1

331 49 0
                                    

Gaun putihnya berkibar dengan keindahan yang tiada taranya. Gaun itu dirancang khusus untuknya. Hanya dia satu-satunya yang memiliki gaun itu. Dan gaun itu dibuat khusus atas permintaannya. Dengan ukuran tubuhnya di mana tentu saja jika orang lain yang mengenakannya, maka mereka tidak akan tampak sama. Karena seluruh hal yang ada di dalam dirinya memang tercipta unik sejak dulu.

Dengan mata yang berwarna seperti mutiara, warna itu harusnya menjadikannya aneh, tidak pernah ada yang memiliki mata seperti itu, tapi saat mata itu pemiliknya adalah dia, maka segalanya menjadi wajar dan malah indah.

Kemudian bibir kecil yang penuh. Menggoda adalah kata yang terlalu remeh untuk mendeskripsikannya. Rambutnya sewarna purnama kelam. Dengan pipi tirus yang menggambarkan tembok raksasa dengan kelembutan yang bahkan seekor semut tidak akan dapat berdiam di sana tanpa jatuh oleh kelembutannya.

Suaranya merdu dan menggairahkan. Setiap dia berbicara, ada sensasi aneh yang akan kau rasakan. Seolah suaranya yang biasa memaksamu, membujukmu untuk diam sejenak mendengarkannya. Itu bukan jenis paksaan yang akan kau kesali, malah kau senangi.

Intinya, di dalam diri seorang Ravella Capeland, tidak ada yang buruk. Gadis itu cantik dengan tempramen baik yang kokoh. Jarang kau akan menemukan cacat celanya. Yang ada di dalam dirinya adalah murni sebuah kehidupan yang akan kau sukai. Gadis itu tidak pernah melakukan sesuatu di luar kebiasaan. Tidak pernah melakukan dosa yang akan membuat dia mendapatkan hukuman keras. Bahkan harusnya langit menyayanginya. Begitulah pemikiran orang-orang.

Tapi siapa sangka kalau gadis itu akan mendapatkan penderitaannya tepat di hari pernikahannya. Saat kereta pernikahan mengantarkannya ke altar suci, di kediaman orangtuanya, ayah dan ibunya malah sedang dibantai oleh prajurit istana. Dibunuh dengan keji hanya karena tuduhan mereka berkhianat. Ayahnya diperkirakan bekerja sama dengan pemberontak dan mencuri peta kerajaan. Tanpa pengadilan, ayahnya langsung dijatuhi hukuman mati.

Dan si gadis lembut yang selalu tersenyum dengan manis kehilangan cahayanya. Dia terlambat tahu soal apa yang terjadi di rumahnya. Ayahnya jelas sudah lama tahu tapi pilar keluarganya itu menyembunyikannya. Tidak ingin membawa beban pada putrinya dan membiarkan anaknya sendiri membuang nama keluarganya lalu menikah dengan sang kaisar yang menjadi otak dari perintah itu terlaksana.

Itu membuat Lavella Capeland yang harusnya berjalan ke atas altar malah berbalik dan membuang bunga mawar putih yang menjadi kesukaannya. Dia tidak memandang siapa pun dan berlari meninggalkan segalanya. Panggilan demi panggilan yang menggaungkan namanya diabaikannya. Airmatanya sudah turun dengan deras. Telinganya bergaung menandakan ketiadaan dalam dengar yang coba menusuk untuk didengarkan.

Dia masuk ke keretanya, membentak kusirnya untuk mengantarnya ke kediamannya.

Lavella tidak berharap bisa menyelamatkan keluarganya. Karena dia sendiri tahu bagaimana besarnya hukuman bagi pengkhianat yang jelas kejahatannya sudah ditemukan. Lavella tahu kalau dia tidak akan bisa membuat ayahnya lari dari hukumannya, jadi yang ingin dilakukannya hanyalah pulang dan mati bersama keluarganya. Meninggalkan segalanya dan bahkan meninggalkan pria yang dicintainya. Karena pada akhirnya, meski dia tahu kaisar membuat keputusan yang tepat, tapi itu tidak mencegah Lavella membenci pria itu.

Selama ini dia selalu memuja pria itu, mencintainya dalam diam sejak awal. Lalu perasaannya diketahui dan bertunas. Itu bukan cinta sepihak, kaisar juga menaruh hati padanya. Kaisar yang saat itu menjadi putra mahkota memberikan janji cinta seperti badai yang begitu ganas. Seolah pria itu sanggup melakukan segalanya demi Lavella.

Tapi sekarang Lavella tahu, perasaan itu hanya sebatas angan semata. Tidak pernah ada pria yang rela menukar tahta demi wanitanya. Hal seperti itu hanya cukup dijadikan dongeng semata tanpa perlu dibawa ke dunia nyata. Apalagi diangan-angankan.

Sayangnya, Lavella terlambat menyadarinya kalau pria itu juga sama buruknya dengan pria lain. Dia menyesalinya, dia sungguh menyesalinya. Bahkan dia menyesal pernah mengejar pria itu. Harusnya mereka tidak pernah bertemu. Harusnya dia tidak pernah menampakkan diri di depan pria tersebut.

Setelah kereta berhenti, dengan degup jantung yang bagai tabuhan genderang, Lavella membuka pintu keretanya. Turun dengan kaki gemetar, gadis itu mendekati pintu kediamannya. Dia bergerak dengan pelan, seolah dia tengah membaca langkahnya sendiri. Kemeriahan saat kereta mengantarnya untuk janji suci pernikahan telah menghilang. Keadaan di depannya saat ini begitu hening dan menakutkan. Tapi dia tidak memiliki pilihan selain melanjutkan langkahnya. Dia butuh kepastian, meski dia sendiri sudah dapat membayangkannya.

Begitu kedua tangannya mendorong pintu besi di depannya, Lavella harusnya sudah menyiapkan diri. Dia seharusnya sudah dapat menebaknya. Tapi tebakan dan melihat secara langsung jelas tidak sama. Seluruh mayat orang-orangnya tampak bergelimpangan. Bahkan di depan pintu kediamannya sudah mati pengawal pribadinya yang lehernya memiliki luka menganga yang mengerikan.

Lalu pelayan pribadinya yang tidak jauh dari pengawalnya. Mereka adalah pasangan kekasih, meski mereka belum mengatakannya pada Lavella soal hubungan mereka, Lavella sudah mengetahuinya. Bagaimana mereka saling menatap dan mata yang dipenuhi dengan cinta.

Sekarang Lavella menemukan tangan mereka yang hampir bisa menggapai. Entah siapa yang hendak mendatangi siapa, Lavella tidak dapat menebaknya. Karena keduanya berdarah dengan deras. Bahkan darah itu masih segar. Aroma anyir itu memenuhi hidung Lavella. Luka pada pelayannya jelas luka tusukan di bagian perut. Mereka sepertinya mati dalam ketidakrelaan. Kedua matanya bahkan masih terbuka dengan jejak basah airmatanya.

Lavella berlutut di antara keduanya. Menyentuh kelopak mata itu dan mulai membawa mereka memejam dalam damainya. Lavella mendongak menatap langit. Dia merasa tidak sanggup.

***

Sudah tayang di karyakarsa ya. Buruan cekkk

Rebirt The Queen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang