03. Jemput

1K 91 11
                                    

Ibu "ibu dan ayah harus kembali kerja, kamu bisa pulang sendiri kan?"

Glacier "tentu, aku akan naik taksi"

Acara pesta ulang tahun dari Mama Frost fire kini telah berakhir dan para tamu sudah pulang, Ibu dan ayah Glacier harus kembali bekerja hingga esok hari alias lembur. Glacier sudah biasa seperti ini, dimana ia sendirian di rumah dengan menghabiskan beberapa kertas untuk menggambar Agara tak bisa sendirian.

Maunya pulang dengan taksi, tapi Mama Frost fire menolak dan menyuruh Frost fire untuk mengantar Glacier pulang.

Frost fire "Ma?.. harus banget?  Terus Supra??"

Mama "ayolah! Biar kalian makin dekat hehe.. Supra bantu saya dulu di sini ya?"

Supra "siap nyonya.."

Glacier "t-tidak usah te, saya bisa naik taksi"

Mama "taksi itu rawan bahaya loh, mending kamu di antar Frost fire.. gak boleh nolak ya?"

Karena terpaksa pun akhirnya mereka pulang bersama di satu mobil, Di perjalanan mereka hanya saling diam dan tak melirik satu sama lain. Frost fire fokus pada menyetir mobil dan juga karena rasa malas untuk berbicara, sedangkan Glacier yang kini tengah takut kalau Frost fire risih dengannya jika ia dekat atau mengajak Frost fire Berbicara.

Namun datangnya kemacetan karena lampu merah dan tabrakan mobil di depan sana, Frost fire merasa kesal dan bosan harus menunggu lama hanya karena masalah itu. Sehingga ia berpikir untuk mencoba mengajak Glacier mengobrol, yaah walaupun terlihat seperti mencari topik yang bagus..

"Umur 17 tahun.. kelas 3? SMA mana?"

"Iya, saya di SMA Reviona 2"

"Cukup mengesankan, karena sekolah itu juga terkenal bukan? Dalam hitungan bulan kau akan lulus, Kuliah jurusan apa nantinya?"

"Tidak, saya akan bekerja di.. cafenya ayah teman saya"

Frost fire di buat bingung dan penasaran oleh jawaban Glacier yang tak mau Kuliah itu.

"Why? Bukannya kamu sangat pintar dengan seni menggambar? Bisa saja aku di terima di jurusan DKV, seni, atau lainnya. Kenapa bekerja?"

"Lihat dari ekonomi keluarga, saya juga ingin membantu keuangan keluarga. Di bandingkan kuliah yang menghabiskan uang, mending saya bekerja.."

"Sayang sekali harapan itu pupus, apalagi dengan keterbatasan mu sekarang. Apa kau tak bisa dengar dari lahir?"

"Bukan, gendang telinga saya pecah waktu masih sekolah dasar. Karena waktu itu teman saya iseng menyetel lagu keras di telinga saya, jadi penyebabnya Gendengan telinga saya pecah dan tak bisa mendengar baik.."

"Dan sekarang Alat bantu mu rusak? Ku dengar dari ayahmu alat itu sering bunyi nyaring?"

"Uhn itu benar, Padahal biasanya baik baik saja. Tapi dari 3 atau 4 hari yang lalu.. Alatnya tiba tiba bunyi nyaring dan membuat gendang telinga saya berdarah hingga keluar telinga. Sudah ganti 4 kali alat, tapi tetap bunyi nyaring.."

Frost fire sejenak memikirkan tentang keterbatasan dan alat yang digunakan oleh Glacier itu, sembari menjalan mobil sedikit sedikit pun Frost fire juga melirik Glacier

"Tidak coba periksa ke dokter untuk konsultasi?"

"Belum, karena kami belum punya cukup uang untuk membayar konsultasi nya"

"Gitu juga bayar? Haih.. dunia begitu kejam untuk kaum bawah.."

Beberapa menit kemudian

Mereka sudah sampai di rumah dan Glacier akan turun dari  mobilnya Frost fire.

"Sebelumnya saya ingin bertanya Glacier.."

Perjodohan~ (Frost fire x Glacier) Yaoi-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang