ׅ͡🍷🩸 ๋segel ⏤

232 52 21
                                    

"Manusia?!.. sedang apa mereka disini?!" Sontak sean terkejut ketika berbalik dan melihat seorang manusia di hadapan nya secara langsung

Tanggapan sean pun membuat semua nya terkejut ketika ikut berbalik dan menatap manusia itu

Ada dua orang manusia di hadapan mereka, satu wanita dan satu lagi pria, mereka terlihat berbeda dari manusia lain yang terlihat kejam dan menggunakan pakaian besi, mereka terlihat lebih modern dan menyesuaikan diri dengan lingkungan

"Sepertinya kalian tidak biasa melihat kami.. ya..?" Ucap wanita itu yang kemudian tersenyum ke arah mereka semua lalu ia menaruh lengan nya di pinggang

Noya sangat waspada disana, teringat dengan perlakuan keji mereka terhadap sesama membuat noya tidak bisa menerima mereka begitu saja

Noya pergi ke depan dan menyuruh semua nya mundur, kaguta pun heran apa noya akan bertindak seolah olah ia pahlawan lagi?

"Lalu..? Jelaskan tujuan kalian kemari." Ucap noya ia menatap sinis gadis yang baru saja menyelamatkan nyawa rekan nya itu

Gadis itu tertawa "yah, kurasa aku tidak perlu terima kasih darimu, tapi bisakah kita masuk dan berbincang bincang di dalam? Udara disini sangat dingin." Jawab gadis itu dengan ramah ke arah noya

Dasar tidak sopan, noya tidak menyukai tingkah gadis itu ia ingin menolaknya namun saat itu juga sean membungkam mulutnya dan menarik nya ke belakang

"..ah! Apa yang kau lak-" ucap noya yang terlihat kesal, kemudian sean menyuruhnya untuk diam dan membisikan sesuatu pada noya "dengar, bisa saja mereka rahu sesuatu tentang ini, dan kita bisa menggali informasi."

Noya tetap menolaknya, bagaiman ia bisa mempercayai mereka? Manusia bukan mahluk sepele, sean tak pernah tahu apa yang sebenarnya tentang para manusia

"Noya, sean ada benar nya.. mereka hanya manusia kita bahkan lebih kuat dari mereka, mereka takan bisa berbuat seenaknya." Ucap vel di tengah pembicaraan mereka

"Tapi-" noya menghentikan ocehan nya dan menghela nafas nya hingga ia meng iya kan ucapan vel, ia tidak ingin terlihat egois disini karena menentang keputusan bersama

Mau tak mau mereka semua pun kembali ke dalam istana dan mengajak kedua manusia itu ke ruangan rapat untuk berbincang bincang mengapa mereka berada disini

Gadis itu kembali berbicara "wah tempat yang nyaman, kurasa aku harus mulai mengatakan nya sekarang" gadis itu menjelaskan pada semua apa tujuan mereka menerobos perbatasan itu

Pada dasarnya mereka melakukan hal itu karena daerah mereka terganggu oleh mahluk asing dan banyak korban berjatuhan di sana, para manusia menyangka bahwa semua ini adalah perbuatan para iblis dan vampir namun mereka salah, mereka menemukan bukti lain bahwa ada ras ke 4 di sekitar sini yang sudah lama punah

Mereka mengikuti jejak itu hingga ke kerajaan dan melihat para vampir yang terdesak, mereka pun memutuskan untuk membantu mereka dengan meluncurkan peluru beracun itu

Mereka pun tak menyangka bisa berhadapan langsung dengan ras lain seperti ini, selama ini ia hanya dapat melihat manusia di mana mana "sepertinya kehidupan ras lain lebih baik nya..?" Ucap gadis itu kembali tersenyum dengan menutup matanya "ngomong ngomong.. namaku anna dan di belakang adalah kawan ku namanya diablo."

"..sepertinya yang satunya sedikit pendiam, apa kaka tidak merasa curiga?" Bisik moon kepada vel, vel memggelengkan kepalanya "entahlah kurasa ia sedang menjaga penampilan." Jawab vel, moon pun menatap vel dengan heran hingga mereka terdiam beberapa saat

Sean pun menanggapinya dan memperkenalkan semua yang ada di ruangan itu, sementara noya dan kaguta berdiam diri di belakang semabari bersandar di dinding

Kaguta tidak bicara sama sekali sejak tadi, apa ia terluka? Noya jadi sedikit memperhatikan nya, namun untuk apa juga ia melakukan nya, kaguta selalu terlihat sombong di hadapannya

Sejak tadi kaguta selalu menggenggam tangan kirinya hingga ia memutuskan untuk pergi meninggalkan ruangan itu "..mau kemana kau?" Tanya noya ketika kaguta melangkah, namun kaguta sama sekali tidak menjawab dan melanjutkan langkah nya "jangan harap kau dapat melakukan hal buruk lagi disini." Lanjut noya ia menatap ke arah kaguta dengan menekan sedikit suara nya
Kaguta terdiam sejenak sebelum akhirnya meninggalkan ruangan itu

Kaguta terus berjalan di sekitar koridor dengan matanya yang sayu dan wajah nya yang pucat, ia berusaha menghindari kerumunan.. apa yang sebenarnya ia inginkan?..

"Tunggu..! Apa kau baik baik saja?"
"Aku tak bermaksud mengganggu mu tadi atau pun sekarang.. namun tingkah mu terlihat aneh."
"Apa mahluk itu me-" ucap kaira yang menyusul kaguta di belakang, itu membuat kaguta merasa terganggu ia memutar balik tubuhnya dan menatap kaira dengan sinis

"Untuk apa kau kemari?.. hah.?.. jawab." Tanya kaguta dengan menegaskan suaranya "aku.. aku hanya mengkhawatirkan mu." Balas kaira tatapan nya benar benar tulus bahkan tak ada kebohongan sama sekali di dalamnya

"..sudah ku bilang kan? Menyingkir dari hidupku dan jangan pernah menampakan dirimu lagi."

"Kau tidak perlu sibuk mengkhawatirkan mahluk sepertiku, apa kau pikir mahluk sepertiku berhak di khawatirkan?.. semua itu hanyalah membuang waktumu."

"Karena mahluk hina sepertiku tidak berhak untuk di khawatirkan, bahkan jika aku mati sekali pun takan ada yang menyadarinya bahkan peduli padaku." Balas kaguta dengan wajah yang terlihat marah, kaira menatapnya dan mendengarkan perkataanya dengan mata yang berkaca kaca "aku tidak ingin melihat wajahmu lagi." Lanjut kaguta

Saat itu pun noya datang dan berusaha menghentikan kaguta "..sialan.. tarik semua kata kata mu itu.. kau tak tahu terima kasih." Ucap noya "ck.." kaguta pun mengabaikan nya dan segera pergi meninggalkan mereka berdua di sana

Kaira mulai menangis disana, ia menghentikan noya agar tidak mengejar kaguta namun kaira tidak mengatakan apapun, ia tahu ia melakukan hal yang salah, ia tahu seharus nya dari awal memang ia tidak perlu memperhatikan nya, kaira hanya takut kaguta terluka

"..hey, berhenti.. jangan menangis, apa yang sialan itu lakukan padamu?" Noya ingin mengulurkan tangannya namun saat itu ia pun tersadar sesuatu ketika melihat kaira yang menteskan air mata disana, entah mengapa ia melihat bayangan ibunya yang sedang menangis saat itu

Entah apa yang terjadi.. kaira terlihat sangat mirip dengan ibunya noya merasa tercengang disana, ia pun segera mengulurkan tangan nya dan segera memeluk kaira "kumohon.. jangan menangis."

Sementara itu kaguta memperhatikan mereka dari arah lorong, ia bersandar di dinding dan terduduk disana, semakin lama lengan kirinya terasa sangat sakit, ia tidak menyangka akan mengaktifkan segel di dalam tubuhnya hanya untuk menyelamatkan seseorang

Ia bangun dan kembali berjalan menuju suatu ruangan yang sepi dan jarang di kunjungi oleh siapa pun, tanpa ia sadari ia memasuki kamarnya yang sudah lama tak di tempati

Ia tak dapat menahan tubuhnya hingga ia menjatuhkan tubuhnya ke lantai, ia tak bisa bergerak dan hanya bisa pasrah saat itu, segel nya semakin menyebar di seluruh tangan kirinya namun ia sama sekali tidak berniat untuk meminta bantuan siapa pun

Sejak kecil kaguta selalu hidup sendiri dan keluarganya mengajarkan ia untuk berdiri sendiri tanpa bantuan siapapun, jangan pernah meminta bantuan ketika kau merasa bisa menangani nya, jangan terlihat lemah di hadapan siapa pun

Namun sekarang ia terlihat sedang sekarat dengan bayangan bayangan masa lalu yang mengelilingi isi kepalanya.. "aku tidak ingin mati.."

..aku tak ingin mati sekarang..
Izinkan aku hidup lebih lama..

ׅ͡🍷 ๋⏤ ͡ ׅ͡🍷 ๋ ⏤ ͡ ׅ͡🍷 ๋

vampire death cure (Brutal Legend au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang