hamil?

87.7K 390 1
                                    

Beberapa part menuju end guyss 😍


Sebulan setelah magang, Lala masih harus ke kampusnya. Hubungannya dengan Dito dan Bion semakin merenggang saat mereka terpaksa mengerjakan proyek di luar kota. Membuat ketiganya kini jarang bertemu. 

Entah apa yang Bion sampaikan pada Dito di malam itu yang jelas, setelah itu Dito seolah menghilamg dari kehidupan Lala. Sedangkan Bion terkadang masih bertukar kabar dengan Lala. Mengingat seberapa dekat mereka sebelumnya.

Lala cukup tenang berpisah dari dua manusia itu. Biasanya dia dipusingkan dengan tingkah keduanya yang sering membuatnya geleng geleng kepala.

Sore ini, Vania mengajak Lala keluar sekedar refresing. Pasalnya mereka berdua barusaja menyelesaikan beberapa tugas kuliahnya yang cukup banyak.

"Gue pengen ramen deh Van" Vania mulai melajukan mobilnya. 

"Siapp sayangg" Dengan semngat Vania melaju ke resto jepang yang cukup terkenal di kota mereka.

"Lo tau ga si beb?" Tanya Vania mengambang. Lala melirik sekilas seolah bertajya kenapa?

"Gue akhirnya datting sama Ryan" Vania berteriak heboh sambil memukul stir mobilnya. 

Lala yang syok juga tak kalah berteriak heboh. Ia segera memutar tubuhnya menghadap Vania.

"Serius lo?" 

Vania mengangguk mantap sambil tersenyum lebar.

"Syukurlah, lo bisa lepas dari gadun lo itu!"

Lala menyilangkan tangannya di dada. Ia kembali kesal saat mengingat Vania yang hampir di labrak oleh istri sah dari gadun nya itu. Mereka berdua benar benar ceroboh. Untung saja terbukti gadun itu memang memiliki sugar baby selain Vania. Sehingga Vania bisa selamat dari ancaman sang istri sah.

"Iya sih, gue udah blockir semua akses dia. Tapi atm masi gue pegang" Vania memperlihatkan card berwarna gold itu.

"Gila ya lo" 

Setelah insiden hampir di labrak istri sahnya, Vania tak segan segan menjual semua barang barang yang sudah gadun itu berikan. Serta mengkorek habis isi atm yang gadun itu berikan padanya. Ia tak ingin rugi. 

Mereka berdua akhirnya sampai di restoran. Setelah mendapat tempat duduk, mereka akhirnya memesan beberapa menu disana. 

"Gilaa lama banget gue ga makan ginian" mata Lala berbinar. 

"Mari makannnnn" Vania mengambil sumpit kemudian mulai menyendokkan 

Mereka mulai memakan hidangan dihadapannya. Mereka memesan cukup banyak, karena mereka berdua tidak sedang dalam progam diet. Bagaimana mau diet tubuh Lala saja kurus nampak seperti sapu lidi.

Vania menyeruput ramen di hadapannya hingga tandas, kemudian meminum soda yang dia pesan. Ia menatap wajah Lala bingung. Ekspresi yang Lala tampilkan membuat Vania mengerutkan dahinya.

"Kenapa?" Vania menyadari ekspresi wajah Lala yang semakin aneh.

"Gue mendadak mual, setelah makan telur setengah matengnya" 

"Jangan jangan telur busukkk" Vania segera menyingkirkan mangkuk di hadapan Lala. Kemudian menganti dengan sushi.

"Gue kayanya gabisa makan ikan mentah deh" Lala menghentikan kegiatannya. Padahal dia sudah hampir memasukan sushi tersebut kedalam mulutnya. Namun, saat sushi itu sudah hampir masuk, ia mendadak mual saat mencium aroma ikan mentah itu.

"Gerd gue kambuh lagi kayanya beb" Lala meminum air putih disana.

"Yaelah kasian amat lo, makan ice cream aja" Vania menyodorkan ice cream tersebut, dengan kilat Lala menghabiskannya.

LALA & COUSINS 21++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang