͡ ׅ͡🍷 ๋better ⏤

489 80 97
                                    

Argh!..

Sial.. jantungku..

Noya melompat ke bawah, sekarang bahkan ia tidak yakin bahwa ia kan baik baik saja, sinar matahari mulai menyentuh kulitnya dan itu terasa sangat menyiksa

Sebelumnya tidak seperti ini, sekarang ia merasa terbakar oleh sinar matahari itu.

Bruk!!

Noya mendarat di bawah, suaranya sangat nyaring dan keras, ia mulai meringis kesakitan, sekarang kaki nya terluka dan ia tidak bisa meneduh dari sinar matahari begitu pula kemampuan penyembuhan nya menjadi terhambat akibat terus terkena sinar matahari.

Sialan.. bodoh.. apa yang kulakukan.

Sekarang ia terlihat menyesal turun ke bawah, ia kira matahari akan terus membuatnya merasa nyaman namun ternyata sebaliknya.
Terkadang sesuatu yang menghangatkan bisa saja perlahan membakar

Ia memandang tangan nya yang perlahan menjadi serpihan serpihan debu "argh... tidak.. jangan sekarang. Ini sudah berjalan dengan baik. Jangan lagi." Ia memegangi tangannya dengan erat, berharap keajaiban menolongnya

"Kau.. bodoh ya? Apa kau berfikir ingin bunuh diri?" Sang raja datang menghampirinya, noya mulai menatapnya ia hanya terdiam saat melihat ke arah nya.

Sekarang ia benar benar terlihat lemah di hadapan nya, mungkin saja ia akan membunuhnya saat ini juga, tapi itu akan lebih baik daripada harus terus terbakar sinar matahari.

Sang raja terkekeh melihatnya "kau terlihat ketakutan, takut padaku? Atau takut mati?" Sang raja membuka jubahnya dan menutupi tubuh noya dengan jubahnya

Noya terkejut ketika sang raja melakukan nya noya menatapnya percikan di mata menunjukan bahwa ia sedang terluka, perlahan luka di kaki nya mulai sembuh karena bantuan sihir penyembuhan ayahnya

Ia merasa lebih baik sekarang, apakah ia harus berterima kasih..? Ia terlalu keras kepala untuk mengucapkannya.

Lagipula apa tujuan sang raja menolongnya? Tentu saja noya berfikir seperti itu, ia berfikir sang raja melakukan nya hanya untuk kepentingan nya sendiri, mungkin ia akan meminta balas budi?..

Lagipula itu hanya di lakukan oleh orang bodoh.

Siapa juga yang akan berterima kasih pada orang jahat.

Sang raja mengulurkan tangannya pada noya "apa kau akan disini selamanya?" Ucapnya

Noya menolaknya, ia menghempas tangan ayahnya, namun sang raja tetap memaksa memegang tangannya "lepaskan.. kenapa kau tidak membiarkan ku terbakar saja disini?" Ucap noya ia mengalihkan pandangan nya

Sang raja menatap ke arah noya dan hanya terdiam, hingga ia menarik tangan noya untuk berdiri dan membawanya ke suatu tempat.

Ia membawa noya ke makam ibunya yang penuh dengan bunga mawar itu, noya segera melepaskan tangan nya dan hanya terdiam memandangnya

"...bagaimana perasaannya jika kau ikut mati bersama nya?." Ucap sang raja sambil menatap makamnya

Noya terkekeh saat itu juga "lucu, apa baru sekarang kau memikirkan perasaannya? Untuk apa kau melakukan nya? Setelah kau membunuhnya?!." Ucap noya ia menatap ke arah ayahnya, ia terlihat sangat marah, ia merasa di permainkan.

Sang raja tidak menjawab itu hanya membuat noya kesal dan muak "katakan! Kenapa kau-" noya berhenti berteriak ketika ia mulai terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

vampire death cure (Brutal Legend au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang