09

266 37 12
                                    

≈°. Duty After School .°≈

Di tengah perjalanan, regu dua yang berhasil membujuk letnan Lee agar mereka ikut untuk menjemput regu satu kini sedang berada di tengah-tengah kacaunya kota. mayat-mayat berserakan di tepi jalan, kendaraan yang terletak begitu saja dan juga gedung-gedung yang kosong melompong.

"Ottoke?..." gumam Hana yang sedang memandang kekacauan tersebut

Tak berselang lama, letnan Lee menghentikan mobilnya. Merasakan mobil berhenti, regu dua pun segera turun dari mobil, mengamati sekeliling mereka

"Mwoya? Bukankah itu mobil regu satu?" Ucap Hana saat melihat sebuah mobil yang sudah dalam posisi terbalik

"Yoojung, kau bersamaku. Sisanya, periksa primeter. Ambil posisi" ucap letnan Lee memberi arahan

Mendengar perintah letnan Lee, mereka pun mengambil posisi masing-masing. Younghoon yang tak sengaja menyenteri mobil regu satu pun sedikit tersentak saat melihat sebuah tanda panah di mobil tersebut, Doekjoong yang menyadarinya segera menarik Ilha dan menghampiri Younghoon

"Apa?" bingung Ilha

"Sepertinya mereka ada di sana" ucap Younghoon menunjuk ke arah yang di tuju oleh tanda panah tersebut

"Letnan!" panggil Doekjoong

Letnan Lee dan yang lainpun segera menghampiri tempat Younghoon, Doekjoong dan Ilha berdiri.

"Mereka pasti bersembunyi" ucap Yoojung

"Mereka tidak mungkin pergi jauh. Younghoon, Doekjoong dan Ilha. Turunlah dan tetap waspada. Bora, Nara, lindungi sisi kanan kita. Aesol, Hana dan Yoojung, ikut aku" perintah letnan Lee "ambil posisi" lanjutnya

∞∞∞

Jangsoo yang sudah berada di luar gudang pun memukul ember kosong tersebut dengan tongkat besi, menimbulkan kebisingan yang membuat bola yang awalnya berusaha untuk masuk ke dalam gudang menjadi mengincar Jangsoo

Sedangkan yang lain, begitu mendengar suara yang Jangsoo buat segera berusaha mengambil kunci yang terselip di belakang lemari. Begitu kunci berhasil di dapatkan, mereka semua segera naik ke truk dan Soyoon sebagai supir juga segera menjalankan truk tersebut

Jangsoo yang berada di atas atap menatap truk putih yang semakin menjauh, lalu menghilang dari pandangannya. Jangsoo lalu mulai mengelilingi sebuah bangunan, mengendap-endap agar tak menimbulkan suara

"Shib-..." Umpat Jangsoo saat tak sengaja menginjak sebuah kayu. Jangsoo lalu lanjut berjalan, sehingga tanpa sadar sebuah bola sudah menyadari keberadaannya. Jangsoo menoleh kebelakang karena merasa di ikuti, matanya membelalak saat sebuah bola akan segera menerkamnya. Dengan gerakan cepat Jangsoo menghindar, lalu berlari menjauh dari bola tersebut. Tapi sayang, Jangsoo malah terpojok. Karena sudah merasa pasrah, Jangsoo hanya menatap sendu ke arah bola yang siap untuk menerkamnya

Betapa terkejutnya Jangsoo saat seseorang menyemprotkan sebuah gas(?) ke arah bola tersebut, dia lebih terkejut lagi saat mengetahui bahwa orang itu adalah Heerak. Jangsoo terduduk lemas, Heerak menatapnya dengan nafas tersengal

"Bodoh. Di mana gertakanmu sekarang?" Ucap Heerak "aku ingat makhluk itu lemah terhadap dingin. Aku tidak yakin, tapi.." lanjutnya yang terhenti karena Jangsoo terkekeh. "Mwo? Kau tertawa?" Tanya Heerak

Duty After School x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang