04. Kejadian yang sama

30 5 1
                                    

Teng teng teng suara bel masuk berbunyi.

Mereka pun memasuki kelas nya masing masing.

"Dadah Anyaa, dadah Bella" ucap Ashara sambil melambaikan tangan,dan memasuki kelasnya.

"Dahh" balas mereka berdua.

Lavanya dan Arabella pun memasuki kelasnya dan duduk di bangku mereka masing masing.

Tiba-tiba ada guru yang masuk ke dalam kelas itu.

"Selamat siang murid murid ku" ucap guru tersebut.

"Siang pak" seru mereka.

"Perkenalkan nama bapak Yanto Sumanto bisa dipanggil pak Yanto. Disini bapak akan menjadi wali kelas kalian." Ucap pak Yanto.

"Iya pak Yanto" seru mereka.

"Oke anak anak, berhubung sekarang masih free .Kalian boleh ambil buku paket ke perpustakaan berbarengan dengan kelas XI IPA 1. Perpustakaan nya ada di lantai bawah samping Aula" jelas pak Yanto.

"Baik pak" seru mereka.

Akhirnya mereka pun berbondong bondong keluar dari kelas dan turun ke lantai bawah.

"Bel bel, lo tau ga sih?" tanya Lavanya.

"Apaan?" tanya balik Arabella.

"Tadi gue lagi ngambil kursi di kelas XI IPA 1. Trus, di situ tuh gue ketemu sama si Arshaka Arshaka itu lohh" ucap Lavanya.

"Kan gue tuh udah dengan sopan sopan nya bilang permisi ke dia tuh, tapi dianya malah pergi gitu aja.. Kesel banget deh" ucap Lavanya.

"Udah biasa, cowok mah sok kawas kitu" ucap Arabella dengan logat Sunda nya.

" Dih Lo mah gitu, gue cerita juga" ucap Lavanya dengan kesal.

.
.
.
.
.

Akhirnya mereka pun sampai di perpustakaan, dan langsung bergegas mengambil buku mata pelajaran.

Setelah mereka selesai, mereka mengantri untuk mengambil nomor loker.

"Bel kamu dapet Nomo berapa?" tanya Lavanya.

"Gue dapet nomor 28, emangnya Lo berapa?" tanya Arabella.

"Gue dapet nomor 15" ucap Lavanya.

"ohh, yaudah ayo kita masukin bukunya" ucap Arabella.

Mereka pun mendekati loker mereka masing-masing.

"Yahh, loker nya kotor. Mana gue ga bawa tisu lagi" gumam Lavanya.

Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berada di samping loker Lavanya. Dia pun sama seperti Lavanya sedang membereskan lokernya.

"Apa gue minta tisu ke dia aja ya?" gumam Lavanya. Lavanya pun memberanikan untuk meminta tisu kepada orang itu.

"Kak, maaf boleh minta tisunya gak?" tanya Lavanya dengan sopan.

Tapi, seperti biasa laki-laki itu tidak memperdulikan ucapan Lavanya.

"Boleh ga?" ucap Lavanya dengan sedikit sewot.

"Ckk" decakan Arshaka sambil memberikan tisu tersebut. Setelah itu Arshaka langsung pergi meninggalkan Lavanya.

"Dihh dasar jadi orang sok cuek banget, untung kakak kelas, kalo bukan udah gw tonjok tuh mukanya." ucap Lavanya dengan sok beraninya.

Lalu, Lavanya pun melanjutkan membersihkan lokernya.

Jangan lupa vote dan follow akun kita ya!!

Bantu ramaikan cerita ini dan kasih tau teman teman kalian!

Happy reading!

Next?
Komen dulu sebanyak banyak ya!!

My Boyfriend Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang