03

808 64 1
                                    

Sopir keluarga Argyros hanya mengantarkan nya sampai halte bus saja, dan Arfan akan melanjutkan nya dengan jalan kaki.

Sekolah masih lah sepi, belum banyak orang yg berdatangan, Arfan terus berjalan ke gedung ips.

Ya dia kelas ips, gedung IPA dan IPS itu hanya di pisahkan oleh kantin, kakak Arfan itu kelas IPA sama seperti Anaya.

Dengan sedikit ingatan Arfan asli, Arfan sudah berada di kelasnya, hanya ada beberapa orang yg sudah sampai di sekolah.

Arfan duduk di kursi nya lalu membuka kotak makannya, "ini enak" Gumam Arfan dia melahap makanannya.

Tanpa sadar beberapa orang sudah masuk ke kelas, dan bersamaan dengan makanan Arfan yg sudah habis.

Tenang saja ke dua orang tua Arfan masih memberikan Arfan uang, walau tidak di anggap.

"Arfan! Kapan lu masuk sekolah, lu gk papa kan? " Pertanyaan beruntun di layangkan oleh seorang gadis.

Arfan menoleh ke arah gadis itu, terlihat wajah datar arfan yg terlihat manis, gadis itu sedikit terkejut melihat tatapan Arfan yg sedikit berbeda.

"Siapa? "

"Lu gk kenal gue? Gue sahabat lu fan" Gadis itu menggoyangkan tubuh Arfan yg membuat Arfan risih.

Dulu dia sama sekali tidak mempunyai teman, jadi wajar saja kalau sekarang dia sedikit kaku saat ada orang yg menghampiri nya "amnesia" Satu kata yg membuat gadis itu terdiam.

"Oh okey, baiklah kenalin nama gue bella, sahabat lu satu satu nya jangan lupain gue lagi ya manis" Ucap bella.

Gadis itu mencubit pipi Arfan, dan dapat geplakan sayang dari Arfan "jangan pegang"

Saat bella akan membantah tak lama seorang guru masuk ke kelas membuat kegiatan bella menjaili Arfan terhenti.

.
.

Bel istirahat berbunyi semua orang sudah keluar dari kelas kecuali arfan yg masih terdiam di kelas.

"Uh aku lapar" Gumam nya yg kini beranjak dari kursi nya, dia akan ke kantin persetan jika harus ketemu dengan para kakaknya.

Di perjalanan Arfan tanpa sengaja menubruk seseorang, Arfan terdiam sambil memegang keningnya "sakit" Gumam nya yg sesekali mengelus kening nya.

Laki laki yg di tabrak Arfan ikut terdiam, dia memegang dagu Arfan membuat Arfan mendongak dan menatap lelaki di hadapannya.

"Apakah sakit? " Pertanyaan bodoh yg keluar dari mulut lelaki itu

"Kelihatan nya? "

Lelaki itu malah terkekeh melihat wajah Arfan yg manis tapi di buat sedatar mungkin, itu malah membuatnya tambah manis.

"Siapa namamu? " Tanya lelaki itu

"Navier Arfan, Arfan" Ucap Arfan dia sedikit malas tapi lapar, karena itu dia ingin cepat cepat pergi dari hadapan lelaki di depannya.

"Okey perkenalkan namaku Nevan Conrad louvent kau bisa memanggilku bang Nevan, dan mulai sekarang kau adalah adik ku " Ucap lelaki itu mutlak.

Mendengar perkataan terakhir Nevan membuat Arfan langsung membola, hey dia sudah muak dengan keluarga dan apa apaan orang di depannya ini.

"Kau mau kemana? " Tanya Nevan

"Kantin"

Nevan mengangguk, dia menarik lembut tangan Arfan, Arfan sedikit bingung kenapa anak IPA bisa berada di gedung ips.

Tapi karena malas dia membiarkan itu saja, dan memilih mengikuti lelaki di hadapan nya.

Terlihat kantin yg sangat ramai, Nevan menghentikan langkah seorang perempuan "nasi goreng 2 jus jeruk satu, dan susu coklat satu, ke meja biasa" Ucap Nevan pada gadis itu.

Arfan Sayang AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang