4

425 50 1
                                    

“dunia keras ini berhasil mendewasakan si lemah”
-ASKA-





~HappyReading~






Sore ini jadwalnya anak-anak basket untuk latihan. Seperti biasa, lapangan akan rame dengan para pemain basket senior maupun junior. Mereka terpecah menjadi beberapa bagian, ada yang latihan, pemanasan, bahkan melakukan challenge bersama.

Gio sibuk memberi arahan pada para pemain junior laki-laki untuk berbaris, "yang bener baris nya."

Melihat semua sudah berbaris rapi, Gio pun memberi kode agar semua memperhatikan nya, "denger! Kalian lakuin pemanasan dulu, setelah itu latihan sebentar. Kata Coach Juan, hari ini kalian ada tanding sama sekolah lain buat liat sampai mana kemampuan kalian."

Mendengar ucapan Gio, sontak mereka ramai berbisik-bisik. Mereka terkejut tapi tentu mengetahui hal ini akan terjadi cepat atau lambat, tetapi mereka juga bertanya-tanya sekolah mana yang akan menjadi lawan mereka.

"Stop bicaranya! Gue harap kalian lakuin yang terbaik, meski ini bukan pertandingan yang sebenernya, tapi ini bisa jadi penilaian untuk kemampuan kalian. Paham?!" Tegas Gio memandang serius para juniornya.

"Paham Kak," jawab mereka serempak.

Gio mengangguk lalu menyuruh mereka segera pemanasan, matanya sibuk mengawasi kegiatan para juniornya.

Di saat Gio sibuk dengan para juniornya, Sang kapten basket malah sibuk memantulkan bola bersama Reno yang tengah melakukan peregangan di pinggir lapangan.

Aska sesekali melempar bola ke arah ring, lalu kembali mendribble bola yang datang ke arahnya.

"Ka," Aska menoleh ketika merasakan tepukan pelan Reno di pundaknya.

"Siapa tuh?" tanya Reno sambil memperhatikan sebrang lapangan.

Aska yang awalnya sibuk dengan bola basket ditangannya pun menoleh, matanya menyipit melihat segerombolan anak laki-laki dengan seragam basket di pinggir lapangan. Kini segerombolan anak-anak itu menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana.

"Aska kemari!"

Pandangannya jatuh pada Coach Juan yang memanggil nya dari pinggir lapangan, ia kemudian menoleh pada Reno, memberikan bola basket yang ada di tangannya sembari menggeleng pelan. Reno menatap kepergian sahabatnya itu, kemudian berjalan ke arah Gio yang sedang melatih.

"Maaf sebelumnya Coach Juan, Coach Edi tidak bisa hadir hari ini, jadi saya yang harus menggantikan untuk melihat anak-anak." Pria 27 tahun itu tersenyum formal.

"Tidak apa Pak Wisnu, anda kan asisten kepercayaan Coach Edi, saya rasa tidak perlu dipermasalahkan." Coach Juan tertawa pelan untuk mengurangi rasa tidak enak pria disampingnya ini.

Obrolan kedua pria berbeda usia ini terhenti ketika Aska berdiri di depan keduanya. Coach Juan tersenyum kemudian menarik Aska ke sampingnya.

"Pak Wisnu, kenalkan ini Aska. Aska ini Kapten Basket senior disini, nah Aska, kenalkan ini Pak Wisnu, beliau adalah asisten pelatih dari mereka." Coach Juan menunjuk para gerombolan anak-anak yang Aska tidak kenal itu. Aska mengangguk pelan dan berjabat tangan dengan pria di depannya ini.

ASKA (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang