͡ ׅ͡🥀 ๋family? ⏤

443 79 16
                                    

T-tunguu! Apa?! Yang mulia membuka arena pertandingan untuk sparring dengan pangeran?!

Ucap kaira yang berdiri di tempat para penonton bersama sean

"Jarang jarang ya, apakah pangeran sekuat itu..?" Gumam sean, ia ingin sekali melihat noya bertarung

"Ah.. apa kita akan sparring disini?" Ucap noya sembari melihat sekitaran tempat itu

"Yah, tentu." Kaguta pun mengambil sebuah pedang di sana dan memberi arahan pada noya untuk mengambil satu.

Noya bingung akan memilih apa, ia tidak biasa menggunakan senjata yang besar dan ia memilih untuk mengeluarkan belatinya.

"Pftt.. serius?" Kaguta terkekeh ketika melihat noya mengeluarkan belati kecilnya

"Kita lihat saja." Ucap noya dengan penuh percaya diri ia mulai memutar belati di tangan nya.

Sudah cukup basa basinya, sekarang mereka memasuki arena bersama sama, kaguta melakukan sedikit pemanasan dan noya mulai memikirkan strategi untuk mengalahkan vampir tua itu

Pada dasarnya kekuatan mereka akan berbeda jauh namun itu bisa di atasi dengan strategi yang bagus, noya pun menyeringai ketika sudah tahu rencana nya

"Baiklah, bagaimana kalo kita mulai?" Tanya kaguta, noya pun merespon dan mengangguk sebagai jawaban, tanpa berlama lama lagi mereka segera bersiap di tempat

"Akan ku buat ini berakhir dengan cepat." Ucap kaguta serentak menyerang ke arah noya, kecepatan nya tak bisa terhitung, noya kesulitan untuk menghindarinya mau tak mau ia harus menjaga jarak dan posisi

Noya terus mundur, itu membuat kaguta semakin bersemangat ia tidak tahu apa yang noya rencanakan namun sekarang ia terlihat bodoh di hadapan kaguta

noya terus mencari celah hingga akhirnya itu muncul, noya menyeringai ke arah kaguta dan melesat ke arahnya, kaguta sedikit terkejut ketika noya menyalakan mata merahnya, ia membelalak ke arah noya

Kecepatan noya lebih dari cukup untuk vampir seusia nya kaguta hampir tidak melihat nya berpindah tempat, noya mengincar mata kaguta untuk melumpuhkannya

Kaguta pun menyalakan mata merahnya saat noya benar benar dekat dengannya, kemudian menghilang dati hadapan noya ketika ia sudah 1 inci menyentuh kaguta.

"A.. APA?! Apa apaan!! Pangeran sangat berbakat!" Ucap kaira yang bersemangat melihat semua itu dari atas

Kaguta masih terkejut dengan strategi noya tak ada satupun vampir yang bertarung seperti itu di sini.

Noya mulai berdiri kembali, ia tidak heran mengapa kaguta bisa lari padahal hampir saja, noya rasa kaguta juga tidak melakukan apap-

Uhuk!

Noya mulai batuk darah, ia merasakan sakit di jantung nya, kaguta pun berbalik dan tersenyum pada noya

"Strategi mu bagus, tapi tetap saja kekuatan kita tidak sepadan."

Sialan..

Sekarang noya kalah telak "pangeran!!" Kaira dan sean yang melihat itu pun segera menghampiri noya dan memeluk nya dengan erat

"Pangeran terluka!!" Ucap kaira memeluk noya dengan erat "h-hey!! Jangan keras keras aku gak bisa nafas!" Noya berteriak ketika kaira memeluknya namun kaira menghiraukannya.

Kaguta pun segera menghampiri noya "sepertinya dugaan ku benar, kekuatan itu bangkit lebih cepat dari yang seharusnya." Ucap kaguta, itu membuat semuanya heran

Kaguta pun terkekeh "Ah lupakan, dari mana kau belajar tehnik bertarung seperti itu?" Tanya kaguta, noya terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan kaguta

"..itu.. tehnik bertarung kakakku." Jawab noya, semua dia ruangan itu pun terkejut, pantas saja kaguta tidak bisa menebak karena itu adalah tehnik bertarung para iblis

Mereka tahu bagaimana cara melumpuhkan para vampir, memang pada dasarnya kekuatan terbesar para vampir adalah pada mata merah mereka yang dapat melihat pergerakan dan beberapa fungsi lain

Benar benar cerdas, kaguta salut dengan noya karena ia belajar dengan cepat beberapa tahun ini

Sesuai dengan perjanjian yang kalah harus memenuhi permintaan yang menang, namun karena kaguta kagum dengan kemampuan noya ia memberinya kesempatan dan memeberikan nya satu permintaan itu

Noya senang namun sekarang ia bingung untuk meminta apa, ia memutuskan untuk menyimpan nya dan memikirkan nya terlebih dahulu.

