Bel pulang pun berbunyi. Seluruh siswa siswi mulai berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing dan menuju ke tempat parkiran. Ketika Lavanya dan Arabella mencari keberadaan motornya tiba-tiba ada seseorang yang menghentikan langkah mereka.
"Lavanya" ucap Zavier sambil menepuk pundak Lavanya dari belakang. Lavanya yang merasa dirinya terpanggil pun menoleh di ikuti oleh Arabella.
"E-eh.. Zav, ada apa?" tanya Lavanya.
"Kalo belajar bareng nya sekarang, Lo sibuk ga?" tanya Zavier.
"Engga kok" ucap Lavanya.
"Yaudah kalo gitu, kita belajar di markas. Lo ga keberatan kan?" tanya Zavier lagi.
"Ohh boleh boleh" ucap Lavanya sambil mengangguk anggukan kepalanya.
"Eh nya, kalo gitu gue duluan nya" ucap Arabella yang langsung meninggalkan Lavanya dan Zavier berdua.
"Ehh iya bell ati-ati ya" ucap Lavanya.
"Ayo" ucap Zavier lalu di setujui oleh Lavanya.
Akhirnya mereka berdua pun berjalan menggunakan motor mereka masing-masing menuju ke markas Krastala.
Setelah sampai nya di markas, mereka memarkirkan motornya di samping motor anggota Krastala yang lain.
"Ayo masuk" ucap Zavier.
"Iya iya bentar" ucap Lavanya.
Setelah itu pun Lavanya di mengikuti Zavier dari arah belakang. Zavier menuntun nya menuju sebuah ruangan khusus. Dan di situ pun terlihat ada beberapa orang, tak lain adalah anggota inti Krastala.
"Ekhemm" deheman Zariel.
"Ngapain ajak dia?" tanya Arshaka.
"Kita mau belajar Olim di sini gapapa ka?" tanya Zavier.
"Hmm" deheman Arshaka sebagai jawabannya.
"Wihh ada yang bawa cewek nih" ucap Daksa yang baru saja keluar dari toilet.
"Iya dong, kan Zavier orang nya gercep, ga kaya sebelah." ucap Zariel sambil melirik Arshaka.
"Lo sih kalo ngomong suka bener" ucap Damar yang di akhiri tawa dan langsung di sambut tawa oleh Zariel dan Daksa. Arshaka yang melihat itu pun langsung menatap tajam mereka bertiga.
"Santai dong boss..." ucap mereka bertiga berbarengan.
Di sisi lain Zavier dan Lavanya pun mulai mencari tempat yang nyaman untuk mereka belajar. Setelah menemukan, mereka langsung mengeluarkan buku yang akan mereka pelajari.
"La, sekarang materi yang di pelajari nya tentang kimia dulu aja gimana?" tanya Zavier.
"Ohh boleh dehh" ucap Lavanya.
"Ehh tapi boleh kan gue panggil Lo Lala?" tanya Zavier.
"Boleh, senyaman nya Lo aja" ucap Lavanya.
.
.
.
.
.Setelah itu mereka pun mulai memahami materi yang berbau kimia. Serasa Lavanya tidak mengerti sesuatu, Lavanya pun langsung bertanya kepada Zavier.
"Zav, bagian yang ini gimana ya maksud nya?" tanya Lavanya.
"Ohh yang inii... sini sini aga geseran, biar gue bisa lebih nyaman buat ngejelasin nya." ucap Zavier . Lavanya pun langsung saja menggeser posisi nya untuk lebih dekat dengan Zavier.
"Woww pepet terus, jangan sampai lepas" teriak Zariel.Tapi tidak di hiraukan oleh mereka berdua.
"Jadi ini tuh caranya kaya gini..." jelas Zavier yang mulai menjelaskan kepada Lavanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Ice Prince
Fiksi RemajaCerita ini menceritakan dua orang remaja yang memiliki sifat berkebalikan. Yang satu cerewet, ceroboh, bertingkah absurd dan sering bertindak seenaknya tanpa memikirkannya dua kali dan yang satunya pendiam, dingin, acuh dan tenang, sampai dia tidak...