͡ ׅ͡🍷🩸 ๋accusation? ⏤

271 55 44
                                    

Setelah kejadian itu sang raja mengumpulkan putra putra nya dan beberapa saksi mata lainya untuk membahas permasalahan ini

Sang raja pun menjelaskan apa yang terjadi barusaja begitu pula vel ia menceritakan apa yang jerry katakan tentang ciri ciri mahluk itu

Kemudian dengan tidak sengaja vel menyinggung noya, ia tidak bermaksud melakukan nya.. ia hanya memberikan pendapat tentang para vampir

Tunggu!.. maksudnya kalian mencurigai para vampir?!..

Ucap noya secara blak blakan di hadapan keluarga nya, ia berdiri dan menggebrak meja, ia terlihat marah ketika vel menyinggung para vampir di depan hadirin yang ada di ruang rapat itu

"..bukan begitu.. noya.." Ucap vel membalas perkataan noya, noya pun menatap ke arah nya kemudian kembali duduk dengan kesal, ia percaya sean takan melakukan nya dengan sengaja.. kalaupun ia memang melakukan nya pasti ada sesuatu yang salah

Tak heran mengapa noya begitu membela para vampir.. noya tak ingin perang terjadi lagi seperti dahulu kala, ia sangat membenci itu.. bagaimana mereka saling menjatuhkan satu dengan yang lainya

Moon bisa mengerti hal itu namun ia juga sedikit terkejut ketika vel menyinggung para vampir, ada masalah apa ia..? Apa vel masih marah soal tadi? Ini berlebihan

"Kalau memang iya.. apa kakak punya bukti..?" Tanya moon, kemudian jerry pun ikut bicara disana "ya.. aku melihatnya sendiri, ia memiliki cakar dan taring." Jawab jerry, moon pun mulai serius menatap jerry, ia tidak tahu harus mempercayainya atau tidak "..dengar.. lagi pula banyak mahluk yang memilikinya, kita saja punya kan.." ucap moon kembali menyangkalnya

"Lalu.. apa aku harus mengatakan mata merah?" Lanjut panglima yang bersama sang raja, moon seketika terdiam ketika mendengar ucapan nya ia tidak berani berkomentar, sang raja pun mencairkan suasana di ruangan itu, ia menengahi berdebatan mereka karena melihat noya yang mulai murung

"Hentikan, sudah ku bilang jangan berasumsi berlebihan.. kita belum tahu apa yang terjadi sebenarnya, namun apapun yang terjadi jangan sampai kita terpecah belah lagi." Ucap sang raja, semua pun terpaksa setuju dan mencari jalan keluar lainya

Noya terus berfikir.. taring.. cakar.. mata merah..? Ia tak yakin namun sekarang keyakinan nya pun hampir runtuh, ia tidak bisa meminta pendapat siapa pun lagi vel sepertinya benar benar tidak percaya padanya

Noya pun menghela nafas nya dan berdiri dari kursinya "..kalau begitu aku akan pergi memeriksanya sendiri." Ucap noya, ia sama sekali tidak berfikir panjang, sang raja pun melarang noya namun apa yang bisa ia perbuat jika noya sudah marah seperti itu..?

"Berhenti.!! Apa kau tidak bisa membaca situasi hah?!" Vel berdiri kemudian bicara dengan nada tinggi pada noya, semua di ruangan itu sangat terkejut ketika vel melakukan nya, jarang sekali vel terlihat sangat marah seperti itu

Noya pun berhenti di tempat dan mengepalkan tangannya, jantung nya berdetak dengan cepat.. ia tidak berani untuk berbalik dan kembali menatap mereka semua.. sialan.. ia membuat nya marah lagi.. ia memang pembuat masalah

Vel pun menghela nafasnya, ia tak sadar mengatakan hal itu pada noya, ia tak pernah melarang noya untuk pergi ke sana.. namun sekarang siatuasi nya berbeda, vel hanya takut terjadi sesuatu padanya seperti kemarin, ia hanya ingin noya mendengarkan perkataan nya dan tidak bertindak sembarangan.

"..maaf.." ucap vel dengan lirih kemudian menangkan dirinya.. sebenarnya.. ada apa dengan nya akhir akhir ini vel terlihat sangat agresif, ia merasa terlihat buruk di depan semua nya

Noya pun segera meninggalkan ruang rapat tanpa mengatakan apapun, vel tahu itu akan terjadi.. itu pertama kalinya mereka berdebat setelah sekian lama

"..hah.. sepertinya keras kepalanya itu menurun dari ibunya." Ucap sang raja yang perlahan tersenyum tipis, moon pun memperhatikan nya, "..benar.. aku sampai lupa kalau kami saudara tiri karena terlalu dekat.. dia sudah seperti adik kandung ku." Ucap moon yang kemudian bersandar di kursinya

