Seperti hari hari biasa, yaitu sekolah.
Berbeda dengan kelas 10 dan 11,kelas 12 kini sedang sibuk dengan persiapan ujian mereka.
Karena itu sekarang, Arfan sedang berada di kantin sendirian, tapi entah dimana pemikiran bahwa dia ingin bolos sekolah.
"Bolos" Arfan beranjak dari duduknya, guru sedang sibuk membantu anak anak kelas 12.
Arfan melangkah kan kakinya keluar dari gerbang dengan santai nya, tujuannya saat ini adalah taman yg tidak jauh dari sekolah.
Saat sampai disana, kaki kecil terus saja melangkah mendekati beberapa penjual makanan.
Sampai dia menemukan sosok yg selama ini dia cari, sosok itu tengah memberikan permen pada anak anak kecil yg memang sedang berada di taman.
Sosok itu juga sesekali bercanda dengan anak anak kecil itu, membuat ada yg mengganjal di hati Arfan.
Dengan wajah di tekuk, dia meninggalkan penjual es krim, padahal sudah membayar tapi Arfan tidak mengambil es krim nya dan malah mendekati sosok itu.
Arfan menjulurkan tangannya untuk meminta permen pada sosok itu, membuat sang empu sedikit terkejut "yah maaf ya permen nya sudah habis" Ucap orang itu sambil mencari di saku baju nya.
Arfan mendengus kesal sebelum sosok itu benar-benar fokus dengan Arfan, anak itu menarik tangan sosok itu membuatnya sedikit menunduk.
Cup
Satu kecupan Arfan layangkan untuk nya, membuat sosok itu terdiam mematung. Dia juga langsung memusatkan perhatian nya pada Arfan.
Deg
Alangkah terkejutnya, saat tau siapa orang yg menciumnya tadi. Seketika wajah yg kentara terkejut itu berubah menjadi datar.
"Sedang apa disini? " Tanya nya, dia melihat ke sekitar, tapi tidak ada siapa siapa.
Arfan duduk di kursi taman tanpa menjawab pertanyaan orang itu sampai suara seseorang mengalihkan atensi mereka.
"Al, huh gue nyariin ternyata disini" Ucap orang yg baru datang itu, membuat pemuda yg di panggil Al itu heran.
"Halo Al" Sapa seorang pemuda datang bersama orang yg baru datang tadi.
"Davon, bagaimana bisa keluar? Ayah mu mengijinkan? " Tanya nya pada Davon.
"Tenang aja, ayah tau nya Davon main ke markas bukan buat ketemu kamu kok" Ucapnya kelewat santai yg membuat lawan bicara nya menghela nafas.
"Bukannya itu adik lu ya Al" Bisik Devan
"Hn"
"Kenapa ada disini? Bukannya ini masih jam sekolah? "
Okey, sepertinya dia ingat sesuatu. Dia langsung melirik ke arah jam di tangannya dan benar saja ini masih jam sekolah. Lalu tatapannya beralih ke arah Arfan yg sedang duduk santai.
"Nevier, jawab pertanyaan abang kenapa bisa berada disini tanpa pengawasan"
"Bolos, kasa mau es krim" Ucap Arfan, dia menunjuk penjual es krim Itu, ucapan Arfan membuat Devan melongo.
Kasa?
"Abang arfan, dan hari ini tidak ada es krim! Kau sudah memakan es krim kemarin bukan? Jangan membohongi abang! Abang tau semuanya walau abang tidak ada di mansion" Omel nya.
"Angkasa bawel" Malas Arfan di menarik tangan Davon membuat Davon langsung terduduk di samping Arfan.
"Bukan abang ku" Ucap Arfan yg langsung memeluk Davon, membuat semua orang melongo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arfan Sayang Abang
Teen FictionLeonard Arfan yg tak mengenal apa itu keluarga dan hati Nya yg sudah mati ber transmigrasi ke tubuh Navier Arfan Argyros bungsu yg di abaikan. Perlahan-lahan Arfan membuat keluarga nya menyayangi nya, dan terungkapnya kebusukan seseorang dari kelua...