Teng teng teng, bel pulang berbunyi. Siswa-siswi mulai keluar dari kelasnya masing-masing untuk menuju gerbang sekolah.
Kini Lavanya pulang sendirian, dikarenakan kedua sahabatnya sedang melaksanakan piket di kelasnya masing-masing.
Lavanya pun tiba di samping motornya. Ketika dia akan menjalankan motornya, tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun akhirnya mengecek motornya, dan ternyata benar saja, ban motornya bocor.
"Apes banget sih, udah mah gue pulang sendiri, hp mati, sekarang di tambah lagi ban bocor" gerutu Lavanya.
Lavanya pun mulai mendorong motornya menuju bengkel yang ada di pinggir sekolah nya.
Ketika sampai di sana, Lavanya melihat bengkel itu pun sangat ramai. Walaupun ramai, tetapi Lavanya pun tetap memasuki bengkel tersebut dan menunggu antrian.
"Neng, sigana bakal lami..wios tah neng motor na di titip keun di dieu, ke tiasa di candak jam lima-an" ucap mang Udin.
"Nya atuh mang, wios da abdi ge Bade ka tempat anu sanes heula" ucap Lavanya.
Lavanya pun keluar dari bengkel tersebut, dan mencari-cari orang yang dia kenal. Lalu, tak lama dari itu, dia melihat Arshaka sedang mengendarai motor nya menuju ke arah nya. Lavanya pun langsung menghadang Arshaka, berniat untuk meminta tumpangan kepada Arshaka.
"Stooopp!!" teriak Lavanya sambil merentangkan tangan nya.
"Gue ikut dong, boleh yaa" ucap Lavanya sambil menunjuk puppy eyes.
"Emang motor Lo kenapa?" tanya Arshaka.
"Ban nya bocor, kata si mamang nya baru bisa di ambil jam 5an." ucap Lavanya.
"Ohh, ayo naik" ucap Arshaka. Tanpa ba-bi-bu, Lavanya menaiki motor Arshaka, namun di hentikan oleh ucapan Arshaka.
"Nih pake" ucap Arshaka sambil melepaskan jaketnya, lalu memberikan nya kepada Lavanya.
"Makasih" ucap Lavanya sambil melilitkan jaket itu di pinggang nya.
Akhirnya, Lavanya menaiki motor itu. Lalu mereka berdua pun berjalan meninggalkan area sekolah.
.
.
.
.
.Ketika di perjalanan Arshaka pun bertanya kepada Lavanya.
"Rumah Lo dimana?" tanya Arshaka sambil suaranya nya.
"Hah? gue gak mau makan, masih kenyang" teriak Lavanya.
"Gue nanya rumah Lo! bukan tanya lapar atau kaga" teriak Arshaka.
"Ohh, ngomong dong dari tadi" teriak Lavanya.
"Dari tadi juga, jadi rumah Lo di mana?" teriak Arshaka.
"Ehh gue mau mampir ke mini market, boleh yaa" teriak Lavanya.
Akhirnya Arshaka pun mencari mini market terdekat. Setelah sampai, Lavanya pun turun.
"Lo mau ikut masuk gak?" tanya Lavanya.
Bukan nya menjawab, Arshaka langsung saja bangkit dari motonya, dan melenggang masuk meninggalkan Lavanya.
"Gue yang ngajak gue yang di tinggal" gumam Lavanya. Lavanya pun langsung mengikuti Arshaka.
"Shakaa, bantuin gue bawa ini dong" ucap Lavanya sambil menyerahkan troli belanja kepada Arshaka. Arshaka pun hanya nurut saja.
"Lo mau belanja apa sih, dari tadi muter-muter terus" omel Arshaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Ice Prince
Roman pour AdolescentsCerita ini menceritakan dua orang remaja yang memiliki sifat berkebalikan. Yang satu cerewet, ceroboh, bertingkah absurd dan sering bertindak seenaknya tanpa memikirkannya dua kali dan yang satunya pendiam, dingin, acuh dan tenang, sampai dia tidak...