Kadang manusia menggeneralisasikan kebenciannya akan seseorang ke orang lain yang mirip dengan orang tersebut. Salah satu manusia itu adalah El, dan orang lain itu adalah Riki. Disaat banyak cewek pengen deket dan jadi pacarnya Riki, El malah nggak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halo! Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah kalau kalian menikmati buku ini, ya~ Mari berbagi kebahagiaan! Thank you, Soya sayang kalian 💗 ———————————————
Suasana malem ini di Wirat terasa santai. Riki, Juan, dan Hema lagi duduk di 3 sofa yang berbeda di ruang tengah, nontonin live streaming turnamen ML di layar smart TV Wirat sambil bergiliran nyemilin cheese stick dari bapak kos tadi sore.
Suara langkah kaki orang baru datang terdengar. Riki menoleh dan ternyata itu Jo yang emang udah berniatan main ke Wirat.
"Ada yang balik bareng tuh dua hari lalu," ledek Jo sambil duduk di samping Hema setelah naro tasnya.
Tangannya menyomot satu cheese stick di meja dan melahapnya sambil terkekeh karena dilirik oleh Riki.
"PDKT beneran Ki?" Tanya Hema setelah menenggak air putih. Sesekali matanya melirik ke layar TV tapi sekarang perhatiannya lebih tertuju ke Riki.
"Jangan dimainin lu Ki anjir, udah napa udah," komentar Juan dengan sedikit nada ledekan.
Riki yang daritadi berusaha fokus dengan tontonannya di TV mengalihkan pandangannya ke Juan, "kapan si gua mainin cewek bang?" Tanyanya dengan nada malas.
"Kapan, kapan, itu Nila Nasya apa siapalah itu?" Tanya Hema balik seolah tau segala niatan dibalik perlakuannya ke kedua cewek yang namanya ia sebut itu.
"Gua udah bilang itu gua respon sebagai temen doang," kata Riki defensif sambil mengunyah cheese stick.
"Yee tapi merekanya baper," sahut Juan dan Hema yakin hampir serempak.
Tau banget mereka tuh Riki cenderung bersikap terlalu ramah sama cewek-cewek jadi sering bikin mereka salah paham, meskipun emang sebenernya niat Riki cuma respon sebagai temen.
"Sotoy lu ah," kilah Riki sembari kembali menatap layar TV tapi pikirannya jelas mulai terganggu.
"Lu serius tapi sama El?" Tanya Jo serius.
Riki menghela napas lalu mengangguk pelan, "gak tau ya, kayaknya iya," jawabnya dengan senyum tertahan, "dia tuh keliatannya jutek, tapi aslinya perhatian banget asli, waktu itu gua belom makan dari pagi dia ngasih gua nasgor buatan dia sendiri," lanjutnya setelah melempar pandangan ke ketiga temannya.
"Anjir," ujar Jo dan Juan kaget hampir bersamaan. "Seriusan?" Tanya Hema dengan mata yang melebar.
