Ten

169 19 0
                                    

Disana didepan altar pernikahan, Taehyung tersenyum bahagia menyambut sang mempelai wanita. Jenni menatap sendu kearah mereka dengan gurat wajah kecewa, air mata jatuh tanpa bisa ditahan, tidak ada yang bisa disalahkan atas keadaan ini. jenni yang terlalu gengsi atas perasaannya sendiri, nasi sudah menjadi bubur dia tidak bisa berbuat apapun, Taehyung sudah menjadi milik orang lain, dia tidak akan bisa menggangu pria itu lagi. Dengan senyum yang di paksakan Jenni menatap wajah Taehyung yang tersenyum hangat ke arahnya, Jenni kalah dari wanita Amerika itu padahal yang lebih dulu mengenal Taehyung adalah dirinya namun wanita itu yang baru beberapa bulan sudah bisa menguasai hati Taehyung seutuhnya. Acara inti akan segera dimulai, Taehyung disana akan mengucapkan janji suci pernikahan jantung Jenni berpacu lebih cepat dari yang sebelumnya, ini akhir dari kisah cintanya yang baru dia ketahui bahwa dia mencintai sahabat nya sendiri. Jenni bahkan menggigit bibir nya, menahan isak tangis yang coba dia tahan dari tadi, dan saat pendeta mengatakan apakah mereka sudah sah, Jenni berteriak dengan kencang bahwa dia tidak rela. Dengan langkah cepat dia menuju altar pernikahan, menyeret Taehyung untuk pergi dari sana namun kakinya tersandung. Nafas Jenni tidak beraturan, air matanya menggenang di pelupuk mata, dia hanya mimpi namun mimpinya mampu membuatnya menangis untuk kedua kalinya. Dia terisak dengan keras, bahkan pintu kamarnya terbuka pun dia tidak sadar. Taehyung mengernyit heran melihat Jenni yang sedang terisak menangis, ada apa gerangan dia berjalan pelan mendekati Jenni, mencoba mencari tahu apa yang terjadi.

" Jen, apa yang terjadi mengapa kamu menangis? Apa kamu bermimpi buruk "

" Astaga kenapa kamu disini "

" Aku....aku baru saja datang, dan melihat mu menangis "

" Aku hanya mimpi buruk, tidak ada yang perlu kamu khawatir kan "

" Oh baiklah, tunggu sebentar sebelum kamu melanjutkan tidur aku akan mengambil air putih untuk mu "

" Baik "

Jenni termenung melihat kepergian Taehyung yang menuju dapur, apa dia katakan saja jika ia tidak rela Taehyung menjalin kasih dengan Lea. Saat Taehyung kembali dengan segelas air, Jenni semangkin gugup melihat langkah Taehyung yang semakin dekat menuju kearahnya.

" Jen, are you oke? "

" Hah, aku....tentu saja aku baik-baik saja "

" Syukurlah kalau begitu, aku datang kemari karena ada yang ingin aku katakan tentang Lea "

" Lea? Ada apa dengan dia sampai kamu datang sepagi ini ke apartemen ku "

" Aku rasa aku dengan Lea....."

" Kenapa kamu berhenti bicara ? Kalian ingin apa "

Jenni mulai panik sendiri, apa mimpinya akan jadi kenyataan. Apa Taehyung akan mengatakan kalau dia akan melamar Lea dan menikah dengan wanita itu.

" Jika kamu tidak bicara, maka aku yang bicara ada yang ingin aku sampaikan kepadamu "

" Baiklah, aku siap mendengarnya "

" Aku.....aku baru menyadarinya beberapa hari yang lalu, perasaan ini sangat menyiksa ku hingga aku tidak dapat tidur dengan tenang, aku....aku awalnya bingung hingga aku tersadar aku tidak bisa melepasnya sampai kapanpun, aku berharap selalu bersama dengan nya seumur hidupku, jadi dengan berat hati aku mengatakan aku menentang hubungan kalian, dan jangan menikah dengan nya Taehyung! "

" Hah, maksudmu kau menyukai ku ?"

" Kau tuli atau apa !"

" Oke, wait biarkan aku bicara nyonya Kim jangan menyela kali ini "

" O....oke "

" Syukurlah akhirnya kau menyadari perasaan mu padaku, aku juga awalnya tidak mengira akan menyukai mu juga, namun saat melihatmu beberapa kali dengan pria lain, aku merasakan ada yang tidak beres dengan ku, aku sering marah-marah tidak jelas mungkin itu yang disebut oleh orang-orang dengan cemburu. Akhirnya penantian ku tidak sia-sia Jenni, aku memang menjalin hubungan dengan Lea tapi hatiku hanya untukmu, aku memang bukan yang terbaik untuk kalian tapi aku akan selalu mencoba untuk menjadi yang terbaik agar kalian tidak mudah berpaling dari ku, Jenni kamu sudah mengenal ku dengan baik begitu juga aku yang mengenal mu, aku berharap kita dapat melangkah ke altar pernikahan dan aku ingin mengatakan kalau aku sudah putus dengan Lea, Lea juga tahu bahwa aku mencintaimu sebab itu dia melepas ku agar aku lebih berani untuk mengejar mu. Kebahagiaan terbesar ku setelah kedua orang tua ku adalah kamu, hatiku akan kosong jika tidak ada kamu, disini akan terasa teramat sakit jika kamu dengan pria lain, maka Jenni maukah kamu menikah dengan ku setelah kita lulus nanti ?"

" Kamu.....hiks hiks apa sedang melamar ku ? Lalu dimana cincinnya "

" Cincin ? Aku tidak membawanya karna aku mengira kamu akan menolak ku"

" Dasar bodoh, jika tidak bawa cincin aku tidak akan mau menikah dengan mu "

" Tunggu sebentar aku akan membelinya, jangan kemana-mana dan jangan sampai berubah pikiran "

" Tunggu, kau mau kemana ?"

" Kau meminta cincin tentu saja, aku akan membelinya "

" Lupakan itu sekarang dulu, bagaimana kalau kita melepas rindu dulu "

" Hah ?"

" Kau tidak mau, ya sudah aku akan mencari yang lain "

" Jangannnn, kau baru saja setuju menikah dengan ku "

Dan terjadilah pergumulan panas diantara mereka berdua, melepas rasa rindu dan suka cita dalam percintaan mereka.

                      End

Friends With Benefit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang