part_4

2K 210 21
                                    

"Selamat pagi paah maah" Sapa shani turun dari tangga.

"Pagi juga putri papaah" Sambut aran sudah duduk di meja makan.

"Adik kamu mana sayang?" Tanya chika

"Gatauuu, mungkin masih tidur" Jawab shani cuek

"Kenapa nggak bangunin, ini pertama kali dia masuk gaboleh telat, kamu tau sendiri kan aturan di sekolah kamu" Kata chika

"Udah umur 16 Tahun masak harus di bangunin sih mah, dulu aja dia yang bangunin shani" Kesal shani

"Iya makanya itu, sekarang kamu yang bangunin dia, waktu kecil kamu kebo adel yang bangunin, sekarang dia yang kebo, harus kamu yang bangunin dia" Kata chika

"Maah biarin ajalah, kalok dia di hukum ya resiko dia kenapa dia telat bangun" Timpal aran.

"Apaan sih paah, ngajarin anak kek gitu, adel juga adik nya" Jawab chika

"Bukaan, dia anak gajelas masuk rumah ini" Kata aran

"Papa.!!!!, jangan pernah ngomong seperti itu, shani balik lagi, bangunin adik kamu" Suruh chika.

"Iya mah iyaa" Jawab shani cepat naik kembali karena tidak mau melihat orang tuanya bertengkar lagi.

Tok tok tok

Ceklek

"Asstagaa masih ngebo ternyata" Gumam shani berjalan masuk ke dalam.

"Heh banguun" Kata shani judes

"Adel, banguuun," Katanya lagi menarik2 Selimut adel

"Engghhh, gausah gangguu, adel mau tidur lagi" Jawab adel dari dalam Selimut.

"Enak ajaa, banguunnn, pagi2 kamu sudah buat mama papa bertengkar, dan kamu bilang mau tidur lagii, banguun nggak, atau aku tunggang nih sekarang" Ancam shani

"Haaah, mama papa bertengkar gara2 adel, ah biarin ajalah" Jawab adel cuek masih enggan buka Selimut nya.

"Enteng sekali kamu bilang gitu, awas yaa" Shani langsung baik atas kasur dan menunggangi adel dari atas selimut.

"Banguun nggak, aku gajadi sarapan juga gara2 kamuu, banguun nggak" Kata shani

"Hahahahah udah cii udaah, iyaa adel banguun, hahhaa ampuun cii" Adel terus saja minta ampun karena nggak kuat di gelitikin apalagi pergerakan nya terkunci gara2 shani di atas perut nya.

"Banguuun nggak aahh" Shani masih gelitikin adel sambil membuka selimut nya setengah badan.

"Ampuun cii, iyaa iyaa adel banguun" Mohon adel, shani berhenti gelitikin adel setelah melihat wajah adel yang memohon dan....

"Kamu nangis.?" Tanya shani

"Nggak, siapa yang nangis, ooh inii, ini karena tadi cici gelitikin adel" Jawab adel menghapus air matanya.

"Nggak mungkin, aku gelitikin kamu itu cuma sebentar, kamu nangis.?" Tanya shani lagi.

"Nggaak cici ku sayaang, adel gak nangis, turun ah berat, adel juga mau mandi" Jawab adel dengan ketus

"Siapa suruh lama bangun ah, cepat mandi," Suruh shani

"Iyaa cii," Jawab adel turun dari kasur lalu berjalan menuju kamar mandinya.

"Eh iyaa cii, siapin seragam adel dong, sama sepatu yaa" Kata adel langsung nutup pintu.

"Enak ajaa, aku bukan babu kamu" Teriak shani...

"Gk bisa balas budi banget sih ciii, duluu aja waktu kecil..." Kata adel. Setelah sedikit lama..

"Ci shani pasti dah keluar" Batin adel.. 

POSESIF SISTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang