya? Dan kenapa kau tidak mengirim ulang naskah yang seharusnya?"

"Itu murni karena kesalahan Jimin," Hoseok mencoba mencari alasan untuk menghindari amukan Jisoo. "Tapi seharusnya kau bersyukur karena Kim Seokjin mau mengambil naskahmu. Jika filmnya rilis, aku yakin filmnya akan meledak dan kau pasti akan mendapat bonus yang besar dari Nyonya Lim."

"Bukan begitu--"

Jisoo tak melanjutkan ucapannya karena pintu ruangan terbuka dan menampilkan seorang pria. "Maaf, kami terlambat." Dan tepat di belakangnya Kim Seokjin juga ikut masuk ke dalam ruangan itu membuat Jisoo diam seribu bahasa.

"Tidak masalah," sahut Hoseok. "Kami juga belum lama menunggu." Lalu Hoseok menoleh ke arah Jisoo yang nampak menundukkan kepalanya.

Jungkook dan Seokjin duduk di hadapan Jisoo dan Hoseok. "Kami akan langsung ke intinya." Jungkook langsung membuka pembicaraan mereka karena setelah ini Seokjin masih ada jadwal lain.

"Iya, silakan.." Hoseok pun mempersilakan.

"Artis kami mau menerima peran utama naskah You are My Home," ucap Jungkook. "Untuk urusan kontrak, manajemen kami akan mengirim drafnya kepada kalian besok. Jika ada yang ingin direvisi kalian bisa langsung mengirimkannya ke pihak manajemen kami."

"Tentu saja--"

"Maaf, saya harap anda menolak filmnya." Sahut Jisoo memotong ucapan Hoseok.

"Yaakk, Kim Jisoo, ini hanya lelucon, kan?" Sahut Hoseok. "Katakan pada Kim Seokjin bahwa ini hanya lelucon."

"Sayangnya ini bukan lelucon, Daerinim!"

"Apa?"

"Dia sangat jauh dari tokoh utama yang kupikirkan," ucap Jisoo menatap pada Seokjin sambil menahan air matanya. "Lagipula naskah itu bukan naskah yang seharusnya dikirim, jadi tolong lupakan saja naskah itu dan saya akan mengirim naskah yang baru."

You're My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang