Prolog

892 22 2
                                    

Viona Azahra gadis muda yang masih duduk di bangku SMA itu keluar dari SMA Merdeka dengan lesu setelah 2 hari mengikuti outbound yang diselenggarakan oleh PMR dengan dalih untuk membangun rasa kekeluargaan atau bonding para anggotanya. Gadis yang akrab dipanggil Vio itu tersenyum saat melihat ayahnya Dani Raharja melambai kepadanya, ia berlari kecil dan masuk ke dalam mobil.

"Kok lesu gitu dek, gimana outboundnya?" ucap ayah saat Vio mendudukan dirinya di samping kursi kemudi.

"Ya gitu yah, ga asik. Masa dijemur mulu" gerutu Vio pada sang ayah. Vio dan ayah terus membicarakan mengenai outbound hingga tak terasa mobil mereka memasuki pekarang rumah bernuansa putih itu.

"Assalamualaikum bunda, Vio pulang" teriaknya saat memasuki rumah.

"Waalaikumsalam, ga usah teriak begitu Vio" bukan suara bundanya yang Vio dengar melainkan suara perempuan muda, Gina kakak satu-satunya yang Vio punya.

"Loh kak Gina di rumah? Kenapa ga bilang Vio kalo mau pulang" ucap Vio sembari menghampiri Gina untuk memeluknya.

Saat kedua saudara itu sedang asik melepas rindu suara bunda terdengar di telinga Vio.

"Adek bebersih dulu nak, baru pulang dari outbound jangan langsung dipeluk kakaknya".

"Ishh bunda, iya Vio bebersih" dengan cemberut vio melepas pelukannya dengan sang kakak dan menuju kamarnya untuk bebersih.

Setelah melakukan aktivitas bebersihnya Vio membaringkan diri di kasur kecintaannya dan membuka hp untuk berselancar di media sosial, saat sedang asik melihat story temannya di instagram ia dibuat gagal fokus dengan story salah satu akun yang amat dia kenali.

SEMENTARA ITU

Nahendra Pratama Putra atau yang biasa di panggil Hendra sedang sibuk bermain game bersama Eigar teman satu sekolahnya. Mereka bersekolah di SMK Bakti dengan jurusan dan kelas yang sama. Keduanya merupakan idola di sekolah, karena kedua orang tersebut adalah ketua dan wakil ketua angkatan mereka. Eigar si wakil yang sangat supel, suka tebar pesona dan humoris sedangkan Hendra ketua angkatan yang malas bergaul, tegas, dan irit berbicara.

"Woi yang bener mainnya lu" uncap Eigar.

"Anjing, kalah" sahut Hendra beberapa menit kemudian.

"Udah lah cabut aja kita ke warung mami, Bagas juga katanya udah apel sejam di sana" jawab Eigar seusai mereka kalah bermain game.

Tanpa mengatakan sepatah katapun Hendra bergegas mengambil jaket serta kunci motornya dan menuruni anak tangga untuk menuju warung mami.

.
.
.
.
.
.

Halo semuaa!! 🙌
Kenalin aku Vana Kiara penulis "Part Of Memories"

Selamat datang dan selamat bertemu Vio dan Hendra di universe Part Of Memories

Ini adalah tulisan pertamaku, bantu dan dukung aku dalam menyelesaikan tulisan ini yaa 🌼

Semoga kalian suka dengan tulisanku
Tolong bantu vote, comment dan share ke teman-teman kalian yaa 💖

See you di part selanjutnya

Salam hangat, Vana

Part Of Memories [salma × rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang