Malam pun tiba.
Lavanya sedang berada di dalam kamarnya. Dia sedang asik bertelponan dengan para sahabatnya sambil melakukan rutinitas skincare nya.
"Eh guyss, kira-kira gue harus ngelakuin apa lagi ya? biar bisa tau lebih dalem tentang Arshaka?" tanya Lavanya.
"Lo coba deh deketin dia" usul Arabella.
"Masalah nya, gimana cara gue ngedeketin dia. Dianya aja cuek sama gue" ucap Lavanya.
"Ya Lo coba aja ngedeketin, caper kek atau gimana. Cari perhatian nya si Arshaka" ucap Arabella.
"Kalo menurut lo gimana Ra?" tanya Lavanya, karena dari tadi si Ashara fokus terus dengan makanan nya.
"Ga tau ga ngerti kalian dari tadi lagi ngomongin apa" ucap Ashara.
"Ya ampun Araa, pengen deh gue jitak tuh jidat Lo" ucap Lavanya gedek. Arabella pun hanya bisa menggeleng geleng kepala nya.
"Yaudah, Lo mulai dari besok Lo deketin Arshaka. Kaya ngajak ngobrol ke atau apa lahh" ucap Arabella.
"Oh gue tau!" ucap Lavanya dengan semangat.
"Apaan?" tanya Arabella penasaran.
"Liat aja besok" ucap Lavanya.
Mereka pun melanjutkan membahas yang lain.
.
.
.
.
.Matahari pun mulai memunculkan wujud nya, yang menerangi seisi bumi. Pertanda bahwa pagi hari telah tiba.
Saat ini Lavanya sudah sampai di pintu gerbang sekolah. Namun, ada yang berbeda kali ini. Lavanya saat ini kesiangan, akhirnya pintu gerbang pun sudah di tutup.
Tak lama dari itu pun ada deruman motor yang berasal dari motor Arshaka.
'Wah bener deh kayak nya kita berdua jodoh' batin Lavanya.
Lavanya pun mendekati Arshaka.
"Lo juga telat ya?" tanya Lavanya sambil mencolek colek lengan Arshaka.
"Hm" deheman dari Arshaka.
"Lo sebenernya bisa ngomong ga sih? setiap gue tanya jawaban nya pasti hm hm doangg" ucap Lavanya.
"Hmm" deheman Arshaka lagi.
"Tuh kan dari tadi ham hem aja" ucap Lavanya.
"Terus mau Lo apa?" tanya Arshaka sambil menaik kan satu alisnya.
"Gue punya ide! gimana kalo kita manjat aja" ucap Lavanya.
"Emang Lo bisa?" tanya Arshaka meremehkan.
"Yaa engga lahh, mangkanya gue ajak Lo biar ada yang bantuin" ucap Lavanya.
"Ckk" decak Arshaka.
"Udah ayo cepet" ucap Lavanya sambil menarik lengan Arshaka seenak nya.
Mereka pun sampai di samping sekolah.
"Cepet Lo naik duluan" suruh Arshaka.
"Gimana caranya bjirr" ucap Lavanya.
"Lo naik ke punggung gue cepetan" ucap Arshaka.
"Yakin?" tanya Lavanya.
"Cepetan nanti gue keburu berubah pikiran" ucap Arshaka.
Akhirnya Lavanya pun naik ke pundak Arshaka. Mereka berdua sekarang berada di atas benteng sekolah.
"Lo duluan deh yang turun" ucap Lavanya.
Tanpa basa basi Arshaka pun turun. Disusul Lavanya pun ikut turun. Tapi, sialnya Lavanya malah mendarat di antara genangan genangan air, yang mengakibatkan cipratan yang mengenai jaket Arshaka.
"Yahh soryy soryy gue gatau di sini ada genangan air" ucap Lavanya dengan wajah watados nya.
"Yaudah sini sini jaket nya biar gue cuci." ucap Lavanya sembari melepas jaket Arshaka. Arshaka pun hanya diam saja.
"Ini gue bawa dulu ya, nanti besok balikin, dahh" ucap Lavanya sambil berlari meninggalkan Arshaka.
"Dihh, dasar cewe rese" gumam Arshaka.
Mereka pun memasuki kelas nya masing-masing dan mengikuti pelajaran.
Oke semuanya apakah ada yang penasaran sama kelanjutan ceritanya
Jangan lupa vote dan follow akun kita ya!!
Bantu ramaikan cerita ini dan kasih tau teman teman kalian!
Happy reading!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Ice Prince
Ficção AdolescenteCerita ini menceritakan dua orang remaja yang memiliki sifat berkebalikan. Yang satu cerewet, ceroboh, bertingkah absurd dan sering bertindak seenaknya tanpa memikirkannya dua kali dan yang satunya pendiam, dingin, acuh dan tenang, sampai dia tidak...