#10

1.7K 207 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✩ ₊ ˚ . ⋆ ♡ ⋆ ⁺ ₊ ✧


"Aku tidak tahu. Tidak biasanya aku seperti ini. Aku kira ini adalah jalan yang terbaik untuk kita berdua."

Wooseok memandang lembut ke arah Hyeyoon. Ia sebenarnya tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Hyeyoon. Sebijak-bijaknya wanita, ia tetaplah wanita. Benar yang orang katakan jika wanita selalu memutar-mutar bahasanya. Tetapi ini bukan saatnya untuk bertengkar, ia ke apartemen Hyeyoon untuk meluruskan kesalahpahaman nya.

Wooseok sangat lelah. Beberapa bulan terakhir ia hampir tidak memiliki waktu istirahat sama sekali. Setelah mengetahui ia bisa kembali lebih dahulu dari waktu yang ditentukan, ia cepat-cepat kembali dan langsung menuju apartemen Hyeyoon. Walaupun harus menunggu, lelahnya seketika hilang saat bisa melihat wajah Hyeyoon.

"Coba jelaskan dengan perlahan. Oppa tetanggamu ini tidak mau sia-sia menunggu 3 jam tadi. Kakiku sampai mati rasa tau.." Kata Wooseok sambil bercanda, ia mencoba untuk mencairkan suasana.

Wooseok menghapus pelan air mata Hyeyoon dengan tangannya. "Kok bisa ya ada orang yang menangis tapi tetap cantik?"

Hyeyoon mencoba untuk menghapus air matanya dengan kedua tangannya. "Jangan lihat, aku malu." Ujar Hyeyoon.

" Ujar Hyeyoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tetap cantik. Tapi oppa tidak mau jika alasan air matamu adalah karena aku." Kata Wooseok lagi sambil memainkan jari jemari Hyeyoon.

Hyeyoon lalu menjelaskan dari apa yang dikatakan oleh CEO agencynya. Salah satu ketakutannya adalah juga jika Wooseok menyukainya sebagai karakter Sunjae, bukan sebagai Wooseok. Tentu saja Wooseok menggelengkan kepalanya.

"Kamu tahu? Tentu saja aku juga sudah berkali-kali mencari tau perasaanku yang sebenarnya ini sebelum mengatakannya kepadamu." Jawab Wooseok.

Lalu Hyeyoon juga menjelaskan tentang beberapa komentar yang menyudutkannya.

"Mereka hanya buta karena sinar kecantikanmu." Ujar Wooseok masih menatap Hyeyoon.

"Aku menyukaimu, oppa." Kata Hyeyoon sambil menatap kakinya. Akhirnya ia mengakuinya setelah beberapa bulan.

AFTER ALL | Byeon Woo Seok & Kim Hye YoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang