shitt

68K 364 0
                                    

2 part menuju ending guyss



"Siapa ayah dari bayinya?"

Lala mengerutkan dahinya tak mengerti ucapan Dito.

"Hah?" Ia semakin bingung saat Dito mengulang pertanyaan yang sama.

Vania hendak membuka mulutnya, memberi penjelasan pada Lala namun Dito dengan cepat memotong ucapannya.

"Lo hamil, 7 minggu dan setelah gue hitung hitung terakhir kita melakukannya lebih dari 2 bulan yang lalu. Yang itu artinya, bayi itu bukan bayi gue" ucapan Dito membuat Lala melongo seketika.

"Mas, Lala baru aja sadar lo jangan langsung menyudutkan " Vania kesal dengan Dito. Padahal ia akan memberi tahu saat Lala sudah diperbolehkan pulang.

"Lebih cepat lebih baik" Dito menatap Lala tegas.

Vania semakin kesal, ia memelototi Dito yang terus saja mencecar Lala. Bahkan Dito menceritakan bagaimana dan dimana mereka terakhir kali melakukan.

Vania bukannya malu atau bagaimana, namun ia memikirkan perasaan Lala saat Dito mengungkit hal memalukan di depan dirinya, tentu saja melukai harga diri Lala.

"Mas mending lo pulang aja deh" Vania mendorong tubuh Dito.

"Gue kabari Tante Lina" Ancam Dito

"Masss jangannn" Lala akhirnya buka suara, ia menarik kaos Dito.

"Siapa?" Dito mendekatkan wajahnya.

Lala menggigit bibirnya kuat kuat. Ia bingung bagaimana memberitahunya. Sedangkan dirinya masih terkejut dengan berita tentang dirinya.

"Siapa yang hamilin lo?" Dito mengcengkram tangan kiri Lala, terdapat infus disana.

"Mas, kita bicarain lain kali. Lala butuh istirahat'" Vania mendorong tubuh Dito kuat. Ia mendorong tubuh Dito hingga keluar dari kamar perawatan.

"Lo kabari gue kalau ada sesuatu" bisik Dito sebelum menutup pintu. Vania mengangguk cepat, ia ingin Dito segera meninggalkan ruangan tersebut.

Vania sebenarnya juga cukup kecewa dengan tindakan Lala. Namun mau bagaimana semuanya juga sudah terjadi. Kalau saja Lala mau memberitahunya sejak awal, dia pasti akan memberi tips cuma cuma untuk Lala. Vania jelas menguasai hal tersebut dengan baik.




***

Mereka bertiga terpaksa menyetujui keputusan Lala untuk menutupi kehamilan tersebut. Meskipun pada mulanya Dito menolak mentah mentah hal tersebut, namun saat Lala benar benar memohon Dito terpaksa membantunya.

Hingga saat ini, Dito masih belum mengetahui ayah dari bayi yang Lala kandung. Dia benar benar penasaran, rasanya ia ingin segera menghajar orang tersebut.

Sedangakan Lala, ia masih enggan memberitahu Bion tentang kehamilannya. Bion sendiri juga sudah mulai tak memperhatikan dirinya, karena faktor pekerjaan yang membuat keduanya terpaksa terpisan karena jarak.

"Bebbb, lo serius ga ngasih tau Sepupu lo yang satunya?" Vania membuatkan susu hamil untuk Lala.

Vania dan Dito bisa saja disebut sebagai pengganti suami untuk Lala. Keduanya benar benar siaga jika terjadi sesuatu pada Lala. Bahkan Dito memberikan apartemen yang baru saja lunas bulan ini pada Vania dan Lala.

Lala beralasan kepada orang tuanya, ia melanjutkan magang karena pihak perusahaan meminta perpanjangan untuk dirinya. Padahal itu jelas hal yang tak mungkin.

Hal itu tentu saja mereka lakukan untuk menyembunyikan kehamilan Lala yang kian membesar.

Lala harus menyelesaikan skripsinya secepat mungkin sebelum kehamilannya semakin besar. Vania dan Dito jelas membantu banyak hal.

LALA & COUSINS 21++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang