Bel pulang pun berbunyi. Lavanya pun di bantu teman teman nya sampai di gerbang sekolah.
"Lo yakin nya, mau pulang naek motor? gue anter aja dehh" ucap Arabella.
"Kalo mau sama aku juga boleh, itu jemputan aku udah di depan, pake mobil" ucap Ashara.
"Engga dehh gapapa kalian berdua duluan aja. Gue bisa sendiri ko, aman" ucap Lavanya santai.
"Lo yakin?" tanya Arabella di angguki Ashara.
"Iya yakin, kalo ada apa apa gue langsung hubungin kalian ko" ucap Lavanya.
"Yaudah kalo gitu kita duluan dadahh" ucap Arabella dan Ashara.
Akhirnya Arabella dan Ashara pun pergi meninggalkan area sekolah. Sedangkan Lavanya mengambil motornya terlebih dahulu di bengkel pinggir sekolah.
"Mang, motor abdi bade di candak nya" ucap Lavanya.
"Muhun sok, atuh neng. Bade di candak mah" ucap Udin.
"Jadi sabaraha mang?" tanya Lavanya.
"Iyeu cuman di tambal bae, ban namah masih sae. Jadi ka pake 15 rebu bae" ucap mang Udin.
"Oh enya atuh mag, iyeu acis na. Hatur nya mang" ucap Lavanya.
Lavanya pun langsung pulang menaiki motor nya.
Di sisi lain, tepat nya di gerbang sekolah. Ada seseorang yang sedang memantau gerak gerik Lavanya.
'itu anak yakin bisa bawa motor sendri' batinnya.
'apa gue ikutin aja dari jauh, takut nya kenapa-kenapa' batinnya lagi.
Ketika seseorang itu berbalik badan ingin mengambil motornya, tiba tiba ada seseorang yang menelpon nya.
Cepet sini bang, anak buah Lo sama geng blackbrid .
Ckk, di mana posisi Lo.
Di jalan xxxxxxx.
Gue kesana.
Akhirnya, orang itu pun langsung meninggalkan sekolah. Dan menuju tempat tersebut.
.
.
.
.
.Kembali lagi dengan Lavanya. Dia sekarang sudah memasuki halaman rumahnya. Dan dia melihat ada mobil yang terparkir di halaman rumah nya. Lavanya pun mengenali mobil tersebut.
"Kok papah sama mamah pulang ga bilang bilang sih"gumam Lavanya.
"Gue jadi kangen mereka deh" ucap Lavanya sambil bergegas memasuki rumah nya.
"Mamahh papahh, Anya pulang!! Anya kangen banget sama kalian!!" teriak Lavanya begitu masuk kedalam rumah.
Terlihat wanita paruh baya yang turun dari lantai dua. Wanita tersebut menghampiri Lavanya. Ketika Lavanya ingin memeluk ibunya tiba-tiba..
"Ayo ikut mamah ke ruang kerja papah" ucap Dewi (mamah lavanya)
"Mau ada apa mah?" tanya Lavanya.
"Udah ikut aja" ucap Dewi.
Lavanya pun menuruti apa kata ibunya. Mereka berdua pun sudah berada di dalam ruangan kerja sang papah Lavanya.
"Nih pah" ucap Dewi sambil menyodorkan selembar kertas kepada sang suami (Heri).
Deg
'ada yang gak beres nih' batin Lavanya.
Papah Lavanya pun setelah melihat isi dari selembar kertas itu pun langsung merubah raut wajahnya. Dan beranjak mendekati lavanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Ice Prince
Teen FictionCerita ini menceritakan dua orang remaja yang memiliki sifat berkebalikan. Yang satu cerewet, ceroboh, bertingkah absurd dan sering bertindak seenaknya tanpa memikirkannya dua kali dan yang satunya pendiam, dingin, acuh dan tenang, sampai dia tidak...