3

279 50 0
                                    

Melemparkan gadis itu ke atas ranjangnya, Tyrone sudah menatap pengawal yang setia berada di sisinya. "Jangan biarkan siapa pun masuk. Dalam keadaan apa pun, pintu itu dilarang dibuka. Mengerti?"

"Mengerti, Yang Mulia." Pengawal itu kemudian undur diri. Melangkah pergi dengan wajah berdukanya.

Setelah pengawalnya tidak lagi ada di ruangan dan pintu tertutup dengan rapat, Tyrone mulai melepaskan seluruh pakaian luarnya dan mendatangi Lavella yang melemparkan seluruh apa yang dia temukan di atas ranjang itu ke arah Tyrone.

"Kau binatang, Ty. Kau binatang!" seru Lavella dengan napas tersenggal. Tahu apa yang akan dilakukan pria itu untuk membuat dia tidak lagi bisa memiliki nama Capeland di belakang namanya. Tyrone benar-benar ingin menyelamatkannya bahkan tidak lagi memedulikan nama baiknya sendiri sebagai kaisar yang jujur dan adil. Itu membuat Lavella berang dan bergulat untuk mendapatkan kebebasannya.

Saat satu per satu kain yang menutup tubuh dirobek dan dihancukan, Lavella kehilangan semangatnya dalam memperjuangkan mahkota sucinya. Apalagi saat pria itu dengan kasar dan menekan membawa Lavella pada persetubuhan yang sama sekali tidak dinikmati gadis itu. Mereka sudah sama-sama telanjang dengan isak Lavella yang keras. Tapi gadis itu sama sekali tidak memohon pada Tyrone. Dia berhenti memohon dan apa pun yang ada hubungannya dengan Tyrone, dia tidak akan pernah menunjukkan sisi lemahnya.

Begitu pria itu memaksa masuk melalui kehangatannya, airmata sakitnya kembali jatuh. Kedua tangannya berada di atas kepalanya, Tyrone sendiri menahan tangan itu di sana, tidak membiarkannya ke mana-mana. Lalu kedua tungkai gadis itu yang ditahan oleh tubuh Tyrone yang ada di tengannya. Semua bagian tubuhnya yang mampu melawan sudah dibelenggu. Hanya matanya yang dipenuhi dengan kebencian yang menandakan gadis itu sama sekali tidak senang dengan bagaimana Tyrone menghentak masuk ke tubuhnya.

Gerakan pria itu semakin membawa kebencian telak di hati Lavella. Dia tidak lagi dapat menemukan apa yang membuat dia jatuh cinta di masalalu pada Tyrone. Pria ini binatang. Pria ini menghabiskan seluruh tubuhnya. Apalagi saat bibir itu memaksa bibir Lavella menerima ciumannya. Dia tidak melakukannya dengan lembut. Dia melakukannya dengan kasar dan brutal. Seolah ingin Lavella melupakan darah dan kematian keluarganya. Dan hanya mengingat Tyrone semata. Mengingat Tyrone dan kebenciannya pada pria ini.

Dalam satu hujaman tajam yang menusuk seolah sampai ke jantungnya itu, Tyrone menemukan puncaknya. Membawa tubuhnya jatuh ke atas tubuh Lavella yang juga dipenuhi dengan keringat.

"Menyingkir dari atas tubuhku, Keparat!" ucap Lavella dengan suara sumbang dan jelas airmata yang masih betah mengalir. Dia merasa terhina dan direndahkan. Tapi itu tidak membuat tubuhnya merasa jijik seolah mengenal pria itu dengan sangat baik. Ini pertama kalinya mereka ke jenjang yang seperti ini, tapi tubuhnya dengan tanpa tahu malu menerima tanpa bantahan. Hal itulah yang membuat Lavella semakin merasa tidak waras.

Beberapa saat dalam keheningan, Lavella berpikir Tyrone akan mengatakan sesuatu yang mungking menyinggungnya. Tapi menunggu perkataan menyakitkan itu datang, Lavella tidak mendengarnya. Dia malah menemukan Tyrone bangkit. Pria itu duduk di pinggir ranjang dan menatap tubuh lemah Lavella yang segera meraih kain tipis yang tadinya tidak ingin disentuhnya. Tapi tatapan Tyrone jelas tidak membuat dia bisa mempertahankan egonya.

Selimut itu dia pakai menutup diri karena dia merasa mata Tyrone terus memperhatikan ketelanjangannya. Dia memblokir pandangan pria itu yang seolah sanggup masuk ke inti jiwanya.

"Kau sudah menjadi bagian dari Price. Sekarang. Suka atau tidak, itulah dirimu. Jadi kau terima saja."

Lavella memutar tubuhnya, membelakangi Tyrone dan tidak mengatakan apa pun.

"Aku akan menyiapkan pelayan dan pengawal pribadi untukmu—"

"Tidak butuh. Kau bisa enyah sekarang."

"Kau—" Tyrone menatap seksama dan menekan tangannya di kepala. Dia tidak bisa membuat Lavella terus mengeluarkan keras kepalanya sekarang. Gadis itu sedang dalam dukanya dan tidak mudah baginya menemukan ketenangan. Beberapa saat Lavella akan mengerti kalau semuanya yang dia lakukan adalah demi kebaikannya. Tyrone hanya perlu menunggu waktu.

Pria itu mendesah kemudian.

Berdiri dan menatap gadis itu sekali lagi, Tyrone akhirnya melangkah setelah berpesan pada penjaga di depan pintu untuk tidak mengizinkan siapa pun membesuk Lavella. Dan gadis itu juga tidak diizinkan keluar. Dua pengawal itu mengangguk.

Tyrone tidak ingin meninggalkan Lavella. Tapi dia harus mengurus pemakaman keluarga Capeland. Jadi dia harus pergi. Tyrone tidak bisa mempercayai pemakaman keluarga itu pada orang lain. Segalanya harus berada di bawah pengawasannya.

Setelah kepergiian pria itu, Lavella berteriak seperti orang yang kehilangan kewarasannya. Dia bergerak dengan hanya selimut yang menutup tubuhnya dan mulai membanting semua yang ada di kamar itu. Tidak peduli dengan guci-guci mahal. Lukisan-luksan mewah. Bahkan barang antik yang ada di lemari kecil pria itu, Lavella juga menghancurkannya. Dia tahu betapa sayang Tryrone pada barang-barang tersebut, tapi selama Tyrone mau membunuhnya, itu tidak masalah. Kekecewaan pria itu dan amarahnya, Lavella akan menelannya selama dia bisa mati. Karena dia tidak lagi ingin hidup. Dia tidak lagi memiliki alasan untuk hidup.

Selama dia masih bernapas, dia akan merasakan rasa bersalah. Setiap napas dan jejak kehidupannya memberikan bayangan kematian pada orang-orang yang menyayanginya. Ayahnya, pelayan dan pengawalnya. Mereka semua sudah mati dan kalau Lavella tidak menyusul mereka, mereka pasti akan menyalahkannya. Jadi Lavella harus segera pergi. Dia harus ke akhirat menemui mereka dan mengatakan maafnya. Karena bajingan yang dicintainya adalah penyebab kematian mereka.

Bisakah mereka memaafkan Lavella?

Setelah puas dengan amukannya di kamar itu dan tahu tidak akan ada satu orang pun yang datang, Lavella pergi meninggalkan kamar itu. Mengenakan mantel dari sang kaisar.

Rebirt The Queen (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang