Kadang manusia menggeneralisasikan kebenciannya akan seseorang ke orang lain yang mirip dengan orang tersebut. Salah satu manusia itu adalah El, dan orang lain itu adalah Riki. Disaat banyak cewek pengen deket dan jadi pacarnya Riki, El malah nggak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halo! Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah kalau kalian menikmati buku ini, ya~ Mari berbagi kebahagiaan! Thank you, Soya sayang kalian 💗 ———————————————
Tok tok tok...
"El?" Riki memanggil setelah mengetuk pintu studio dance C. Ia menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengar apakah ada sahutan atau tidak dari dalam.
"Yaa."
Mendengar ada sahutan, Riki pun segera membuka pintu dan menghampiri El yang sedang duduk lesehan sambil nyender di salah satu sisi studio.
Gak mau membuat El risih, Riki ambil jarak hampir satu meter dari El. Ia meletakkan tas nya disana, duduk, dan meminum air mineral yang dibawanya.
"Gua bawa cemilan nanti kalo mau buka aja ya," kata Riki sembari menutup botol air mineralnya dan memindahkan sebuah plastik berisi beberapa bungkus cemilan.
El mendelik. Ah, ada cemilan kesukaannya lagi disitu.
Walens choco soes.
Ia mengangguk dan kembali mengalihkan pandangannya ke HP.
"Nonton video dari bang Hendri dulu aja kali ya?" Tanya Riki seraya mengeluarkan kabel casan dari tas, kemudian kakinya melangkah ke stop kontak yang tersedia untuk menyolokkan kepala casan nya kesana dan kabel casan ke HPnya.
"Iya," jawab El singkat.
"Bareng ya? HP gua lowbatt," pinta Riki dengan wajah penuh harap dicampur ketakutan. Ia menunjukkan HPnya yang bener-bener mati pada El.
El menjawab, "hm".
Senyum Riki pun segera mengembang, lalu ia meletakkan HPnya di meja sebelum duduk di samping El untuk menonton video kiriman Hendri, untuk referensi katanya.
Betapa senengnya Riki karena akhirnya bisa interaksi sama El berdua secara langsung lebih dari sekedar sapaan atau omelan. Bahkan diem-diem dia nahan senyum sambil nonton video karena posisinya super deket sama El.
Setelah sekitar 15 menitan mereka nonton 3 video yang berbeda, akhirnya mereka udah milih beberapa lagu yang akan di mashup dan koreografi yang akan di medley.
El dan Riki pun mulai melakukan pemanasan. Kemudian, mereka mulai berkoordinasi mengenai koreografi yang dipilih. Dicobanya satu persatu dari awal sesuai pilihan mereka tadi sampe tiba-tiba di pertengahan mereka ngerasa gak sreg dengan satu koreografi.
Riki pun nyoba menghubungkan dua buah koreografi yang sekiranya bisa menjadi pilihan dengan koreografi sebelum dan setelahnya secara bergantian.
"Oke yang itu," kata El dengan tangan yang menyilang di depan dada.
Riki memiringkan kepalanya, "yang barusan?"
El mengangguk, "iya, coba lagi," titahnya.
Riki pun menurut dan mengulang set koreografi yang terakhir ia coba. El pun setuju dengan memberi anggukan dan mengulang koreografinya dari awal bersama Riki.
