Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Happy reading
Keesokan harinya, andraa telah rapih dengan setelan seragam baru yang sangat ia sukai. Andraa juga menyemprotkan parfum pada beberapa titik tertentu. Setelah semuanya beres andraa membawa tas sekolah nya yang ia sampirkan di kedua bahunya.
Melangkah menuruni undakan tangga, langkahnya membawa menuju meja makan. Disana sudah terdapat sang ayah dengan laptop yang berada didepan nya.
"Isshh..ayah pagi-pagi gini udah pokus sama kerjaan aja. Makan dulu yah, jangan kerjaan terus yang ayah urusin.." Nasihat simanis membuat pria itu mengarahkan pandangannya pada putranya.
Ia tersenyum, lalu menutup laptopnya begitu saja setelah mendapati ceramahan dari simanis. "Iyaa sayang...ayok duduk, kita sarapan dulu okey?" Andraa duduk didekat ayahnya.
"Andraa mau rasa apa hm?" Tanya andre yang akan mengolesi slay pada roti putranya.
"Coklat! Andraa suka coklat!" Ucapnya penuh semangat. Bibirnya tidak berhenti untuk terus tersenyum, matanya juga menyipit lucu.
"Baiklah, susunya juga habiskan hm?" Andraa mengangguk setelah menerima roti dari ayahnya.
"Em! Terimakasih ayah.." Andre tidak menjawab, melainkan mengusap surai putranya dan dilanjut dengan dirinya yang juga mengolesi roti dengan selay.
Pagi hari ini cukup cerah bersama keluarga kecil yang nampak harmonis.
. . .
Dikamarnya galaxy tengah merebahkan diri. Perjalanan yang cukup jauh membuat dirinya sedikit kelelahan. Ia izin lagi untuk beberapa hari tidak masuk sekolah. Hal itu sudah Kavello urus tentunya.
"Gue yakin, mereka pasti bingung sama seseorang yang gue maksud. Tapi gue juga yakin, mereka pasti kesenengan gada gue sama tuh bocah gemes."
"Haha..gue kangen sama tuh bocil. Kira-kira kalau dia tau gue ngga sekolah apa reaksi nya?" Tanya entah pada siapa. Membayangkan wajah lucu milik dia membuat galaxy mengerang frustasi.
"Ini baru pagi-pagi, baik gue olahraga pagi dulu. Beberapa hari ini sibuk sama berkas dan laptop buat gue lupa sama olahraga." Monolognya dan bersiap menuju ruang gym pribadi dimansion nya.
. . .
"Yang bener napa jalannya. Ah elah, cepet gue udah laper nih!" Desak pemuda yang tidak lain dan tidak bukan adalah Jake.
"Sabar! Kata galax kita disuruh nunggu di deket gerbang. Tunggu sampai hal yang buat kita tercengang terjadi, baru boleh ngantin!" Ujar Hesa senantiasa menunggu hal apa yang akan mengejutkan mereka.
"Lagian galax kenapa sih, malah main teka-teki gini? Kenapa ngga langsung kasih tau siapa orangnya." Protes Jake yang sudah kepalang lapar.
"Kalau kata galax, itu ngga akan buat kita shik shak shok katanya. Nemu dari mana lagi ni kata-kata. Leader CDR emang beda dari spesies ketua pada umumnya." Ungkap Hesa lagi.
"Noh! Noh! Noh! Liat, ada siapa?!" Ucap Nico dengan heboh. Langsung saja, kelimanya melihat arah pandang Nico yang nampak meyakinkan.
Mereka seketika mendatarkan ekspresi. Melihat Nico yang sudah tertawa terbahak dengan memegangi perut nya.
"HAHAH... lucu banget liat ekspresi kalian! Anjing perut gue kram." Nico masih tertawa dengan memegangi perutnya. Tawanya semakin melirih.
"Anjing! Gue kira apa, ternyata si inces yang datang!" Umpat Veros penuh kesal.
Inces adalah nama panggilan mereka untuk banci lampu merah yang sering mundar-mandir lewat depan sma Cendana.
"Hahah...siapa kermarin yang kalah...tuh! Si inces ngapelin, cepetan gercep takut keduluan om burhan hahahh..."
Tawa Nico lagi-lagi pecah mengingat ucapan nya kemarin sewaktu bermain catur.
