#18

2K 246 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✩ ₊ ˚ . ⋆ ♡ ⋆ ⁺ ₊ ✧


"Aku harus memperbaiki ini."

Hyeyoon berpikir jika ia juga bersalah kepada Wooseok. Tentu saja ia tahu bahwa Wooseok menyayanginya. Cemburu adalah hal yang wajar apalagi Wooseok adalah tipe yang mementingkan perasaannya. Seharusnya ia juga lebih peka dengan perbedaan sifatnya dengan Wooseok. Ia juga tahu schedule Wooseok benar-benar padat hingga ia tidak memiliki waktu untuk bernafas, pasti ini membuatnya frustasi.

"Maafkan aku." Ujar Wooseok.

"Apa?"

"Aku meminta maaf karena berkata seperti itu, tidak seharusnya aku mengatakan hal yang menyakitkan kepadamu. Aku mencintaimu dan 1 pertengkaran tidak akan mengubahnya."

"Ini bukan hanya 1 pertengkaran, oppa. Kita terus-terusan bertengkar karena masalah yang sama."

"Kalau begitu mari kita berhenti bertengkar." Ujar Wooseok. "Aku lebih baik mengalah daripada harus kehilangan dirimu." Timpa Wooseok.

Wooseok mengamati wajah Hyeyoon menunggu reaksinya, tetapi Hyeyoon hanya diam.

"Oppa, hanya karena kita berhenti bertengkar, bukan berarti masalahnya akan selesai. Mereka adalah teman-temanku dan aku akan tetap berteman dengan mereka. Apakah oppa akan baik-baik saja dengan itu?" Tanya Hyeyoon.

"Aku benar-benar bodoh. Aku takut kehilangan dirimu. Mengetahui kamu banyak memiliki teman laki-laki. Banyak juga yang tidak segan-segan memujimu. Aku iri ketika kamu bisa pergi makan keluar dengan mereka tanpa memusingkan wartawan. Aku benar-benar sibuk dan ketika aku memiliki waktu untuk bertemu denganmu, kamu malah tidak berada di rumah dan pergi bersama mereka. Aku benar-benar khawatir akan kehilangan dirimu. Ketika aku lelah, hanya ada kamu dan aku melepaskannya begitu saja padamu. Aku capek seharian harus tersenyum, tertawa walaupun aku sedang sedih, lalu aku menumpahkannya pada dirimu."

Hyeyoon mencoba untuk lebih memahami Wooseok, "Jika oppa lelah, tidak apa-apa untuk mengakui bahwa oppa lelah. Aku tau oppa berusaha sangat keras saat ini, tapi memiliki waktu istirahat juga penting. Ketahuilah batasanmu sendiri."

Wooseok hanya menjawab dengan anggukan pelan.

"Dan aku akan menjelaskannya sekali lagi. Aku harap oppa bisa mengerti." Lalu Hyeyoon mencoba untuk menghapus air mata Wooseok.

"Maaf mungkin aku memang kurang peka terhadap oppa. Tapi mengertilah mereka adalah teman-temanku. Aku mengenal mereka jauh sebelum aku mengenalmu dan kita berteman karena kita berkembang bersama. Mereka juga sangat baik kepadaku. Percayalah padaku."

"Aku percaya kepadamu Hyeyoon~ah. Bukan kamu yang tidak aku percaya. Tetapi dia."

Hyeyoon tidak menjelaskan bahwa Rowoon pernah menyatakan ketertarikannya kepada Hyeyoon karena ia takut Wooseok akan semakin khawatir. Hyeyoon sudah memberikan batas kepada Rowoon dan Rowoon mengerti, mereka pun kembali menjadi teman.

AFTER ALL | Byeon Woo Seok & Kim Hye YoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang