03. Hard to crack

142 51 63
                                    

Halo! Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah kalau kalian menikmati buku ini, ya~ Mari berbagi kebahagiaan! Thank you, Soya sayang kalian 💗———————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo! Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah kalau kalian menikmati buku ini, ya~ Mari berbagi kebahagiaan! Thank you, Soya sayang kalian 💗
———————————————

Kantin menjadi tempat tujuan bagi para mahasiswa/i yang kelaparan atau sekedar ingin nongkrong. Terutama di siang hari. Seperti halnya Riki yang baru aja masuk ke area kantin Fakultas Ilmu Sosial bersama Nila.

Nila ini temen seangkatan Riki di prodi Psikologi, tapi beda kelas. Temen-temen Nila sering banget ceng-cengin Nila sama Riki karena mereka emang kabarnya deket.

Awal Riki kenal sama Nila itu di sebuah kegiatan SociAct atau Social Action sebagai penugasan wajib mahasiswa baru yang diadain prodi Psikologi, dimana mereka masuk ke dalam satu kelompok dan menjadi panitianya.

Mulanya biasa aja, sekedar kenal dan sering nyapa di kampus, tapi mulai semester 3 akhir sampe sekarang masuk semester 4 ini Nila jadi sering ngechat Riki buat sekedar basa basi. Ditambah Riki sering ngintilin Jo dan Sandy ke sekretariat BEM untuk ngaso, yang mana disitu juga sering ada Nila, jadi tambah seringlah terjadi interaksi antara mereka berdua.

Dari sana, Nila menjadi salah satu orang dari 'banyak wanita yang ingin kenal dengan Riki atau bahkan mendekatinya', dan tanpa Riki tahu, Nila juga menjadi salah satu orang dari 'beberapa wanita yang berharap bisa jadi pacarnya'.

Alasan Nila sesimple Riki ganteng, easy going, dan humoris. Bagi Nila tiga hal itu aja udah cukup untuk menaruh hati pada Riki. Dan Nila cukup bangga karena dia bisa menjadi salah satu dari tiga cewek yang deket sama Riki di prodi Psikologi sampe bisa jajan bareng kayak sekarang ini.

Dua cewek lainnya itu Jihan, karena dia ceweknya Sandy yang notabenenya temen deket Riki, dan satu lagi Nasya Safina Adriani, anak prodi Psikologi juga tapi beda kelas sama Riki maupun Nila.

Dibanding Nasya, Nila bisa dibilang lebih deket sama Riki. Tapi ya balik lagi ke Riki, lelaki itu memperlakukan mereka berdua sama kayak dia memperlakukan semua temen ceweknya.

Sayangnya Nila dan Nasya mengambil hati perlakuan Riki, jadi mereka menaruh hati pada Riki.

"Lo beli apa Ki?" Tanya Nila setelah menyebarkan pandangannya ke seluruh kantin dan menoleh pada Riki

"Mie lidi kayaknya," jawab Riki sembari menunjuk satu stall di kantin yang menjual jajanan mie lidi dengan dagunya.

"Yaudah gue mau beli milo ya," kata Nila yang diangguki Riki.

"Okee."

Selagi punggung Nila menjauh menuju stall minuman, netra Riki yang juga sedang berjalan menuju stall mie lidi tiba-tiba menangkap El yang kayaknya udah liatin dia dari sejak interaksi terakhirnya sama Nila dengan side eye dan tatapan yang mengerikan.

El sedang berdiri di depan stall bakmi, kayaknya lagi nunggu kembalian atau apa Riki nggak tau. Saat Riki beradu tatap dengan El, El dengan cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan wajah yang keliatan gedeg pol.

Chick Magnet | Ni-ki & Eunchae ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang