͡ ׅ͡🍷 ๋change? ⏤

544 88 33
                                    

Apa yang wanita itu katakan?

Vel bertanya pada moon, sekarang ini mereka sedang berada di kamar moon dan vel sedang mengobati luka di wajah moon.

"Kau bahkan tidak sanggup memanggilnya ibu ya? Lucu sekali." Jawab moon ia melirik ke arah lain.

Vel menaruh plester pada luka di wajah moon "...dengar, mungkin sekjarang kau tidak perlu berurusan lagi dengan nya."

"Tentu saja.. mudah bagimu mengatakannya" moon terkekeh "kau itu anak kesayangan ayah." Ia memalingkan wajahnya dari saudaranya

Vel terkekeh "kau tahu ayah sedikit brubah akhir akhir ini, aku tidak bisa menyangkalnya namun anak kesayangan nya tetaplah noya." Ucap vel itu membuat moon kembali menatap ke arahnya "hah.. anak itu lagi, dia merebut semuanya." Ucap moon dengan kesal.

"Apa kau benar benar tidak menyukainya? Dia tetaplah saudara kita." Lanjut vel bertanya "..oh benar kau membelanya." Sekarang ia tambah kesal memdengar hal itu

Vel mulai tertawa melihat wajah moon, ia berdiri kemudian memegang kepala moon dan mengacak ngacak rambutnya
"H-hey-"

"Tenang, kau tetap adik kesayanganku." Vel berhenti kemudian tersenyum ke arah moon "berhenti, aku membencimu." Ia melepaskan tangan vel dari kepala nya, vel menyadarinya moon butuh istirahat, vel pun segera keluar dari kamar nya dan membiarkan moon beristirahat.

Sebenarnya selama ini vel tidak membencinya ia hanya tidak suka sikapnya yang selalu membuat masalah, ia selalu iri pada orang lain dan itu yang membuatnya sulit di mengerti.

Namun sifat nya sedikit berubah semenjak vel mengatakan bahwa ia kecewa pada moon, ia sedikit menerima tentang apa yang terjadi sekarang.

Namun tentu saja ia selalu mengatakan bahwa ia membenci vel padahal.. ia selalu membutuhkan nya setiap saat.

ׅ͡🍷 ๋⏤ ͡ ׅ͡🍷 ๋ ⏤ ͡ ׅ͡🍷 ๋

Pagi harinya tiba.. noya mulai membuka maniknya yang berwarna biru itu, ia merasakan tubuhnya sangat sakit namun tidak separah kemarin

Sepertinya hari ini ia mulai membaik ia kembali melihat ke arah pergelangan tangan nya dan ia melihat retakkan itu mulai berkurang.

Noya tidak mengerti bagaimana itu bisa terjadi ia tidak bisa berfikir jernih semalam karena kepalanya benar benar sakit, ia hanya mengingat bahwa sang raja menggendongnya dan itu terakhir kali ia bisa mengingatnya dengan jelas.

Noya menoleh ke arah jendela di kamarnya yang tertutup oleh tirai, ia melihat sinar matahari yang sama sekali tidak dapat masuk ke dalam kamar nya

Karena itu ia berusaha untuk keluar dari kamarnya untuk menikmati sinar matahari di pagi hari ini, mungkin itu akan menjernihkan pikiran nya

Noya berusaha bangkit dari ranjang nya dan berdiri namun tubuhnya sangat lemah sekarang ia berjalan perlahan ke arah pintu dan membuka nya

Saat ia membukanya pintu itu sama sekali tidak mau terbuka ia sempat berfikir bahwa itu sedikit bermasalah ia terus memaksa untuk membukanya

Sial.. hey siapapun!

Noya berteriak dengan suara nya yang serak itu membuat nya kelelahan dan lagi lagi mengeluarkan darah dari mulutnya

Ia benci menjadi lemah seperti ini, tubuhnya sangat tidak mendukung untuk menjadi kuat.. kalau begini caranya ia tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama.

vampire death cure (Brutal Legend au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang