Kadang manusia menggeneralisasikan kebenciannya akan seseorang ke orang lain yang mirip dengan orang tersebut. Salah satu manusia itu adalah El, dan orang lain itu adalah Riki. Disaat banyak cewek pengen deket dan jadi pacarnya Riki, El malah nggak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halo! Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah kalau kalian menikmati buku ini, ya~ Mari berbagi kebahagiaan! Thank you, Soya sayang kalian 💗 ———————————————
Kesialan datang lagi di awal minggu kepada El.
Beberapa menit lalu, El sama Ninna yang baru aja kelas berniatan ke kantin FIS untuk makan. Tapi, pas masuk area kantin Ninna malah lambaiin tangan ke orang yang lagi duduk di salah satu meja kantin. Kemudian Ninna narik tangan El disaat El belum sempet liat dengan jelas orang itu siapa.
Dan ternyata, orang itu Jo. Tepatnya Jo bersama dua buntutnya, yaitu Riki dan Sandy.
Tau orang itu Jorisan, El langsung mengumpat dan memaki Ninna sampe akhirnya mereka malah duduk hadap-hadapan sekarang. Lebih spesifiknya, El duduk dihadapan antara Jo dan Riki.
Ninna baru kenalan sama Jo kemarin dan berniatan untuk ngajak Jo dari pemateri di acara Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Prodi gitu, tapi dia gak bilang ke El dari awal.
Makanya El kesel dan sekarang masang muka merengut di depan Riki sambil main HP. Sementara Ninna udah asik ngobrol sama Jo, dan Sandy lagi main HP.
"El," panggil Riki yang membuat El mendelik.
"Udah baca grup belom? Katanya ada lomba dari DEC," Tanya Riki.
DEC adalah singkatan dari Dance Edge Crew, salah satu komunitas dancer yang cukup terkenal di kota mereka. Gak jarang DEC ngadain lomba dance dengan berbagai format, dan kali ini ada format duo nya. Nama perlombaannya sendiri adalah Rythmania.
Riki dapet info itu dari grup UKM MD, dikasih tau sama Riko.
El sebenernya udah baca, tapi dia gak nanggepin pertanyaan itu dan malah nanya pertanyaan lain.
"Lo nggak mau cari partner lain aja apa?"
Riki mengernyit. Tetep agak kaget walaupun tau El sebenernya gak begitu setuju dengan per-duo-an ini.
"Nggak ada lagi kayaknya, lu doang yang keren dan stylenya masuk ke gua," katanya, "waktunya juga cukup kan buat latihan, masih 3 bulanan lagi."
El menghela napas, "nanti gue bilang ke kak Julia gue belom siap."
"Loh kenapa? Kan bisa jadi siap El kalo latihan," kata Riki berusaha membujuk El.
"Ya gue belom siap aja, nggak mau," jawab El dengan nada yang mulai ketus.
"Susah lagi nyarinya nanti," Riki menyahut.
Asli, itu cuma alesan. Riki pengen banget tetep jadi duo sama El karena setelah dipikir-pikir ini kayaknya titik terang buat Riki bisa lebih kenal sama El dan cari tau alesan El selalu jutekin dirinya.
