Bab 7 | Spill the Tea

178 25 3
                                    

Pagi ini vio diizinkan untuk mengendarai mobilnya sendiri menuju sekolah. Alasan kedua orang tuanya mengizinkan karena beberapa hari kedepan ia akan ditinggal sendiri di rumah. Sejujurnya vio lebih suka berangkat ke sekolah diantar oleh ayahnya karena jika bersama ayahnya dia bisa leluasa bersantai dan menikmati pemandangan jalanan yang padat dengan kendaraan tanpa emosi, sedangkan jika dia mengendarai mobil sendiri sudah dapar dipastikan emosinya tak terkendali karena padatnya jalanan dan tidak bisa menikmati perjalanan ke sekolah dengan cukup tenang. Namun karena tidak ada pilihan lain, di sini lah vio sekarang, duduk dibalik kemudi mobil putih kesayangannya dan mengendarainya membelah jalanan yang sudah cukup padat dengan setengah hati.

Kini lagu yang dinyanyikan oleh angga candra bertajuk sampai tutup usia terdengar dari speaker mobil yang vio kendarai. Lagu ini adalah salah satu lagu yang amat vio sukai, entahlah tidak ada alasan yang spesifik hanya saja saat mendengarkan lagu itu hati vio terasa sangat penuh dan tenang.

Kamu tercipta olehnya

Untuk selalu aku cintai

Genggam erat tangan ini

Jangan sampai kau lepaskan

Sampai aku tutup usia

Kan kujaga hatimu

Sampai aku tua

Walau keriput di pipimu terlihat

Takkan goyahkan cintaku yang begitu kuat

Vio menyanyikan bait demi bait lagu itu dengan sempurna. Sebuah senyum manis tercetak jelas seusai lagu itu berakhir. Mobil vio memasuki area sekolah saat lagu favoritnya itu selesai terputar, setelah mobilnya terparkir dengan sempurna vio bergegas keluar dan berjalan menuju kelasnya.

Saat dia melewati lobby sekolah, suara yang amat sangat ia kenal terdengar nyaring di telinga.

"Viooo" teriak beya agar suaranya dapat terdengar.

"Vionaa" panggil syila dengan suara yang lantang.

Vio segera menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya untuk melihat sang pemilik suara. Kedua temannya itu tersenyum dan berlari menghampiri vio.

"Kok lu berdua datengnya barengan gitu" tanya vio mengawali pembicaraan.

"Aku tadi ketemu syila di gerbang" jawab beya. Vio hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda bahwa dia mendengar jawaban beya.

"Guys, pulang sekolah main yuk" ajak syila.

"Mauu, bosen di rumah" jawab beya dengan penuh antusias.

"Mending kalian nginep aja di rumah gue, bunda sama ayah ga di rumah" tawar vio.

"Boleh, tapi besok masih jumat vi jadi kita harus ambil seragam dulu" jawab syila.

"Jangan kaya orang susah cil, kamu bisa minta supir buat anterin seragam ke rumah vio" ucap beya.

"Iya bey iya, lu jangan lupa ajak nova biar dia ga ngamuk" perintah syila untuk vio.

"Aman, gue chat nanti kalo udah di kelas" sahut vio.

"Gue duluan ya, mau ke kelas bahasa dulu. Bye guys" pamit syila meninggalkan dua sahabatnya yang sedang melambaikan tangan kepadanya.

Setibanya di kelas vio langsung mengirim pesan ajakan untuk menginap di rumahnya sesuai dengan yang dia katakan tadi kepada syila.

___________________________________________
Simying

Part Of Memories [salma × rony]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang