part_14

2.2K 216 9
                                    

3 bulan telah berlalu, seperti dugaan adel, tiap hari akan sedikit sulit karena di hadapi dengan situasi perebutan berteman dengan nya.

Dan kedekatan nya dengan khatrin juga makin baik karena sering ketemu.

Masalah adel dengan shani juga sudah baikan di hari shani memberi kesempatan ke adel. Ternyata shani tidak tahan terlalu lama marah, apalagi mengingat adel menjadi lebih leluasa bermain dengan yang lain dan tidak ada waktu dengan dirinya. Jadi shani memilih untuk mengalah.

Seperti suatu waktu kemarin, adel meminta bermain seperti anak kecil di kamar nya shani, awalnya shani sangat2 marah karena dia termasuk orang yang tidak suka kamarnya di berantakin, dengan penolakan itu adel jadi ngambek berjam2 jika saja shani tidak dengan cepat membujuknya.

Hari ini adel bangun dengan semangat karena di sekolah nya sedang merancang untuk acara lomba.

"Selamat pagii ci shani, papa dan mama" Sapa adel turun dari tangga sambil jingkrak2.

"Adel hatii2 sayang" Peringat chika

"Amaan kok maah amaaan" Jawab adel

"Aman2, liat jalan nya, malah fokus ke hp" Ketus shani yang sebenarnya ikut hawatir.

"Adel nggak akan ja......" Suara adel terhenti karenaa

"Aaaaaaaaaa"

Krak, bruuuk

Di tangga terakhir adel malah terpeleset  dan jatuh.

"Adeeeeeel" Teriak chika dan shani barengan. Langsung berlari ke tempat adel yang tidur terkapar di lantai

"Asstagaa, akibat tidak dengar nasehat orang sih" Kata aran ikut menghampiri.

"Aaa mama, cici, papaa, sakit banget hiks.." Adel sudah menangis mencoba buat bangun tapi..

"Auuu kaki adel sakit banget ci hiks.." Kata adel mengaduh

Chika, shani dan aran sama2 tidak berani memegang kaki adel, karena adel sendiri tidak berani memegang nya karena terlalu sakit.

"Asstagaa sayaang, apa mama bilang hati2, ayok pelan2 pelan2" Kata chika membantu adel bangun biar duduk

"Kenapa bandel banget sih dek kalok di bilangin, senang karena apa coba sampai turun tangga aja jingkrak2" Kata shani yang sebenarnya ingin sekali ngomel tetapi melihat adel yang sudah sesegukan jadi gak tega.

"Ayok papa gendong, kita kerumah sakit" Kata aran sudah jongkok depan adel

"Gabisa naik paaa, hiks.." Adel terus saja menangis tidak bisa menahan rasa sakitnya.

Aran lalu berbalik langsung menggendong adel dari depan.

"Besok jingkrak2 lagi ya pas turun tangga" Kata aran.

"Papaa udah ah, anak nya lagi sakit juga, jangan di omelin lagi" Kata chika. Ia sama shani mengikuti aran dari belakang.

Sampai di mobil, aran mendudukan adel dengan pelan2 di ikuti shani di samping adel, sedangkan chika duduk di samping aran. Setelah nya aran langsung menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.

.
.
.

30 menit mobil aran memasuki area rumah sakit, aran, shani dan chika segera keluar membantu adel turun dari mobil, tapi sebelum nya shani sudah mengambil kursi rodanya.

"Gabisa cii, kaki adel sakit banget hiks..." Adel kembali nangis.

"Udah biar papa aja yang gendong" Kata aran. Shani dan chika langsung membantu adel naik ke punggung aran.

POSESIF SISTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang