Beberapa adegan dewasa Adam dan Adam, berani baca?
Peringatan:
Membaca cerita-cerita ini dapat menyebabkan ketagihan, fantasi berlebihan, tidur tidak nyenyak dan jantung berdebar. Jika dalam 1x30 menit gejala terus terasa, tidak perlu menghubungi si...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Danny memamerkan otot bicepnya setelah ia membuka pintu mobil dan menatap Rahmat, kakak iparnya yang baru saja mengantarkannya ke kosnya. "Lihat nih mas... makin gede kan.." ucapnya dengan bangganya. Rahmat yang mau mengambil barang Danny di kursi belakang hanya bisa menatap adik iparnya itu.
"Iya iya dek... makin jadi kamu..." ucap Rahmat yang sudah paham akan apa yang Danny rencanakan, dan hanya mengacak acak rambutnya. Namun ia harus segera kembali ke rumah, karena jelas istrinya, Kakak Danny, sudah menunggu.
Danny tak mau serumah dengan kakaknya itu walaupun mereka satu kota jauh dari rumah orang tuanya. Sheilla jelas ikut Rahmat yang kerja di kota ini sedang Danny masih kuliah dan memilih untuk kos saja.
"Mas..." ucap Danny dengan muka mengharapnya.
"Jangan malam ini deh... mbak kamu nunggu di rumah lohhh, udah malem juga." ucap Rahmat menunggu Danny keluar dari mobilnya.
"Satu ronde aja mas... bilang aja sama Mba kalau macet...yahh..."ucap Danny. Rahmat langsung menimbang, melihat tubuh sexy Danny jelas menjadi godaan baginya, ia sampai tak fokus menyetir karena Danny selalu mencoba untuk meremas kontolnya.
"Mas..." ucap Danny yang juga dengan sengaja membelai selangkangan Rahmat yang langsung ia tepis.
"Dekk ahh, nanti kalau ada yang lihat gimana.." ucap Rahmat. Danny yang tersenyum lebar.
"Udah keras itu mas, gw bantuin... di dalam kamar... yuk..." ucap Danny sambil memainkan putingnya di balik kaos tanpa lengan yang ia pakai, meremas dadanya yang sudah terbentuk dengan sempurna itu.