"Baiklah kalau itu mau mu, sepertinya matahri sudah mulai tenggelam, sebaiknya kita makan malam, bagaimana?" Ucap kaguta yang kemudian mengulurkan tangan nya pada noya

Noya pun mengangguk dan meraih tangan kaguta "benar! Kaira juga sudah lapar!" Ucap kaira bersemangat "iya kai iya" jawab sean menghela nafas nya sepertinya ia kelelahan menanggapi kaira

Mereka pun segera pergi ke ruang makan, disana sudah ramai sekali orang orang dan kaguta mengajak noya dan kawan kawan untuk duduk di meja utama

Kaguta pun segera menyuruh para pelayan untuk menyiapkan makanan, tak lama vampir lain yang dekat dengan kaguta ikut berkumpul dengan mereka sehabis bertugas

"Huh.. hari ini sangat melelahkan.. tunggu.. aku mengenal dia sepertinya" ucap salah satunya ia menatap ke arah noya ketika akan duduk di kursinya

"Selamat datang kirman, maji dan anna!" Sambut kaira dengan hangat "bagaimana tugas kalian?" Tanya kaguta dengan tatapan tajam ke arah mereka

"Y-yah.. itu berjalan lancar kok, jangan khawatir." Balas kirman "ngomong ngomong siapa dia?" Lanjutnya bertanya

Yang lain pun terkejut dan menatap ke arahnya "serius?! Kak kirman gak tau siapa dia?!" Ucap kaira dengan wajah yang serius "haha tenang lah dia kan vampir baru disini jadi wajar saja." Ucap anna membalas.

Tak lama noya mulai merasa haus ia memegangi tenggorokan nya, kaguta tertawa kecil melihatnya "tenang lah sebentar lagi sampai." Ucap kaguta, benar saja jamuan nya langsung datang para pelayan menyiapkan secangkir cairam merah dan beberapa hidangan lainya.

"Coba lah ini kualitas terbaik" ucap kaguta ia mengangkat gelasnya untuk bersulang, kemudian para vampir di meja itu mulai bersulang dan meminumnya noya sedikit ragu dan hanya melihatnya saja "tenanglah itu darah hewan, kami tidak menyakiti siapapun" kaguta pun tersenyum pada noya

Apa boleh buat noya pun meneguknya hingga habis mereka pun lanjut memakan hidangan yang lainya sembari mengobrol ngobrol..

Tak terasa sekarang hari sudah benar benar gelap, sang rembulan mulai menggantikan tugas sang mentari dengan para pasukan bintang bintang yang menyala di langit

Kini sudah menjadi tugas para vampir untuk berburu di malam hari untuk mencari makanan dan darah segar, sekarang kastil ini benar benar sepi

Noya sedang memikirkan sesuatu di balkon hingga akhirnya kaguta datang menemaninya

"Kau sedang apa?" Tanya kaguta ia berdiri si samping noya, noya pun menoleh "tidak.. oh benar soal permintaan itu.." ucapnya

"Ya, kau mau apa?" Tanya kaguta

"..aku ingin kembali ke kastil iblis besok, namun aku ingin seringkali datang kemari." Lanjut noya, kaguta pun terkekeh mendengarnya "baiklah? Hanya itu?"

"Satu lagi, apa.. kau bisa berdamai dengan para iblis?.. maksudku.. jangan saling menyerang." Ucap noya

Kaguta pun terdiam kemudian tersenyum pada noya "yah, pertama kau boleh datang kapan saja karena ini juga kampung halamanmu, kedua kami tidak bermaksud menyerang.. kami hanya ingin bertemu dengan mu, jadi jangan khawatir, setelah ini kami tidak akan menyerang lagi."  Kaguta pun membelai kepala noya

"Kau tidak perlu takut, kita ini keluarga kan?" Ucap kaguta, noya tercengang mendengarnya, ia menyadari sesuatu bahwa tempatnya adalah disini bukan di kastil iblis..

"Yah.. terima kasih.. pak tua." Ucap noya jahil, kaguta pun memutar bola matanya malas "aku gak setua itu ya." Noya pun terkekeh pelan

ׅ͡🍷 ๋⏤ ͡ ׅ͡🍷 ๋ ⏤ ͡ ׅ͡🍷 ๋

vampire death cure (Brutal Legend au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang