8. Falling Love Again (ii)

212 37 16
                                    

Halo, masih ada yg nungguin cerita ini? 😭😭
Maaf banget aku akhir-akhir ini sibuk banget karena jadi panitia agustusan di kampungku. Jadi ngga sempet ngedraft. Dan alhamdulillah acara agustusan di tempatku sudah beres dan insyaallah akan mulai rutin update (tapi jangan ditunggu juga sih, hehe)

Makasih buat yg masih setia nungguin updetan dariku. Maaf juga karena aku update di tengah huru-hara yg sedang terjadi saat ini baik disini maupun di Korea sana 😔
Semoga negara kita lekas membaik dan masalah Yoongi juga bisa cepet clear dan nggak ada berita miring lagi tentang uri bangtan

Sebelum baca jangan lupa klik bintangnya
Thank you
Happy reading 🤗🤗




Sesuai rencana sebelumnya untuk menghabiskan sisa hari ini di sauna, Park Eunji menutup tokonya lebih awal. Setelah memastikan tokonya sudah terkunci dengan benar, ia pun mulai meninggalkan toko dimana ia mencari nafkah.

Sebelum berjualan di ruko yang letaknya tak jauh dari gedung apartemen tempatnya tinggal, Eunji pernah berjualan di daerah lamanya. Mereka terpaksa pindah karena kawasan rumah lama mereka masuk ke dalam daftar daerah yang akan dikembangkan oleh pemerintah setempat. Dan terhitung sudah enam tahun Park Eunji berjualan di tempat sekarang.

Tentu saja Namjoon dan Jisoo sempat meminta sang ibu untuk berhenti berjualan. Selain umur yang sudah tidak muda lagi, sepasang kakak beradik itu tak ingin sang ibu terlalu lelah. Cukup mengurus pekerjaan rumah. Namun bukan Park Eunji namanya jika ia menuruti permintaan kedua anaknya.

Wanita yang sudah menginjak umur di pertengahan lima puluh tahun itu sudah sejak lama mulai berjualan. Terhitung setelah sang suami meninggal karena mengalami kecelakaan lalu lintas saat Jisoo belum genap berusia tiga tahun. Semenjak itulah Eunji menggantikan peran sang suami untuk mencari nafkah demi kelangsungan hidup keluarganya dengan membuka sebuah toko kelontong. Dan setelah pindah dari rumah lamanya Eunji memanfaatkan uang ganti rugi penggusuran lahan dengan membuka toko waralaba.

Setelah sekitar dua puluh menit naik bus, Eunji akhirnya sampai di tempat sauna langganannya. Setelah membayar dan mendapatkan pakaian khusus di dalam sauna, Eunji langsung masuk ke dalam dan berganti pakaian.

Setelah siap dengan pakaian khusus sauna, Eunji pun mulai melakukan aktivitas yang biasa dilakukan orang-orang pada umumnya di tempat itu.

Setelah melakukan beberapa kegiatan di dalam sauna, kini perut Eunji mulai merasakan lapar. Ia pun memesan sikhye dan telur rebus, makanan yang biasa dimakan di tempat sauna.

Setelah mendapatkan pesanannya, Eunji mencari meja untuk ia menikmati makanannya. Namun setelah mengedarkan pandangannya ia tak menemukan meja kosong untuknya. Namun suara seseorang yang asing baginya menyapa indera pendengarannya.

"Park Eunji-ssi?? Apakah benar itu kau?" Tanya seorang pria paruh baya membuat Eunji mengerutkan dahinya mencoba mengingat siapa pria ini. "Kau lupa siapa aku?"

"Maaf, anda siapa?" Tanya Eunji tak enak hati.

"Aku Kim Doyoon, tetanggamu di--"

"Ah, Ayah Kim Seokjin?" Akhirnya Eunji mengingatnya. "Kau benar ayahnya Kim Seokjin artis terkenal itu, kan? Maaf aku sempat lupa karena sudah lama sekali kita tidak bertemu."

"Haha, benar, sudah lama kita tidak bertemu," ucap Doyoon. "Bagaimana kabarmu? Kabar anak-anakmu?"

"Kami semua baik."

You're My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang