6. The Stalker

193 30 12
                                    

"Hei, berhenti!!"

Seorang security berlari mengejar seorang gadis sambil meneriaki agar gadis itu untuk berhenti. Tapi gadis berjaket putih itu tak menghiraukan teriakan security tersebut dan tetap berlari secepat yang ia bisa agar ia tak tertangkap.

Gadis berjaket putih itu adalah seorang penguntit yang akhir-akhir ini mengintai Kim Seokjin. Setelah mendapatkan laporan, keamanan di gedung apartemen tempat Seokjin tinggal pun diperketat. Namun entah mengapa para penjaga keamanan masih saja kecolongan dan gadis berjaket putih penguntit itu masih bisa masuk ke dalam gedung dan berusaha menerobos masuk ke dalam unit apartemen Seokjin.

Setelah beberapa kali sebelumnya si penguntit itu berhasil masuk ke dalam gedung, namun kali ini para penjaga keamanan berhasil menggagalkan penguntit itu untuk masuk. Dan kini mereka sedang mengejar berusaha untuk menangkap dan menyerahkannya kepada pihak kepolisian agar jera dan tidak lagi melakukan aksi ilegalnya yang telah mengganggu ketenangan dan kenyamanan penghuni gedung apartemen ini khususnya Kim Seokjin.

Di sisi lain, sebuah mobil terparkir di pinggir jalan dekat apartemen tempat Seokjin tinggal. Mobil itu sudah terparkir disana sekitar lima belas menit yang lalu. Dan penumpangnya adalah Kim Jisoo.

Ya, Kim Jisoo sengaja datang kesini. Sebenarnya ingin sekali bertemu dengan Seokjin, namun ia kembali teringat dengan janjinya dan ia memutuskan untuk tetap di dalam mobil sambil melihat gedung apartemen yang menjulang tinggi itu. Ini merupakan salah satu cara bagi Kim Jisoo untuk sedikit melepaskan rasa rindunya kepada Kim Seokjin. Cukup dengan melihat gedung apartemen Seokjin sudah bisa sedikit mengobati rasa rindunya kepada pria yang masih menjadi penguasa hatinya itu.

Cukup aneh memang jika dipikir secara logika. Jika orang pada umumnya melepaskan rasa rindunya dengan cara bertemu bahkan memeluk sang kekasih, namun Jisoo tak bisa melakukan itu. Jika ia nekat, pasti dirinya akan dicap sebagai wanita mesum bahkan kemungkinan buruknya Jisoo akan dibawa ke kantor polisi karena telah nekat melakukan kontak fisik dengan seorang artis terkenal secara paksa. Tidak. Jisoo tidak mungkin melakukan hal itu. Ia juga tak ingin tiba-tiba menjadi musuh bagi para penggemar Kim Seokjin.

Setelah beberapa saat hanya diam di dalam mobil, akhirnya Jisoo keluar dari mobilnya sambil terus menatap pada gedung apartemen Seokjin. Beberapa kali menghembuskan nafasnya dengan kasar ketika kembali mengingat hubungannya dengan Seokjin yang kandas begitu saja apalagi sudah tujuh tahun ini Seokjin sama sekali tak mengingatnya. Air matanya luruh lagi dan ia segera menghapusnya.

Kim Jisoo mengeratkan mantel putih yang ia kenakan ketika angin berhembus membuat tubuhnya merasa kedinginan namun pandangannya tetap tertuju pada gedung di hadapannya.

Beberapa saat kemudian ada seorang pria berlari ke arahnya lalu tiba-tiba saja mencengkeram lengannya. "Mau lari kemana kau?" Ucap pria yang merupakan seorang petugas keamanan. Dan tak lama kemudian terdengar suara sirine mobil polisi dan mobil tersebut berhenti di dekat dimana Jisoo memarkirkan mobilnya.

"Ini penguntitnya!" Ucap pria yang memegang lengannya. "Tangkap dia, bawa di ke kantor polisi!"

"Penguntit? Kantor polisi?" Jisoo yang tak paham apa yang sedang terjadi dengannya ini pun menoleh pada polisi dan petugas keamanan secara bergantian. "Apa maksudnya?"

"Kau masih bertanya?" Sahut petugas keamanan itu. "Sudah beberapa kali kau mencoba membobol masuk ke dalam unit apartemen Kim Seokjin artis terkenal itu. Kau masih mau menyangkalnya, hah?"

"Aku membobol masuk ke dalam unit Kim Seokjin?" Jisoo masih mencoba memahami situasi saat ini. "Kapan itu? Unitnya dimana saja aku tidak tau!"

"Jangan banyak bicara!" Sahut salah satu polisi. "Kau bisa memberi keterangan di kantor polisi nanti."

You're My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang