Cahaya matahari yang menelisik masuk melalui celah gorden jendela kamar vio mulai mengganggu tidur nyenyaknya. Matanya yang semula terperjam perlahan terbuka dan berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang diterima. Vio menyibak selimutnya lalu dia duduk di tepi ranjang untuk mengumpulkan nyawa. Saat dirasa semua nyawa telah terkumpul dia memandang jam yang terletak di atas nakas samping tempat tidurnya, sekarang pukul 06.00 pagi. Vio bergegas masuk kamar mandi dan bersiap karena hari ini dia bersama orang tuanya akan bersepeda hingga area car free day di dekat sekolahnya. Bersepeda tiap hari minggu sudah menjadi aktivitas rutin keluarga raharja. Alasannya selain olahraga tentunya juga sebagai bentuk family time.
"Vio udah bangun nak?" Ucap bunda setelah mengetuk kamar vio.
"Vio" panggil bundanya lagi dengan sedikit berteriak.
"Iya bunda, vio di kamar mandi" sahut vio dengan berteriak. Tidak ada lagi jawaban dari sang bunda. Dapat dipastikan bahwa bunda pasti sudah turun.
Vio sudah siap dengan outfit celana jogger hitam, kaos lengan panjang berwarna coklat dan jilban berwarna sepadan dengan bajunya. Sebelum turun dia menyempatkan diri untuk membereskan tempat tidurnya. Setelah selesai dia bergegas turun karena kedua orang tuanya pasti sudah menunggu.
"Bunda ayah, vio udah selesai nih" teriaknya sembari berlari menuruni anak tangga.
"Adek pelan-pelan jangan lari gitu kalo di tangga" sahut bunda dari arah dapur.
"Iya bunda, ayah mana ko ga keliatan?" tanya vio.
"Ayah ada di garasi mompa sepeda dek" jawab bunda sambil mengeluarkan infused water yang semalaman berada di dalam kulkas.
Vio duduk di meja makan sambil terus melihat aktivitas bundanya. Sudah menjadi rutinitas keluarga mereka jika sebelum bersepeda harus mengisi energi dulu pantang bersepeda dengan keadaan perut kosong.
"Sudah turun dek" ucap ayah yang menghampiri vio dan bunda yang sedang menyantap smoothies dengan toping pisang. Kemudian ayah bergabung duduk di samping bunda sembari meminum kopi yang sudah bunda seduh.
"Hari ini rutenya lewat mana yah?" tanya vio penasaran.
"Kita muter lewat pasar biar agak jauhan" jawab ayah. Mendengar jawaban ayah vio mengangguk semangat karena rute kali ini adalah rute baru karena sebelumnya keluaga raharja ini selalu memilih melewati rute yang sama dan yang paling cepat.
Bunda memang sosok yang paling prepare untuk kegiatan rutin yang selalu keluarga raharja lakukan ini, seperti saat ini bunda tengah sibuk meletakan sebotol infused water pada bottle cage di setiap sepeda yang akan mereka naiki nanti.
"Adek ini ayah sama bunda udah siap loh, nyari apa lagi kamu" teriak bunda tatkala anak gadisnya masih belum keluar dari rumah.
"Iyaa, ini kacama vio baru ketemu" teriak anak gadisnya dari dalam rumah.
"Nah yuk keburu siang, bunda di depan ya yah" ucap bunda.
Perjalanan bersepeda keluarga raharja berjalan dengan normal dan lancar sampai mereka tiba di area cfd dekat smadeka. Sesekali mereka berhenti untuk menikmati infused water yang sudah tak dingin karena terkena sinar matahari untuk menghilangkan rasa lelah.
"Akhirnya sampe" ucap vio sambil mendudukan dirinya di jalanan setelah memarkirkan sepedanya di penitipan.
"Ayah nanti pulangnya lewat rute biasa aja, minggu depan juga lewat rute biasa gamau muter lewat pasar" keluh vio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Part Of Memories [salma × rony]
Teen FictionViona Azzahra gadis muda yang akrab dipanggil Vio ini keluar dari SMA Merdeka seusai ia mengikuti outbound PMR dengan dalih untuk mempererat rasa kekeluargaan para anggotanya. Ia merupakan gadis cerewet, supel dan putri bungsu keluarga Raharja. Nahe...