Sang raja pun tersenyum karena ucapan moon, moon tumbuh menjadi anak yang lebih baik.. tentu saja itu karena seorang ayah yang hebat.. "namun aku juga sering berfikir, apa ia pernah merasa tak di terima disini..? Atau ia merasa bukan bagian dari keluarga ini karena berbeda..? Aku harap tidak." Ucap sang raja

Vel segera bangun dari kursinya ketika mendengar perkataan itu, sepertinya.. semua itu masuk akal.. pikiran nya berantakan sekarang ia terlalu sibuk mengerjakan pekerjaan nya dan cemas berlebih, sampai sampai ia tidak bisa mengontrol emosi nya dan melukai seseorang

Semua ini salahnya, tak seharusnya ia menyinggung para vampir begitu saja sementara ia tahu noya termasuk bagian dari mereka, vel merasa kesal pada dirinya sendiri kemudian pergi keluar untuk mencarinya dan berharap ia baik baik saja

Saat vel keluar istana dan mencari noya tiba tiba saja para panglima mulai terlihat sangat panik, yang lainya pun segera menyusul ke arah vel dan melihat keributan apa yang terjadi

Para panglima mulai melaporkan kejadian yang sama lagi, kali ini terlihat lebih parah karena bukan hanya satu iblis yang terkena dampak nya namun lebih, dan semua nya di serang oleh mahluk yang sama lagi

sepertinya kita harus menemui para vampir..

ׅ͡🍷 ๋⏤ ͡ ׅ͡🍷 ๋ ⏤ ͡ ׅ͡🍷 ๋

Noyaa.. noya.. lihat kasihan sekali dirimu, di tinggal sendirian..

"Diamlah.. aku senang kau tak mengangguku kemarin, kenapa kau datang lagi? Aku sudah tahu cara menghentikan mu." Ucap noya ia lagi lagi berada di ruangan gelap sendirian dengan suara suara yang mengitarinya

Ayolah.. kau itu pasti membutuhkan ku, tanpa ku kau tidak memiliki kekuatan apapun.. apalagi dengan tubuh lemah ini.

Noya terkekeh mendengar suara itu "h..! Maksudmu membuat ku kehilangan kendali dan melukai semua orang? Jangan berminpi!"

Baik.. baik.. kau memang keras kepala.. maksudku.. kita.

Noya pun bingung dengan ucapan nya, apa? Kita? Apa apaan itu..? Tapi tumben sekali kali ini ia tidak membuatnya kehilangan kendali

Noya!!

Noya segera tersadar ketika seseorang menyebutkan namanya dengan keras, tanpa ia sadari sekarang ini ia sedang mengarahkan cakarnya di leher vel "gawat.!" Noya pun segera melepaskan nya dan menjauh

... keduanya mendadak terdiam dan menatap satu sama lain hingga akhirnya vel lanjut bicara "..aku dan moon akan ikut.. jangan pergi sendiri." Kemudian vel pun menjelaskan yang baru saja terjadi tadi, awalnya noya hanya terdiam namun ia tak punya pilihan lain kemudian menyetujuinya

Mereka akan pergi malam ini jadi sebaiknya mereka bersiap dahulu, vel pun mengajak noya untuk kembali ke istana karena di luar sangat berbahaya, noya mengangguk dan mengikuti vel dari belakang

"...maaf soal yang tadi.. aku tidak bermaksud membentak mu." Ucap vel yang berjalan di hadapan nya kemudian berhenti di hadapan ruang medis, vel pun masuk kedalam untuk mengecek kelanjutan nya dan menyuruh noya untuk bersiap duluan

Noya menolak dan malah mengikutinya ke ruang medis, noya melihat kondisi nya begitu parah dan mendekat ke arah sang raja "..apa.. ini memang perbuatan mereka..?" Ucap noya ketika melihat luka luka di tubuh panglima yang gugur

"..entahlah.. kita tidak bisa berburuk sangka.." jawab sang raja yang kemudian melihat perban di tangan noya "benar.. boleh ayah lihat tangan mu?.. moon bilang.. luka nya sama dengan para panglima" noya sedikit kebingungan namun mengikuti lerintah sang raja dan menunjukan luka nya

Ketika sang raja berusaha untuk menyembuhkannya ada sesuatu yang menghalangi sihirnya juga, sepertinya.. semua ini ada hubungan nya.. sang raja pun kembali memperban tangan noya

"Baiklah.. kalau begitu kalian harus berhati hati.. jangan sampai terluka, luka itu akan sembuh dengan lambat.." lanjut sang raja

Noya pun memandangi luka nya kemudian mengangguk "..jangan khawatir aku bisa menanganinya" noya pun segera pergi meninggalkan ruang medis dan bersiap untuk pergi ke kastil vampir malam ini.

ׅ͡🍷 ๋⏤ ͡ ׅ͡🍷 ๋ ⏤ ͡ ׅ͡🍷 ๋

vampire death cure (Brutal Legend au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang