Bebas, kata yang mendeskripsikan serta populer dalam diri Aska. Dimana dia bebas melakukan apa saja dalam hidupnya tanpa ada kata aturan terselip disana.
Tentu banyak yang ingin seperti Aska yang hidupnya bebas dari kata aturan, bebas melakukan kena...
“They let go my hand, that's when it was all over” -ASKA-
Bagi orang-orang keluarga adalah tempat ternyaman dan aman, serta tempat untuk saling berbagi kehangatan dan kasih sayang, keluarga itu definisi rumah yang sesungguhnya untuk pulang. Namun, tidak untuk sebagian orang termasuk Aska, pemuda 18 tahun si pemilik senyum manis dengan lesung pipi diwajahnya.
Dia siswa berprestasi dalam bidang olahraga, lumayan pintar dan nakal, julukannya saja Si Kapten Basket Nakal, ada saja ulah dibuatnya dan teman-temannya. Aska memiliki banyak teman, lingkaran pertemanannya tergolong masih baik meski diselingi kenakalan remaja pada umumnya. Aska juga sosok yang ceria dan mudah bergaul, lantas apa yang kurang?
Keluarga, itu kekurangan nya. Jika setiap orang kumpul bersama keluarganya untuk merayakan tahun baru, maka Aska hanya akan sendiri dan melihat kembang api dari bukit yang biasa ia kunjungi setiap malam tahun baru.
Aska tidak membutuhkan mereka yang sering di panggil keluarga, baginya keluarga itu hanya omong kosong. Bagaimana bisa ia berharap pada mereka yang membuangnya? membiarkan dirinya sendirian, ketakutan dan kedinginan. Harapan itu sudah ia hancurkan bertahun-tahun lalu, sejak ia sadar bahwa dirinya memang telah dibuang bagai sampah tak berguna. Terganti dengan perasaan kecewa dan marah yang kian besar tiap harinya.
Kini hanya ada Aska dengan kehidupan bebas nya, hidup yang ia jalani atas kemauan dirinya, tanpa harus terbebani dari pihak manapun. Tidak ada larangan serta aturan, baginya ini kehidupan nya dan hanya dirinya yang bisa mengatur.
Tapi, bagaimana jika kebebasan yang telah dijalani sejak lama itu hancur? bagaimana jadinya jika tiba-tiba keluarganya datang dan merebut semua itu? menempatkan aturan pada kehidupan bebas Aska.
Bagaimana dengan Aska yang masih terbayang masa lalu hingga membuatnya membenci sosok keluarga?
“GUE NGGA BUTUH LO SEMUA BANGSAT!! KELUARGA? CIH, BULLSHIT!”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.