"Noh Zey! Lo kemarin kalah kan? Sebagai hukumannya cium si inces." Timpal Veros mendukung kubu Nico.
Mereka tertawa melihat raut tertekan milik Zey, bahkan Kenzo simanusia pinguin itu ikutan terkekeh atas ucapan teman-temannya.
"Hahah...Zey tertekan banget kayaknya temenan sama kita.." Jake masih terkekeh melihat wajah Zey yang tertekan.
"Dia balik badan woy! Anjir tanggung jawab lo nic, siapa ini yang mau cium dia?!" Panik Hesa melihat banci lampu merah itu berhenti dan berbalik menatap mereka.
Tapi tiba-tiba ada sebuah mobil mahal yang berhenti didepan gerbang dan menutupi mereka dari pandangan si inces. Mereka menghela nafas lega, terutama Zey.
"Syukur deh ada mobil, mau ditaro mana muka spek opa koreah ini cium si inces?"
Taulah siapa yang membatin.
Pemilik mobil itu keluar diikuti oleh seorang pemuda yang memakai seragam khas sma Cendana yang mana itu sangat menarik perhatian para murid yang berlalu lalang. Termasuk inti CDR yang menyaksikan itu.
Kulit putih bersihnya bersinar diterpa terik dipagi hari. Senyuman yang mengembang menambah kesan manis dan lucu pada pemula yang kini tengah berpamitan pada ayahnya.
"Iya ayah..andraa paham kok. Nanti andraa telpon ayah kalau udah pulang, tenang aja okey? Andraa akan menjadi anak baik, janjin!" Ucapnya dengan menautkan jari kelingking milik nya dan milik sang ayah yang berbeda jauh.
"Ayah pegang ucapan mu. Baiklah ayah pam--
"Ayah! Loh kenapa kalian disini?!" Heboh pemuda yang secara tiba-tiba mendatangi keberadaan andree dan andraa.
Andree tersenyum kepada sekumpulan anak muda yang merupakan sahabat dari putranya, yang sudah ia anggap juga sebagai putranya.
"Veros, jangan berteriak." Peringat andre. Yap betul, pemuda itu merupakan inti CDR yang galaxy tugas kan untuk menjaga seseorang dan seseorang itu adalah andraa.
"Hhee..Vero kaget yah..yaampun bocil lo makin gemes aja si, sini, abang kangen.." Veros dengan semangat memeluk andraa dengan begitu erat. Ia sangat rindu dengan adik manis nya ini.
"A-duh! Ab-bang! Andraa sesek!" Andraa memukul Veros melepaskan diri. Veros benar-benar membuat pasokan oksigen nya terkuras.
"Hhee..maaf cil..gue kangen, mumpung gada galax juga." Ucap Veros menyengir kuda seraya meminta maaf pada adik manisnya ini.
"Loh, abang Sam kemana? Kenapa engga sekolah? Abang sakit? Kenapa engga kabarin andraa?" Tanya andraa beruntun membuat mereka bingung menjawab apa dulu.
Andre mendekat pada putranya, "abang Sam gapapa, cuma kecapean aja, besok juga sekolah. Andraa jangan khawatir hm?" Andraa terdiam, niat hati ingin bertemu sang Abang dan melepas rindu padanya, namun abangnya itu malah tidak sekolah.
"Jangan cemberut dong cil, galax besok sekolah tenang aja. Sekarang lo sama kita dulu, galax juga nitipin buat jaga lo." Bujuk Hesa memberi sedikit kata tenang.
Andraa mengangguk lesu. Lalu detik selanjutnya bell berbunyi, membuat mereka tersadar, lalu mereka berpamitan pada andre untuk masuk.
"Kita kawal lo sampai kelas. Gimana guys?!" Ucap Hesa dan disetujui oleh semuanya tidak terkecuali.
"Gass!" Ucap inti CDR
Mereka berjalan menyusuri koridor yang sudah sepi dari lalu lalang siswa siswi karena jam pelajaran telah berlangsung. Sesampainya didepan kelas baru andraa, mereka berpamitan.
"Semangat cil, nanti kita jemput jam istirahat."
Andraa mengangguk lalu berpamitan masuk kedalam, setelah andraa masuk keenam anggota cdr mulai melangkah, menuju kantin.