10. Buy Some Time

175 24 6
                                    

Setelah hampir satu jam menunggu, akhirnya lift berhasil dibuka oleh pihak keamanan gedung. Sesaat setelah pintu lift terbuka, dari dalam Seokjin membantu Jisoo yang sudah tak sadarkan diri itu keluar terlebih dahulu baru setelah itu ia keluar.

Tak menghiraukan kerumunan orang yang menunggu proses evakuasi tadi, Seokjin dengan percaya diri menggendong Jisoo yang masih tak sadarkan diri itu membelah kerumunan dan melangkahkan kakinya menuju ke tempat parkir. Hal itu membuat semua mata tertuju pada Seokjin. Beruntung salah satu staf Nyonya Lim mengetahuinya dan melarang orang yang berada disana untuk mengambil gambar ataupun video agar di luar sana tak beredar rumor yang tak jelas.

Jungkook yang tadinya bersantai di dalam mobil pun menegakkan tubuhnya ketika melihat Seokjin yang tertatih menggendong seseorang menuju ke arah mobilnya.

"Dia menggendong siapa?" Gumam Jungkook sambil membuka pintu mobilnya dan menyambut Seokjin. "Siapa dia--" Jungkook tak melanjutkan ucapannya ketika ia melihat bahwa yang digendong oleh Seokjin adalah Kim Jisoo. Lantas Jungkook membuka pintu penumpang dan Seokjin membawa masuk Jisoo ke dalam mobilnya.

"Dia kenapa, Hyung? Kenapa dia bisa bersamamu? Apa tidak ada orang yang melihat kalian?" Rentetan pertanyaan dari Jungkook tak dihiraukan oleh Seokjin.

"Kita ke rumah sakit sekarang!" Titah Seokjin. Sedetik kemudian tanpa banyak tanya lagi, Jungkook langsung menyalakan mesin dan melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit.

Di dalam perjalanan, Seokjin terus saja menggenggam tangan Jisoo yang terasa dingin itu. Jungkook pun bisa melihatnya dari kaca spion di depannya. "Hyung, dia kenapa?"

"Tadi kami terjebak di dalam lift," akhirnya Jungkook mendapatkan jawaban dari Seokjin. "Dia terlihat panik lalu pingsan."

"Tadi tidak ada yang melihat kalian, kan?" Bukan apa-apa, Jungkook hanya tak ingin ada rumor tak jelas menyebar di luar sana.

"Tentu saja banyak yang melihatnya." Sahut Seokjin tanpa merasa khawatir tentang apapun.

"Lalu bagaimana kalau muncul rumor tak jelas tentangmu? Apa yang akan kau lakukan--"

"Kita ke apartemenku saja," sahut Seokjin memotong ucapan Jungkook. "Kau benar, jika aku membawanya ke rumah sakit, pasti akan ada artikel yang muncul nanti. Sebaiknya kita bawa dia ke apartemenku saja. Nanti aku akan memanggil Dokter Han agar dia datang."

Tak ingin membantah, Jungkook pun menuruti perintah Seokjin dengan membawa mereka ke unit apartemen Seokjin dan memeriksa kondisi Jisoo disana.

~♡♡♡~

Dengan tangan kirinya yang sudah terpasang infus, Jisoo masih saja belum sadar. Tadi dokter sudah memeriksa dan beruntung Jisoo baik-baik saja. Gadis itu hanya panik hingga membuat suhu tubuh meningkat dan tak sadarkan diri.

Seokjin masih setia menemani Jisoo di sisi ranjang. Sejak tadi kedua netranya tak luput dari Jisoo. Ia hanya ingin memastikan bahwa Jisoo memang baik-baik saja seperti apa yang dikatakan oleh dokter tadi.

Seokjin melihat Jisoo menggeliyat. Karena merasa kedinginan, Jisoo menarik selimut yang sudah menutup separuh tubuhnya hingga selimut itu kini menutup hingga batas lehernya. Seokjin pun beranjak dari duduknya dan berinisiatif mengambil selimut lagi untuk diberikan kepada Jisoo agar gadis itu tak merasa kedinginan lagi.

Saat mencoba menyelimuti Jisoo, tanpa sengaja ia menyentuh tangan Jisoo. Dan spontan tangan Jisoo langsung menggenggam tangan Seokjin sambil bergumam. "Kim Seokjin, maafkan aku.."

Seokjin langsung membeku. Ia tak menyangka jika Jisoo menggenggam tangan dan memanggil namanya.

"Kim Seokjin, jangan berada di dekatku," gumam Jisoo lagi. "Jika kau berada di dekatku, kau pasti akan celaka lagi. Jadi jangan dekat-dekat denganku."

You're My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang