͡ ׅ͡🥀 ๋kebohongan ⏤

371 80 34
                                    

Clak.. clak..

Suara tetesan air yang perlahan menggenang terdengar begitu jelas di telinga noya, itu membuatnya sadarkan diri dengan cepat "dimana?.." ucap noya dengan lirih pandangan nya masih berbayang bayang ia terduduk lemas di antara dinding dinding kumuh

Tempat itu benar benar kecil dan gelap hanya saja terdapat cahaya rembulan yang menyinari ke dalam, cahaya itu tepat bersinar di atas kepala noya

Noya berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi ia memegangi kepala nya karena pandangannya yang terus berbayang bayang, seketika ia menyadari ia di kelilingi rantai yang mengikatnya

Rantai itu melingkar di sepanjang lehernya dan kedua tangan nya, ia terlihat seperti budak sekarang, ia berusaha mengumpulkan kesadaran nya dan pergi dari sana namun rantai rantai itu mengikatnya dengan kuat

Noya pun kembali terjatuh karena ia sama sekali tidak mempunya kekuatan, ia butuh darah.. setetes saja sudah cukup, tenggorokan nya terasa sangat kering, ia tidak bisa melakukan apapun sekarang ia mulai frustasi

Noya terbaring tak berdaya di atas lantai yang keras dan dingin itu berharap seseorang sadar akan hilangnya ia, namun semua itu hanyalah mustahil

Tak lama seseorang datang ke arahnya ia tidak bisa melihat dengan jelas detailnya namun ia tahu dari suara langkah kakinya yang mendekat

Seseorang itu membawa secangkir darah di tangan nya kemudian menunjukan ny pada noya "ya ampun.. malang sekali dirimu.. coba lihat betapa tak berdayanya dirimu, kau haus? Hmm.. ambil ini." Ia pun menjatuhkan gelas itu ke lantai dan membuat seluruh isinya tumpah "ups.. maaf." Ucap nya sembari tertawa

Noya merasa sangat kesal ia berusaha merangkak dan menatap ke arah nya, kemudian ia membuka penutup kepalanya dan terlihat dengan jelas wajah sang ratu dengan rambutnya yang di gerai bebas

Noya tetap berusaha merangkak dan mengambil serpihan gelas yang masih terisi, melihat itu sang ratu langsung menyeringai ia menjatuhkan tubuh noya dan menaruh kakinya itu di kepala noya "argh!!"

"Hmm.. harusnya ibumu melihat ini, ia pasti akan sangat marah pfft.. aku bisa membayangkan wajah menjijikan nya itu." Sang ratu pun menendang noya kembali terduduk di tempatnya semula, ia pun mendekat ke arah noya kemudian merungguh di hadapan nya

Sang ratu memperhatikan kalung yang di kenakan noya kemudian tersenyum "sepertinya aku tahu apa yang membuatmu dapat bertahan dari sinar matahari" sang ratu pun menarik kalungnya secara paksa hingga terlepas dari leher noya, noya meringis kesakitan ketika sang ratu melakukan nya, dengan susah payah noya menatap ke arah nya "si.. sial..lan." kemudian sang ratu melempar kalung itu sejauh mungkin

"Ah, waktunya habis aku akan mengucapkan selamat tinggal karena setelah ini aku tidak akan melihat mu lagi." Ucap sang ratu yang kemudian pergi meninggalkan tempat itu

Noya merasa putus asa sekarang, ia tidak akan menyangka bahwa akhir hidupnya kali ini akan seperti ini, seketika noya teringat dengan pin yang di berikan sean, dengan susah payang ia meraihnya kemudian menekan sebuah tombol yang memberikan sinyal pada sean

Namun tak lama noya mulai kehilangan kesadaran ny dan membiarkan sinyal itu terus menyala

Disisi lain sean yang sedang menghadiri rapat bersama tiba tiba saja menerima sinyal yang di berikan noya, meskipun rapat ini sangat penting ia memutuskan untuk berdiri dan berlari secepat mungkin meninggalkan ruang rapat

Semua yang hadir disana mulai terkejut tak biasanya sean berlaku tidak sopan seperti itu

Sean secepat mungkin pergi ke kerajaan iblis untuk mengecek keadaan sebelum matahari benar benar terbit, ia merasakan firasat buruk tentang terbitnya matahari jika ia tidak sampai dengan cepat

vampire death cure (Brutal Legend au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang